Skenario New Normal, Bagaimana Nasib Sepak Bola Nasional?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menggunakan istilah new normal sebagai kondisi di manamasyarakat diminta ‘beradaptasi' dengan pandemi. Pusat perbelanjaan mulai menggeliat, jalanan kembali ramai oleh kendaraan, meski wabah belum benar-benar berakhir. Pertanyaannya, bagaimana dengan nasib sepak bola dan cabang olahraga lain?
Soal itu, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sedang membicarakannya. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, hari ini, Jumat (22/5) bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Jakarta untuk membahas nasib kompetisi Liga 1 2020 yang terhenti akibat wabah.
Namun, dalam pernyataan yang diterima SINDOnews, Iwan Bule -sapaan Mochamad Iriawan, masih menanti kepastian status tanggap darurat dari BNPB pada 29 Mei 2020 mendatang. Hal senada juga disampaikan Menpora.
"Tapi, pemerintah sudah menegaskan, kita harus hidup berdampingan dengan Corona. Protokol kesehatan akan dijalankan sangat ketat, tapi pemulihan ekonomi termasuk kegiatan olahraga akan mulai menyesuaikan. Kata kuncinya: kita harus tetap produktif di saat pandemi,” kata Zainudin Amali, Jumat (22/5).
Pekerjaan rumah PSSI dan Kemenpora tentu bukan cuma soal kompetisi domestik. Iwan Bule mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengawal ketat persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
“Kami terus berkoordinasi dengan FIFA terkait persiapan Piala Dunia U-20 2021, termasuk menyiapkan ‘Business Plan’. Demikian pula mengenai kesiapan tim nasional U-19 yang tahun depan akan bertanding di ajang itu,” kata Iwan Bule.
Jika berkaca pada negara lain, kesuksesan menggelar kembali event olahraga sangat ditentukan oleh keberhasilan pemerintah setempat mengendalikan angka penyebaran virus. Di Asia, negara-negara seperti Korea dan Vietnam berhasil menggulirkan kembali liga sepak bola mereka lantaran angka penyebaran virus berhasil ditekan. Sementara di Indonesia, jumlah orang yang terinfeksi masih terus bertambah. (Baca juga: Menuju New Normal Seperti Apakah Itu? )
Soal itu, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sedang membicarakannya. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, hari ini, Jumat (22/5) bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Jakarta untuk membahas nasib kompetisi Liga 1 2020 yang terhenti akibat wabah.
Namun, dalam pernyataan yang diterima SINDOnews, Iwan Bule -sapaan Mochamad Iriawan, masih menanti kepastian status tanggap darurat dari BNPB pada 29 Mei 2020 mendatang. Hal senada juga disampaikan Menpora.
"Tapi, pemerintah sudah menegaskan, kita harus hidup berdampingan dengan Corona. Protokol kesehatan akan dijalankan sangat ketat, tapi pemulihan ekonomi termasuk kegiatan olahraga akan mulai menyesuaikan. Kata kuncinya: kita harus tetap produktif di saat pandemi,” kata Zainudin Amali, Jumat (22/5).
Pekerjaan rumah PSSI dan Kemenpora tentu bukan cuma soal kompetisi domestik. Iwan Bule mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengawal ketat persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
“Kami terus berkoordinasi dengan FIFA terkait persiapan Piala Dunia U-20 2021, termasuk menyiapkan ‘Business Plan’. Demikian pula mengenai kesiapan tim nasional U-19 yang tahun depan akan bertanding di ajang itu,” kata Iwan Bule.
Jika berkaca pada negara lain, kesuksesan menggelar kembali event olahraga sangat ditentukan oleh keberhasilan pemerintah setempat mengendalikan angka penyebaran virus. Di Asia, negara-negara seperti Korea dan Vietnam berhasil menggulirkan kembali liga sepak bola mereka lantaran angka penyebaran virus berhasil ditekan. Sementara di Indonesia, jumlah orang yang terinfeksi masih terus bertambah. (Baca juga: Menuju New Normal Seperti Apakah Itu? )
(mirz)