Tim Pertamina Campos Optimistis Lebih Baik di Monaco
A
A
A
VALENCIA - Duo pebalap Pertamina Campos Racing, Mitch Evans dan Muhammad Sean Gelael, optimistis menyambut seri kedua GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monaco, pekan ini. Para pebalap berlatih rutin di markas Campos Racing di Valencia, Spanyol, selama sepekan lalu.
Pemilik Campos Racing, Adrian Campos, menjelaskan selama sepekan setelah balapan perdana di Barcelona, secara paralel timnya melakukan evaluasi sekaligus membuat persiapan yang matang untuk balapan di Monaco. Dari hasil evaluasi, kata Adrian, tim sepakat untuk menyiapkan mobil yang lebih kompetitif.
Sementara dari performa pebalap, Adrian mengaku cukup puas dengan penampilan Sean yang telah memenuhi harapan untuk masuk dalam posisi 15 besar pada balapan perdananya di Barcelona.
''Untuk Mitch kami berharap dia bisa lebih tampil maksimal. Dengan pengalaman tiga tahun di GP2, seharusnya posisi dia bisa lebih baik dari yang di dapat di Barcelona. Segala kekurangan dan masalah yang kita dapatkan pada balapan pertama sudah kita identifikasi. Para mekanik dan pebalap berdiskusi bersama hampir setiap hari dalam sepekan. Kita berharap hasil di Monaco lebih baik,”ujar Adrian.
Dari sisi persiapan, tim tengah menyiapkan mobil yang lebih kompetitif. Tim berupaya menemukan formula yang tepat untuk setingan mobil dan mematangkan strategi balapan termasuk dalam pemilihan ban untuk karakteristik lintasan balapan jalan raya Monaco.
''Tantangan di Monaco lebih berat dibanding Barcelona. Akan tetapi, dengan persiapan yang bagus kami yakin pebalap bisa menghadapi tantangan ini,” tambah Adrian.
Direktur teknik balap tim Pertamina Campos Racing Philippe Gautheron menjelaskan, setelah balapan di Barcelona, para pebalapnya tak punya waktu banyak untuk istirahat. Mitch dan Sean hampir setiap hari berdiskusi dengan para tim mekanik. Mereka juga latihan kebugaran pada pagi dan sorenya. Keduanya juga hampir setiap hari melahap tes simulator sirkuit Monaco.
''Titik berat latihan pebalap adalah mengenal karakter sirkuit Monaco. Sirkuit jalan raya ini memiliki tantangan lebih sulit karena lintasan trek yang sempit dan banyak tikungan. Makanya dalam menu latihan kami lebih banyak memberi porsi pada latihan teknik mengerem mobil GP2,” kata Philippe.
Evans mengaku sudah melupakan hasil yang kurang memuaskan pada balapan pertama di Barcelona, yang hanya finis di urutan 12 pada feature race dan posisi ke-14 pada sprint race. Pebalap asal Selandia Baru ini lebih optimistis di Monaco karena sudah punya bekal pengalaman tiga kali naik podium.
''Saya menyukai sirkuit ini. Tantangannya lebih berat. Untuk bisa naik podium, hasil kualifikasi sangat menentukan. Saya akan berupaya semampu saya, minimal mendapatkan poin,”kata Evans.
Sean juga punya pengalaman bagus di Sirkuit Monaco. Musim lalu saat tampil di ajang World Series Renault 3.5, Sean yang start dari barisan belakang mampu menyodok dan finis di posisi delapan. Hasil itu memberikan dua poin untuk Sean.
''Tentu menyenangkan jika bisa mengulang hasil tahun lalu. Akan tetapi, balapan GP2 jauh lebih sulit dan saya akan berupaya mendapatkan hasil sebaik mungkin, minimal mengulangi pencapaian di Barcelona,''kata Sean.
Dua pebalap lain yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, yakni Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi juga melakukan evaluasi dan persiapan dengan timnya. Philo yang gagal finis di dua race pada balapan di Barcelona mencoba peruntungan yang lebih baik di Monaco bersama timnya Trident Racing. Adapun Giovinazzi mencoba mendulang poin pertamanya bersama tim Prema Racing.
Pemilik Campos Racing, Adrian Campos, menjelaskan selama sepekan setelah balapan perdana di Barcelona, secara paralel timnya melakukan evaluasi sekaligus membuat persiapan yang matang untuk balapan di Monaco. Dari hasil evaluasi, kata Adrian, tim sepakat untuk menyiapkan mobil yang lebih kompetitif.
Sementara dari performa pebalap, Adrian mengaku cukup puas dengan penampilan Sean yang telah memenuhi harapan untuk masuk dalam posisi 15 besar pada balapan perdananya di Barcelona.
''Untuk Mitch kami berharap dia bisa lebih tampil maksimal. Dengan pengalaman tiga tahun di GP2, seharusnya posisi dia bisa lebih baik dari yang di dapat di Barcelona. Segala kekurangan dan masalah yang kita dapatkan pada balapan pertama sudah kita identifikasi. Para mekanik dan pebalap berdiskusi bersama hampir setiap hari dalam sepekan. Kita berharap hasil di Monaco lebih baik,”ujar Adrian.
Dari sisi persiapan, tim tengah menyiapkan mobil yang lebih kompetitif. Tim berupaya menemukan formula yang tepat untuk setingan mobil dan mematangkan strategi balapan termasuk dalam pemilihan ban untuk karakteristik lintasan balapan jalan raya Monaco.
''Tantangan di Monaco lebih berat dibanding Barcelona. Akan tetapi, dengan persiapan yang bagus kami yakin pebalap bisa menghadapi tantangan ini,” tambah Adrian.
Direktur teknik balap tim Pertamina Campos Racing Philippe Gautheron menjelaskan, setelah balapan di Barcelona, para pebalapnya tak punya waktu banyak untuk istirahat. Mitch dan Sean hampir setiap hari berdiskusi dengan para tim mekanik. Mereka juga latihan kebugaran pada pagi dan sorenya. Keduanya juga hampir setiap hari melahap tes simulator sirkuit Monaco.
''Titik berat latihan pebalap adalah mengenal karakter sirkuit Monaco. Sirkuit jalan raya ini memiliki tantangan lebih sulit karena lintasan trek yang sempit dan banyak tikungan. Makanya dalam menu latihan kami lebih banyak memberi porsi pada latihan teknik mengerem mobil GP2,” kata Philippe.
Evans mengaku sudah melupakan hasil yang kurang memuaskan pada balapan pertama di Barcelona, yang hanya finis di urutan 12 pada feature race dan posisi ke-14 pada sprint race. Pebalap asal Selandia Baru ini lebih optimistis di Monaco karena sudah punya bekal pengalaman tiga kali naik podium.
''Saya menyukai sirkuit ini. Tantangannya lebih berat. Untuk bisa naik podium, hasil kualifikasi sangat menentukan. Saya akan berupaya semampu saya, minimal mendapatkan poin,”kata Evans.
Sean juga punya pengalaman bagus di Sirkuit Monaco. Musim lalu saat tampil di ajang World Series Renault 3.5, Sean yang start dari barisan belakang mampu menyodok dan finis di posisi delapan. Hasil itu memberikan dua poin untuk Sean.
''Tentu menyenangkan jika bisa mengulang hasil tahun lalu. Akan tetapi, balapan GP2 jauh lebih sulit dan saya akan berupaya mendapatkan hasil sebaik mungkin, minimal mengulangi pencapaian di Barcelona,''kata Sean.
Dua pebalap lain yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, yakni Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi juga melakukan evaluasi dan persiapan dengan timnya. Philo yang gagal finis di dua race pada balapan di Barcelona mencoba peruntungan yang lebih baik di Monaco bersama timnya Trident Racing. Adapun Giovinazzi mencoba mendulang poin pertamanya bersama tim Prema Racing.
(aww)