Hidupkan Kompetisi, PSSI Surati Presiden dan Kapolri

Selasa, 15 Maret 2016 - 05:42 WIB
Hidupkan Kompetisi,...
Hidupkan Kompetisi, PSSI Surati Presiden dan Kapolri
A A A
JAKARTA - PSSI merespons hasil putusan Mahkamah Agung (MA) dengan menjalankan semua program seperti menggelar kompetisi di semua level. Yakni, Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Liga Nusantara, Piala Soeratin, dan kelompok umur lainnya. Untuk itu, PSSI akan berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Respons itu muncul dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) di kantor PSSI, Jakarta, Senin (14/3). Dalam rapat yang berdurasi kurang lebih dua jam, turut hadir Ketua Umum (Ketum) PSSI La Nyalla M Mattalitti, Wakil Ketua Umum (Waketum), Erwin Dwi Budiawan, dan beberapa anggota Exco seperti La Siya, Johar Lin Eng, Gusti Randa, Djamal Aziz, dan Tony Apriliani.

Hadir dalam rapat tersebut, CEO PT Liga Indonesia (PT Liga) atau Diretur Utama (Dirut) PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS), Joko Driyono, dan Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan. Ada dua hal yang jadi pembahasan utama dalam rapat Exco PSSI kali ini, yaitu permasalahan hukum yang sedang dijalani PSSI dan juga terkait program.

Namun dari dua hal itu, Aristo menyatakan, jika rapat Exco PSSI memerintahkan PT Liga untuk mempersiapkan digelarnya ISL pada 15 April mendatang. Tidak hanya ISL sebagai kompetisi tertinggi sepak bola di Tanah Air, PSSI juga meminta PT Liga segera mempersiapkan digulirkannya kompetisi Divisi Utama dan semua jenjang lain.

''Kami akan berkirim surat ke bapak Presiden (Jokowi). Mohon kebijakan untuk turun tangan. Karena Presiden juga sempat bilang yang ambil alih masalah PSSI. Ini momentum yang baik untuk kembali ke sepak bola,” ungkap Aristo dalam selepas digelarnya rapat Exco ditemani Gusti dan Tony.

''Kedua, kami juga akan berkirim surat kepada bapak Kapolri terkait izin pertandingan. Paling dekat kami akan menggelar kompetisi ISL per 15 April. Dan mudah-mudahan kami berharap pemerintah dan bapak Kapolri secara khusus bisa memberikan izin,” sambungnya.

Tidak hanya itu, terkait adanya surat balasan FIFA yang sebelumnya dikirimkan oleh pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 1 Maret yang lalu, PSSI melihat surat tersebut isinya hanya normatif. Bahkan melihat isi surat tersebut, PSSI memandang sebetulnya FIFA masih melihat PSSI sebagai organisasi tertinggi sepak bola Indonesia.

"Kalau dicermati itu normatif (surat balasan FIFA). Nama PSSI disebut dua kali dalam surat itu. Mereka (FIFA) welcome dan memang seperti yang kami inginkan, ada kemitraan antara PSSI dan pemerintah. Kami juga terima suratnya, karena kami lembaga yang diakui FIFA sehingga mereka juga mengirim tembusan untuk kami,''tutur Gusti.

Dalam surat balasannya, FIFA meminta kepada Indonesia menjabarkan secara jelas poin-poin yang dikonsultasikan sebagai solusi dari pemerintah. FIFA juga menantikan adanya kerja sama positif dengan pemerintah dan PSSI untuk mengatasi permasalahan yang ada. Surat FIFA ditandatangani oleh pelaksana tugas Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner dengan tembusan pada AFC dan PSSI.

''Hanya saja, untuk pertemuan itu, kami dengan kerendahan hati meminta Anda menyediakan solusi detail yang Anda miliki untuk mengatasi permasalahan yang saat ini dihadapi PSSI," tulis FIFA dalam surat itu.





(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)