Korban Terus Bertambah di Prancis, Bagaimana Nasib Tour de France?
loading...
A
A
A
PARIS - Lomba sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France, tahun ini kemungkinan ditunda atau dibatalkan. Hal itu diyakini setelah pidato terbaru Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait wabah virus corona COVID-19.
Macron mengungkapkan bahwa karantina wilayah atau lockdown di negerinya akan berlangsung hingga 11 Mei 2020 mendatang. Sementara larangan pertemuan massal alias kumpul-kumpul akan berlangsung lebih lama, yakni hingga awal Juni 2020.
“Jadwal baru untuk tur (acara olahraga Tour de France, red) tampaknya paling cepat pada bulan Agustus,” tulis L’Est Republicain dalam laporannya, Selasa (14/4/2020).
Media olahraga di Prancis meyakini pernyataan tersebut memberi gambaran jelas akan nasib Tour de France yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni 2020. Dengan pembatasan sosial berlaku hingga awal Juni 2020, event balap sepede legendaris itu sepertinya akan sulit digelar sesuai rencana.
Penyelenggara perombaan, Amaury Sport Organisation, belum memberikan respons terkait perkembangan terbaru dan kebijakan pemerintah Prancis di tengah pandemi. Namun, media setempat meyakini panitia penyelenggara akan lebih memilih penundaan balapan ketimbang membatalkannya.
Sebagai catatan, hingga Selasa (24/4/2020) sore waktu Indonesia, di Prancis tercatat 14.967 orang meninggal akibat terjangkit virus corona COVID-19. Total, ada 98 ribu kasus positif corona di negara tersebut.
Macron mengungkapkan bahwa karantina wilayah atau lockdown di negerinya akan berlangsung hingga 11 Mei 2020 mendatang. Sementara larangan pertemuan massal alias kumpul-kumpul akan berlangsung lebih lama, yakni hingga awal Juni 2020.
“Jadwal baru untuk tur (acara olahraga Tour de France, red) tampaknya paling cepat pada bulan Agustus,” tulis L’Est Republicain dalam laporannya, Selasa (14/4/2020).
Media olahraga di Prancis meyakini pernyataan tersebut memberi gambaran jelas akan nasib Tour de France yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni 2020. Dengan pembatasan sosial berlaku hingga awal Juni 2020, event balap sepede legendaris itu sepertinya akan sulit digelar sesuai rencana.
Penyelenggara perombaan, Amaury Sport Organisation, belum memberikan respons terkait perkembangan terbaru dan kebijakan pemerintah Prancis di tengah pandemi. Namun, media setempat meyakini panitia penyelenggara akan lebih memilih penundaan balapan ketimbang membatalkannya.
Sebagai catatan, hingga Selasa (24/4/2020) sore waktu Indonesia, di Prancis tercatat 14.967 orang meninggal akibat terjangkit virus corona COVID-19. Total, ada 98 ribu kasus positif corona di negara tersebut.
(mirz)