Matangkan 8 Zona Seremoni Pembukaan PON XIX Jabar 2016
A
A
A
BANDUNG - Tim Sembilan Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jawa Barat terus mematangkan persiapan untuk menyukseskan acara pembukaan. Kali ini, dari bidang technical director memaparkan kesiapannya dengan menunjukkan sketsa sementara Stadion Si Jalak Harupat sebagai venue seremoni pembukaan pada 17 September mendatang.
Kepala Technical Director Reza Herlambang mengatakan ada delapan zona yang ditunjukkan dalam sketsa tersebut. Kedelapan zona tersebut terdiri dari zona pertunjukan, zona belakang panggung, defile untuk para atlet yang diperkirakan akan didatangi 6.000 orang, VIP, reguler, pameran atau ekshibition, production area dan area parkir luar.
"Delapan zona ini sangat penting untuk dibahas, karena orang akan datang dengan jumlah yang banyak. Ini semua kita rencanakan untuk dirumuskan bersama kemudian direalisasikan teknisnya seperti PR (pekerjaan rumah) besarnya itu di sana," ujar Reza di Sekretariat Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jawa Barat, Jalan Cipunagara, Kota Bandung, Selasa (3/5).
Kedelapan zona yang menjadi tahap pembahasannya itu, kata dia dipastikan akan melibatkan masyarakat sekitar terutama untuk zona delapan. "Kita pastikan kendaraan hanya diperbolehkan parkir di radius 1 kilometer dari Stadion. Di sini peran masyarakat, mereka bisa dapatkan masukan tambahan juga," tutunya.
"Kita juga sudah perhitungkan ada di atas 100 bus yang datang. Tapi kami sudah bikin polanya seperti drop off di area saja. Lalu balik arah ke pusat kota, di sana diberikan beberapa area parkir, jadi tidak parkir di venue," tambahnya.
Selain penyediaan lahan parkir, Reza mengaku sudah memiliki pola untuk mengatur kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan menghadiri acara pembukaan PON XIX/2016 Jabar.
"Kita sudah memiliki pengalaman 15 tahun dalam mengundang Presiden. Kita memang sedetail mungkin melakukan perencanaan, merekemondasikan, penangananya seperti apa termasuk evakuasi lalu diberikan kepada Paspampres. Kalau dianggap aman itu akan dijalankan," jelasnya.
Namun begitu, lanjut Reza sketsa yang ditunjukkan belum sepenuhnya akan diterapkan di acara pembukaan PON XIX/2016 Jabar nanti. Masih butuh masukan dari segala bidang terkait sehingga acara pembukaan pun berjalan dengan baik.
"Saya pikir tidak akan banyak pertemuan yang dibutuhkan untuk mengatur rancangan ini. Empat kali pertemuan juga mudah-mudahan sudah beres. Dan kita juga akan segera tahu, siapa komandan di lapangan nanti agar terjadi sinkronisasi," pungkasnya.
Kepala Technical Director Reza Herlambang mengatakan ada delapan zona yang ditunjukkan dalam sketsa tersebut. Kedelapan zona tersebut terdiri dari zona pertunjukan, zona belakang panggung, defile untuk para atlet yang diperkirakan akan didatangi 6.000 orang, VIP, reguler, pameran atau ekshibition, production area dan area parkir luar.
"Delapan zona ini sangat penting untuk dibahas, karena orang akan datang dengan jumlah yang banyak. Ini semua kita rencanakan untuk dirumuskan bersama kemudian direalisasikan teknisnya seperti PR (pekerjaan rumah) besarnya itu di sana," ujar Reza di Sekretariat Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jawa Barat, Jalan Cipunagara, Kota Bandung, Selasa (3/5).
Kedelapan zona yang menjadi tahap pembahasannya itu, kata dia dipastikan akan melibatkan masyarakat sekitar terutama untuk zona delapan. "Kita pastikan kendaraan hanya diperbolehkan parkir di radius 1 kilometer dari Stadion. Di sini peran masyarakat, mereka bisa dapatkan masukan tambahan juga," tutunya.
"Kita juga sudah perhitungkan ada di atas 100 bus yang datang. Tapi kami sudah bikin polanya seperti drop off di area saja. Lalu balik arah ke pusat kota, di sana diberikan beberapa area parkir, jadi tidak parkir di venue," tambahnya.
Selain penyediaan lahan parkir, Reza mengaku sudah memiliki pola untuk mengatur kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan menghadiri acara pembukaan PON XIX/2016 Jabar.
"Kita sudah memiliki pengalaman 15 tahun dalam mengundang Presiden. Kita memang sedetail mungkin melakukan perencanaan, merekemondasikan, penangananya seperti apa termasuk evakuasi lalu diberikan kepada Paspampres. Kalau dianggap aman itu akan dijalankan," jelasnya.
Namun begitu, lanjut Reza sketsa yang ditunjukkan belum sepenuhnya akan diterapkan di acara pembukaan PON XIX/2016 Jabar nanti. Masih butuh masukan dari segala bidang terkait sehingga acara pembukaan pun berjalan dengan baik.
"Saya pikir tidak akan banyak pertemuan yang dibutuhkan untuk mengatur rancangan ini. Empat kali pertemuan juga mudah-mudahan sudah beres. Dan kita juga akan segera tahu, siapa komandan di lapangan nanti agar terjadi sinkronisasi," pungkasnya.
(aww)