Tampil Lepas Jadi Kunci Keberhasilan Praveen/Debby
A
A
A
BIRMINGHAM - Indonesia hanya menempatkan satu wakilnya di semifinal All England 2016. Adalah Praveen Jordan/Debby Susanto yang menjaga peluang tim Merah Putih menggondol gelar juara di turnamen tertua di dunia.
Praveen/Debby melaju ke semifinal usai menekuk unggulan tiga asal China, Liu Cheng/Bao Yixin, dengan dua game langsung 21-14 dan 23-21 dalam waktu 40 menit.
Dengan demikian, Praveen/Debby unggul tiga kemenangan dan dua kekalahan dari lima pertemuan terakhir atas Liu/Bao. Pasca pertandingan, Praveen berkata keberhasilan ini tak terlepas dari kecerdikan pasangan ganda campuran Indonesia dalam memperbaiki komunikasi di lapangan.
Ditambahkan Praveen, setiap di game pertama juara Singapura Terbuka 2015 itu selalu mendapatkan masalah. "Dari kemarin kami kan feelnya belum dapet. Di awal game pertama juga belum enak mainnya. Tapi kemudian kami menyesuaikan kondisi dan komunikasi aja, supaya lebih percaya diri mainnya," kata Praveen seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (12/3/2016).
Di game kedua, Liu/Bao memimpin terus dari awal pertandingan hinggan 16-12. Hingga kemudian Praveen/Debby berbalik melancarkan serangan, merebut poin demi poin dan merebut kemenangan 23-21.
"Sempat ketekan di awal, mau nggak mau harus cepat merubah permainan. Kalau terus ketekan jadinya nggak enak. Jadi kami harus cepat mencari solusinya. Ambil inisiatif untuk balik menekan," tambah Praveen.
Selain komunikasi, Debby membeberkan kunci keberhasilannya atas pasangan China, yakni bermain tanpa beban. "Kami banyak enjoy dengan permainan dan tidak terbeban dengan hal apapun. Karena kami kan pernah ketemu, pernah kalah dan pernah menang, jadi kami sama-sama main nothing to lose," ujar Debby mengenai kunci kemenangannya. (Baca juga: Lolos ke Semifinal, Praveen/Debby Jaga Asa Indonesia)
Praveen/Debby melaju ke semifinal usai menekuk unggulan tiga asal China, Liu Cheng/Bao Yixin, dengan dua game langsung 21-14 dan 23-21 dalam waktu 40 menit.
Dengan demikian, Praveen/Debby unggul tiga kemenangan dan dua kekalahan dari lima pertemuan terakhir atas Liu/Bao. Pasca pertandingan, Praveen berkata keberhasilan ini tak terlepas dari kecerdikan pasangan ganda campuran Indonesia dalam memperbaiki komunikasi di lapangan.
Ditambahkan Praveen, setiap di game pertama juara Singapura Terbuka 2015 itu selalu mendapatkan masalah. "Dari kemarin kami kan feelnya belum dapet. Di awal game pertama juga belum enak mainnya. Tapi kemudian kami menyesuaikan kondisi dan komunikasi aja, supaya lebih percaya diri mainnya," kata Praveen seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (12/3/2016).
Di game kedua, Liu/Bao memimpin terus dari awal pertandingan hinggan 16-12. Hingga kemudian Praveen/Debby berbalik melancarkan serangan, merebut poin demi poin dan merebut kemenangan 23-21.
"Sempat ketekan di awal, mau nggak mau harus cepat merubah permainan. Kalau terus ketekan jadinya nggak enak. Jadi kami harus cepat mencari solusinya. Ambil inisiatif untuk balik menekan," tambah Praveen.
Selain komunikasi, Debby membeberkan kunci keberhasilannya atas pasangan China, yakni bermain tanpa beban. "Kami banyak enjoy dengan permainan dan tidak terbeban dengan hal apapun. Karena kami kan pernah ketemu, pernah kalah dan pernah menang, jadi kami sama-sama main nothing to lose," ujar Debby mengenai kunci kemenangannya. (Baca juga: Lolos ke Semifinal, Praveen/Debby Jaga Asa Indonesia)
(sha)