Jalur Datar Santapan Empuk Jason Christie
Jalur Datar Santapan Empuk Jason Christie
A
A
A
BANYUWANGI - Jalur datar yang membentang antara Grand Watudodol hingga Taman Blambangan menjadi ajang adu sprint di etape III International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016. Pada kesempatan ini, jawaranya adalah Jason Christie dari Kenya Riders Downunder.
Jason menyentuh finis dengan catatan waktu tercepat, 2 jam 55 menit dan 57 detik. Dia meninggalkan MA Guangdong dari Wisdom-Hengxiang Cycling Team dengan kesenjangan waktu 33 detik. Di urutan ketiga ada Muhamad Imam Arifin dari KFC Cycling Team.
Menempuh jarak 127 km, Jumat (13/5/2016), rute yang tanpa tanjakan membuat sprinter-sprinter 'berpesta pora'. Jago tanjakan seperti Benjamin Prades yang menjadi jawara di Etape II dan Peter Pouly tidak berkutik di episode ini.
Kendati memenangkan kategori individual di Etape III, namun Jason belum mampu menggeser Benjamin Prades sebagai pemimpin klasifikasi umum (yellow jersey). Prades masih berada di peringkat pertama dengan total catatan waktu 10 jam 39 menit dan 15 detik.
Prades yang berjaya di hari sebelumnya, pada Etape III ini tercecer di peringkat 67 dengan terpaut 1 menit dan 52 detik dari sang jawara Jason Christie. "Persaingan sangat ketat karena banyak pembalap dengan kemampuan sprint bagus," kata Jason selepas menuntaskan Etape III.
"Saya sebelumnya sudah optimistis bisa menjuarai Etape III karena telah mempersiapkannya dengan baik. Ini hasil yang bagus dan semoga besok saya bisa lebih bagus lagi," sambung Jason.
Sementara itu, Peter Pouly sebagai juara bertahan tahun lalu sangat berpeluang kembali menang di ITdBI. Raihan waktu Peter Pouly terpaut hanya 10 detik saja dari pemimpin klasemen umum, Benjamin Prades.
Seperti tahun sebelumnya, Peter Pouly sang raja tanjakan sangat dijagokan bisa menjuarai Etape IV dengan rute TPI Muncar ke Paltuding, Ijen. Jika Pouly bisa memenangi etape terakhir, maka dia hampir bisa dipastikan menjadi juara umum. Etape IV sendiri akan dilaksanakan pada Sabtu (14/5/2016) akan menjadi penentuan.
"Saya masih mempunyai kesempatan bagus di etape terakhir dan saya berharap seperti tahun lalu. Di balapan tahun ini persaingan relatif merata, terutama dengan absennya pembalap-pembalap asal Iran. Saya akan bersiap untuk besok dan semoga hasilnya sesuai ekspektasi," ujar Peter Pouly yang tergabung di Singha Infinite Cycling Team.
Jason menyentuh finis dengan catatan waktu tercepat, 2 jam 55 menit dan 57 detik. Dia meninggalkan MA Guangdong dari Wisdom-Hengxiang Cycling Team dengan kesenjangan waktu 33 detik. Di urutan ketiga ada Muhamad Imam Arifin dari KFC Cycling Team.
Menempuh jarak 127 km, Jumat (13/5/2016), rute yang tanpa tanjakan membuat sprinter-sprinter 'berpesta pora'. Jago tanjakan seperti Benjamin Prades yang menjadi jawara di Etape II dan Peter Pouly tidak berkutik di episode ini.
Kendati memenangkan kategori individual di Etape III, namun Jason belum mampu menggeser Benjamin Prades sebagai pemimpin klasifikasi umum (yellow jersey). Prades masih berada di peringkat pertama dengan total catatan waktu 10 jam 39 menit dan 15 detik.
Prades yang berjaya di hari sebelumnya, pada Etape III ini tercecer di peringkat 67 dengan terpaut 1 menit dan 52 detik dari sang jawara Jason Christie. "Persaingan sangat ketat karena banyak pembalap dengan kemampuan sprint bagus," kata Jason selepas menuntaskan Etape III.
"Saya sebelumnya sudah optimistis bisa menjuarai Etape III karena telah mempersiapkannya dengan baik. Ini hasil yang bagus dan semoga besok saya bisa lebih bagus lagi," sambung Jason.
Sementara itu, Peter Pouly sebagai juara bertahan tahun lalu sangat berpeluang kembali menang di ITdBI. Raihan waktu Peter Pouly terpaut hanya 10 detik saja dari pemimpin klasemen umum, Benjamin Prades.
Seperti tahun sebelumnya, Peter Pouly sang raja tanjakan sangat dijagokan bisa menjuarai Etape IV dengan rute TPI Muncar ke Paltuding, Ijen. Jika Pouly bisa memenangi etape terakhir, maka dia hampir bisa dipastikan menjadi juara umum. Etape IV sendiri akan dilaksanakan pada Sabtu (14/5/2016) akan menjadi penentuan.
"Saya masih mempunyai kesempatan bagus di etape terakhir dan saya berharap seperti tahun lalu. Di balapan tahun ini persaingan relatif merata, terutama dengan absennya pembalap-pembalap asal Iran. Saya akan bersiap untuk besok dan semoga hasilnya sesuai ekspektasi," ujar Peter Pouly yang tergabung di Singha Infinite Cycling Team.
(bep)
Explore More