Sinisa Mihajlovic Enggan Bernasib Sama dengan Pendahulu di Milan
A
A
A
MILAN - Masa depan Sinisa Mihajlovic di AC Milan sepertinya hanya tinggal tunggu waktu saja. Namun ia berharap bisa bertahan dan kalau pun harus tersingkir dari kursi pelatih tidak bernasib sama seperti pendahulunya.
Sejatinya, Mihajlovic berharap bisa mengakhiri karier kepelatihannya sesuai kontrak, yakni pada 30 Juni 2017. Namun Presiden Milan, Silvico Berlusconi, mengindikasikan bahwa performa Mihajlovic belum meyakinkan.
Meski begitu masih ada delapan pertandingan yang bisa dijadikan penyelemat pelatih asal Serbia. Tapi semua itu dengan catatan semua partai harus dimenangkan atau setidaknya terhindar dari kekalahan.
Inilah yang sekarang tengah digapai Mihajlovic. Setidaknya ia tak ingin jadi korban pelatih-pelatih di bawah ini yang ditendang selama era Berlusconi, seperti dikutip Gazzettaworld, Selasa (22/3/2016):
Niels Liedholm
Sosok ini sempat menjadi bintang ketika masih jadi pemain Milan. Ia empat kali mengangkat empat kali trofi Scudetto di era 1950-an.
Selanjutnya pria asal Swedia itu pun dipercayai menukangi Rossoneri dan sukses meraih gelar liga pada musim 1978/79.
Sayangnya, masa indah itu berakhir setelah di musim 1986/87, Liedholm ditendang ketika kompetisi masih tersisa enam pertandingan. Berlusconi pun menunjuk Fabio Capello.
Oscar Tabarez
Kepergian Capello membuka peluang Tabarez menggantikan posisi pelatih Milan pada 1996. Manajemen Milan tertarik dengan Tabarez setelah dinilai sukses memoles Cagliari.
Sayangnya kekalahan atas Fiorentina 2-3 di Supercopa Italia menjadi sorotan tajam. Akhirnya, pemecatan itu datang juga setelah Milan tumbang di tangan Piacenza 2-3 dan Berlusconi pun menunjuk Arrigo Sacchi.
Alberto Zaccheroni
Zaccheroni dibesut Milan setelah sukses membawa Udinese selama dua musim bersama Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg.
Prestasi Zaccheroni pun langsung mencuat di musim pertamanya dengan meraih gelar Scudetto ke-16. Tapi hubungan dengan Zaccheroni dan Berlusconi pun memanas sampai akhirnya pemecatan jadi keputusan akhir dan digantikan oleh Cesare Maldini pada 2000/01.
Fatih Terim
Setelah kurang dari semusim di Fiorentina, pelatih asal Turki datang ke Milan. Ia memilih Milan setelah menolak tawaran Barcelona dan Arsenal.
Lagi-lagi Terim jadi korban keganasan Berlusconi. Tercatat ia janya lima bulan menukangi Milan sebelum akhirnya dikeluarkan dan digantikan Carlo Ancelotti.
Massimiliano Allegri
Sama seperti Tabarez, pelatih asal Italia pun digaet setelah dinilai sebelumnya sukses mengasah kemampuan Cagliari.
Hasilnya memang luar biara. Di tahun pertamanya, Allegri langsung membawa juara Milan ke-18 sekaligus mengandaskan rival sekota Inter Milan.
Tapi hanya karena kekalahan atas Sassuolo pada Januari 2014 memaksa Allegri harus berkemas. Clarence Seedorf pun ditunjuk sebagai pengganti.
Clarence Seedorf
Mantan pemain yang naik pangkat jadi pelatih ini terbilang paling sial. Hubungannya yang buruk dengan Wakil Presiden Adriano Galliani membuatnya terusir dari San Siro.
Filippo Inzaghi
Tak puas dengan kinerja Seedorf, Galliani memasukan nama Filippo Inzaghi. Mantan penyerang Milan ini pun digaet setelah impresif saat menukangi Milan Primavera.
Harapan pendukung sempat mencuat setelah di awal Milan begitu superior. Sayang itu tak berlangsung lama setelah di akhir kompetisi Milan justru melorot di posisi 10.
Sejatinya, Mihajlovic berharap bisa mengakhiri karier kepelatihannya sesuai kontrak, yakni pada 30 Juni 2017. Namun Presiden Milan, Silvico Berlusconi, mengindikasikan bahwa performa Mihajlovic belum meyakinkan.
Meski begitu masih ada delapan pertandingan yang bisa dijadikan penyelemat pelatih asal Serbia. Tapi semua itu dengan catatan semua partai harus dimenangkan atau setidaknya terhindar dari kekalahan.
Inilah yang sekarang tengah digapai Mihajlovic. Setidaknya ia tak ingin jadi korban pelatih-pelatih di bawah ini yang ditendang selama era Berlusconi, seperti dikutip Gazzettaworld, Selasa (22/3/2016):
Niels Liedholm
Sosok ini sempat menjadi bintang ketika masih jadi pemain Milan. Ia empat kali mengangkat empat kali trofi Scudetto di era 1950-an.
Selanjutnya pria asal Swedia itu pun dipercayai menukangi Rossoneri dan sukses meraih gelar liga pada musim 1978/79.
Sayangnya, masa indah itu berakhir setelah di musim 1986/87, Liedholm ditendang ketika kompetisi masih tersisa enam pertandingan. Berlusconi pun menunjuk Fabio Capello.
Oscar Tabarez
Kepergian Capello membuka peluang Tabarez menggantikan posisi pelatih Milan pada 1996. Manajemen Milan tertarik dengan Tabarez setelah dinilai sukses memoles Cagliari.
Sayangnya kekalahan atas Fiorentina 2-3 di Supercopa Italia menjadi sorotan tajam. Akhirnya, pemecatan itu datang juga setelah Milan tumbang di tangan Piacenza 2-3 dan Berlusconi pun menunjuk Arrigo Sacchi.
Alberto Zaccheroni
Zaccheroni dibesut Milan setelah sukses membawa Udinese selama dua musim bersama Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg.
Prestasi Zaccheroni pun langsung mencuat di musim pertamanya dengan meraih gelar Scudetto ke-16. Tapi hubungan dengan Zaccheroni dan Berlusconi pun memanas sampai akhirnya pemecatan jadi keputusan akhir dan digantikan oleh Cesare Maldini pada 2000/01.
Fatih Terim
Setelah kurang dari semusim di Fiorentina, pelatih asal Turki datang ke Milan. Ia memilih Milan setelah menolak tawaran Barcelona dan Arsenal.
Lagi-lagi Terim jadi korban keganasan Berlusconi. Tercatat ia janya lima bulan menukangi Milan sebelum akhirnya dikeluarkan dan digantikan Carlo Ancelotti.
Massimiliano Allegri
Sama seperti Tabarez, pelatih asal Italia pun digaet setelah dinilai sebelumnya sukses mengasah kemampuan Cagliari.
Hasilnya memang luar biara. Di tahun pertamanya, Allegri langsung membawa juara Milan ke-18 sekaligus mengandaskan rival sekota Inter Milan.
Tapi hanya karena kekalahan atas Sassuolo pada Januari 2014 memaksa Allegri harus berkemas. Clarence Seedorf pun ditunjuk sebagai pengganti.
Clarence Seedorf
Mantan pemain yang naik pangkat jadi pelatih ini terbilang paling sial. Hubungannya yang buruk dengan Wakil Presiden Adriano Galliani membuatnya terusir dari San Siro.
Filippo Inzaghi
Tak puas dengan kinerja Seedorf, Galliani memasukan nama Filippo Inzaghi. Mantan penyerang Milan ini pun digaet setelah impresif saat menukangi Milan Primavera.
Harapan pendukung sempat mencuat setelah di awal Milan begitu superior. Sayang itu tak berlangsung lama setelah di akhir kompetisi Milan justru melorot di posisi 10.
(bbk)