Johan Yoga Bertahan, PSIS Pertahankan Skema Main
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang akan mempertahankan formasi pemain 4-2-3-1saat bertarung di Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B pada 30 April mendatang. Sebagai alternatif, Mahesa Jenar akan menggunakan formasi 4-4-2 dengan memaksimalkan dua striker murni.
Skema ini sudah diterapkan oleh Mahesa Jenar sejak musim 2014 di bawah Pelatih Kepala Eko Riyadi. Kemudian pada 2015 di bawah asuhan M Dofir dan pada musim depan, dan saat dilatih oleh Eko Riyadi lagi, skema itu tidak berubah. ''4-2-3-1 itu kuat dalam menyerang dan bertahan. Para pemain sudah terbiasa dengan formasi tersebut,”tutur Eko Riyadi, Senin (4/4).
Formasi 4-2-3-1 dengan memainkan striker tunggal pada musim 2014, membuat PSIS tampil cukup impresif. Musim 2014 lalu, target man PSIS adalah Julio Alcorse, yang sekarang memilih fokus menjadi pelatih di salah satu SSB di Boja, Kabupaten Kendal.
Sementara di musim 2015, PSIS menggunakan penyerang target man Johan Yoga Utama. Johan yang sempat dikait-kaitkan dengan Persis Solo, karena pernah memperkuat Laskar Sambernyawa dalam beberapa turnamen, akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan di PSIS di musim 2016, klub yang ikut membesarkannya.
Masuknya pemain yang pernah memperkuat Putra Samarinda, PSM Makasar dan Martapura FC ini cukup melegakan tim. Formasi 4-2-3-1, sangat cocok bagi Johan Yoga. Adapun penyerang lainnya, Hari Nur Yulianto, selama dua musim ini menjadi pemain pelapis.
Karena, PSIS sangat mengandalkan kecepatan dua sayap dan gelandang tengah. Pemain sayap yang masih bertahan baru Franky Mahendra, adapun Bakori Andreas beberapa waktu lalu sudah pulang ke Malang, akibat negosiasi yang belum cocok.
Sementara, di gelandang tengah sudah cukup aman, karena ada M Yunus, yang selalu menjadi starting eleven. Tak pelak, manajemen dan tim pelatih harus mencari pemain yang memiliki kualitas minimal setara dan juga memiliki kecepatan, seperti Bakori di sayap kiri.
Manajer PSIS Wahyu Winarto tidak mempermasalakan jika Bakori Andreas, memilih pergi. Klub tidak hanya mengandalkan satu pemain, di salah satu posisi. Di pos yang ditinggalkan Bakori, masih bisa dioptimalkan oleh pemain lokal, M Taufik.
Pemain yang memiliki spesialisasi di wing back kiri, bisa digeser lebih ke depan. Adapun, posisi yang ditinggalkan Taufik, akan diperebutkan oleh Safrudin Tahar atau Andreantono Ariza.
“Ya mungkin belum rejeki saja, tidak jadi bergabung. Kami menghormati keputusan pemain, karena mungkin ingin mendapatkan klub yang lebih bagus dari PSIS,” katanya.
Menurut dia, PSIS akan realistis dalam mengontrak pemain. Durasi ISC Seri B selama delapan bulan, ini tidak ada bedanya dengan kompetisi. “Lebih baik kami menggaji pemain sesuai kemampuan klub, daripada nanti dikemudian hari ada masalah tunggakan gaji,” ucapnya
Skema ini sudah diterapkan oleh Mahesa Jenar sejak musim 2014 di bawah Pelatih Kepala Eko Riyadi. Kemudian pada 2015 di bawah asuhan M Dofir dan pada musim depan, dan saat dilatih oleh Eko Riyadi lagi, skema itu tidak berubah. ''4-2-3-1 itu kuat dalam menyerang dan bertahan. Para pemain sudah terbiasa dengan formasi tersebut,”tutur Eko Riyadi, Senin (4/4).
Formasi 4-2-3-1 dengan memainkan striker tunggal pada musim 2014, membuat PSIS tampil cukup impresif. Musim 2014 lalu, target man PSIS adalah Julio Alcorse, yang sekarang memilih fokus menjadi pelatih di salah satu SSB di Boja, Kabupaten Kendal.
Sementara di musim 2015, PSIS menggunakan penyerang target man Johan Yoga Utama. Johan yang sempat dikait-kaitkan dengan Persis Solo, karena pernah memperkuat Laskar Sambernyawa dalam beberapa turnamen, akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan di PSIS di musim 2016, klub yang ikut membesarkannya.
Masuknya pemain yang pernah memperkuat Putra Samarinda, PSM Makasar dan Martapura FC ini cukup melegakan tim. Formasi 4-2-3-1, sangat cocok bagi Johan Yoga. Adapun penyerang lainnya, Hari Nur Yulianto, selama dua musim ini menjadi pemain pelapis.
Karena, PSIS sangat mengandalkan kecepatan dua sayap dan gelandang tengah. Pemain sayap yang masih bertahan baru Franky Mahendra, adapun Bakori Andreas beberapa waktu lalu sudah pulang ke Malang, akibat negosiasi yang belum cocok.
Sementara, di gelandang tengah sudah cukup aman, karena ada M Yunus, yang selalu menjadi starting eleven. Tak pelak, manajemen dan tim pelatih harus mencari pemain yang memiliki kualitas minimal setara dan juga memiliki kecepatan, seperti Bakori di sayap kiri.
Manajer PSIS Wahyu Winarto tidak mempermasalakan jika Bakori Andreas, memilih pergi. Klub tidak hanya mengandalkan satu pemain, di salah satu posisi. Di pos yang ditinggalkan Bakori, masih bisa dioptimalkan oleh pemain lokal, M Taufik.
Pemain yang memiliki spesialisasi di wing back kiri, bisa digeser lebih ke depan. Adapun, posisi yang ditinggalkan Taufik, akan diperebutkan oleh Safrudin Tahar atau Andreantono Ariza.
“Ya mungkin belum rejeki saja, tidak jadi bergabung. Kami menghormati keputusan pemain, karena mungkin ingin mendapatkan klub yang lebih bagus dari PSIS,” katanya.
Menurut dia, PSIS akan realistis dalam mengontrak pemain. Durasi ISC Seri B selama delapan bulan, ini tidak ada bedanya dengan kompetisi. “Lebih baik kami menggaji pemain sesuai kemampuan klub, daripada nanti dikemudian hari ada masalah tunggakan gaji,” ucapnya
(aww)