Fokus Buru Pelatih, PSIM Bangun Kekuatan Hadapi ISC B
A
A
A
YOGYAKARTA - Langkah cepat dilakukan PSIM Yogyakarta untuk menghadapi Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B. Pertemuan internal yang dilakukan manejemen tim langsung memutuskan Laskar Mataram akan mengikuti turnamen jangka panjang untuk mengisi kekosongan kompetisi sepakbola di Indonesia tersebut.
Ketua Umum PSIM Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru menyebut, kepastian mengikuti turnamen yang dihelat PT Gelora Trisula Semesta (GTS) pengganti PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi di bawah PSSI tersebut langsung diikuti sejumlah langkah persiapan. "Minggu ini langkah awal pembentukan tim kita mulai. Kita minggu ini fokus untuk perburuan pelatih,"tandasnya.
Lelaki yang juga dipercaya menjadi Manajer PSIM Yogyakarta tersebut mengungkapkan, ada empat nama kandidat calon pelatih yang diincar. Sayangnya, hingga kemarin nama-nama calon arsitek masih disembunyikan oleh manajemen karena proses dilakukan secara tertutup di internal manajemen tim.
Disinggung mengenai clue pelatih yang diincar berasal dari Jateng dan DIY, mantan Presiden kelompok suporter pendukung PSIM Brajamusti tersebut mengaku tidak bisa mengungkapkannya. "Pelatih masih kita simpan dulu. Yang jelas minggu ini kita fokus ke persoalan pemilihan pelatih," tandasnya.
Di musim 2014 dan 2015 PSIM memercayakan posisi arsitek kepada eks pemain lokal Seto Nurdiyantara. Di 2014, Seto menempatkan PSIM di posisi keempat grup lima, sementara di 2015 pemenang lisensi B AFC tersebut belum sempat memperlihatkan hasil racikan terbaru di 2015 lalu karena kompetisi batal bergulir.
Proses pembentukan tim disebut Agung, akan dilakukan setelah manajemen mendapatkan pelatih baru untuk Skuat Laskar Mataram. Dengan demikian, untuk pemain diakui Agung belum dapat dipastikan apakah akan mempergunakan pemain yang direkrut pada musim 2015 lalu atau tidak, termasuk kemungkinan melakukan seleksi pemain baru.
Hanya saja sesuai kesepakatan dalam pertemuan pembentukan turnamen ISC, untuk seri B klub tidak boleh mempergunakan jasa pemain asing. Kondisi tersebut seperti yang diberlakukan pada Kompetisi Divisi Utama musim 2015 yang akhirnya batal digulirkan karena dibekukannya PSSI oleh Menpora.
Selain tim, langkah legalisasi tim dengan pembaharuan manajemen juga dilakukan oleh PSIM Yogyakarta. Posisi sekretaris yang ditinggalkan almarhum Tofri Hilman akhirnya dipercayakan untuk diisi oleh Jarot Sri Kastawa yang juga menjabat sekretaris PSIM di musim 2014 lalu. "Untuk proses legalisasi tim saat ini sedang dalam proses," pungkas Agung.
Ketua Umum PSIM Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru menyebut, kepastian mengikuti turnamen yang dihelat PT Gelora Trisula Semesta (GTS) pengganti PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi di bawah PSSI tersebut langsung diikuti sejumlah langkah persiapan. "Minggu ini langkah awal pembentukan tim kita mulai. Kita minggu ini fokus untuk perburuan pelatih,"tandasnya.
Lelaki yang juga dipercaya menjadi Manajer PSIM Yogyakarta tersebut mengungkapkan, ada empat nama kandidat calon pelatih yang diincar. Sayangnya, hingga kemarin nama-nama calon arsitek masih disembunyikan oleh manajemen karena proses dilakukan secara tertutup di internal manajemen tim.
Disinggung mengenai clue pelatih yang diincar berasal dari Jateng dan DIY, mantan Presiden kelompok suporter pendukung PSIM Brajamusti tersebut mengaku tidak bisa mengungkapkannya. "Pelatih masih kita simpan dulu. Yang jelas minggu ini kita fokus ke persoalan pemilihan pelatih," tandasnya.
Di musim 2014 dan 2015 PSIM memercayakan posisi arsitek kepada eks pemain lokal Seto Nurdiyantara. Di 2014, Seto menempatkan PSIM di posisi keempat grup lima, sementara di 2015 pemenang lisensi B AFC tersebut belum sempat memperlihatkan hasil racikan terbaru di 2015 lalu karena kompetisi batal bergulir.
Proses pembentukan tim disebut Agung, akan dilakukan setelah manajemen mendapatkan pelatih baru untuk Skuat Laskar Mataram. Dengan demikian, untuk pemain diakui Agung belum dapat dipastikan apakah akan mempergunakan pemain yang direkrut pada musim 2015 lalu atau tidak, termasuk kemungkinan melakukan seleksi pemain baru.
Hanya saja sesuai kesepakatan dalam pertemuan pembentukan turnamen ISC, untuk seri B klub tidak boleh mempergunakan jasa pemain asing. Kondisi tersebut seperti yang diberlakukan pada Kompetisi Divisi Utama musim 2015 yang akhirnya batal digulirkan karena dibekukannya PSSI oleh Menpora.
Selain tim, langkah legalisasi tim dengan pembaharuan manajemen juga dilakukan oleh PSIM Yogyakarta. Posisi sekretaris yang ditinggalkan almarhum Tofri Hilman akhirnya dipercayakan untuk diisi oleh Jarot Sri Kastawa yang juga menjabat sekretaris PSIM di musim 2014 lalu. "Untuk proses legalisasi tim saat ini sedang dalam proses," pungkas Agung.
(aww)