Tiba di Bahrain, Rio Haryanto Dikerubungi Wanita Berhijab
A
A
A
SAKHIR - Keberadaan Rio Haryanto di ajang Formula 1 musim ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Antusiasme itu terlihat saat warga tanah air yang menetap di Bahrain memberikan sambutan hangat kepada pilot jet darat Manor Racing ketika tiba di Bandara Internasional Bahrain, Selasa (29/3/2016) malam WIB.
Kedatangan Rio pun tak luput dari serbuan warga Indonesia yang menetap di Bahrain. Mulai dari selfie bareng dengan wanita berhijab hingga meminta tanda tangan sudah menjadi kewajiban buat pembalap kelahiran Solo untuk membahagiakan penggemarnya.
"Terima kasih atas sambutan yang luar biasa di Bahrain," tulis Rio, pada akun jejaring sosial pribadinya.
Sambutan hangat ini bisa dijadikan sebagai motivasi buat Rio untuk menyelesaikan balapan seri kedua di Sirkuit Internasional Bahrain, akhir pekan nanti. Dan semoga dia mampu memberikan poin pertama untuk tim Manor Racing di musim ini setelah ia gagal menyelesaikan balapan seri perdana di Australia lantaran mengalami masalah pada bagian driveline jet darat tim.
Sekadar informasi, keberhasilan Rio Haryanto menembus ketatnya persaingan di Formula 1 ternyata telah menginsiparasi banyak orang di kawasan Asia. Buktinya, seorang pemuda asal Pakistan, Saad Ali ingin meniru jejak Rio Haryanto bisa berlaga di ajang jet darat paling bergengsi di dunia.
Untuk bisa mewujudkan ambisi tersebut Saad dipastikan akan menemui jalan berliku. Dana barang tentu jadi hal utama. Di samping itu ia harus mengubah pandangan warga Pakistan yang selama ini yang belum memandang F1 sebuah ajang yang bisa melambungkan nama negara.
Pakistan memang tidak punya tradisi di lomba balap. Nama negara yang berbatasan dengan India itu lebih dikenal dengan permainan kriket dan hoki. Jangankan sirkuit balap, bisa menyaksikan lomba F1 saja jadi barang langka di sana. (Baca juga: Pemuda Pakistan ini Ingin Tiru Jejak Rio Haryanto)
"Sebagai seorang anak saya selalu tertarik dengan mobil. Tapi tak ada balapan di Pakistan, bahkan di televisi," ungkap Saad.
Kedatangan Rio pun tak luput dari serbuan warga Indonesia yang menetap di Bahrain. Mulai dari selfie bareng dengan wanita berhijab hingga meminta tanda tangan sudah menjadi kewajiban buat pembalap kelahiran Solo untuk membahagiakan penggemarnya.
"Terima kasih atas sambutan yang luar biasa di Bahrain," tulis Rio, pada akun jejaring sosial pribadinya.
Sambutan hangat ini bisa dijadikan sebagai motivasi buat Rio untuk menyelesaikan balapan seri kedua di Sirkuit Internasional Bahrain, akhir pekan nanti. Dan semoga dia mampu memberikan poin pertama untuk tim Manor Racing di musim ini setelah ia gagal menyelesaikan balapan seri perdana di Australia lantaran mengalami masalah pada bagian driveline jet darat tim.
Sekadar informasi, keberhasilan Rio Haryanto menembus ketatnya persaingan di Formula 1 ternyata telah menginsiparasi banyak orang di kawasan Asia. Buktinya, seorang pemuda asal Pakistan, Saad Ali ingin meniru jejak Rio Haryanto bisa berlaga di ajang jet darat paling bergengsi di dunia.
Untuk bisa mewujudkan ambisi tersebut Saad dipastikan akan menemui jalan berliku. Dana barang tentu jadi hal utama. Di samping itu ia harus mengubah pandangan warga Pakistan yang selama ini yang belum memandang F1 sebuah ajang yang bisa melambungkan nama negara.
Pakistan memang tidak punya tradisi di lomba balap. Nama negara yang berbatasan dengan India itu lebih dikenal dengan permainan kriket dan hoki. Jangankan sirkuit balap, bisa menyaksikan lomba F1 saja jadi barang langka di sana. (Baca juga: Pemuda Pakistan ini Ingin Tiru Jejak Rio Haryanto)
"Sebagai seorang anak saya selalu tertarik dengan mobil. Tapi tak ada balapan di Pakistan, bahkan di televisi," ungkap Saad.
(aww)