Menang Kelas, Arema Cronus Kubur Persegres
A
A
A
MALANG - Seperti prediksi sebelumnya, Arema Cronus terlalu tangguh buat Persegres Gresik United dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Bertarung di Stadion Kanjuruhan, Jumat (27/5) malam, Arema mengubur Persegres dengan skor 3-1.
Persegres yang kalah dari berbagai aspek, sudah tertinggal dua gol di babak pertama via tendangan keras Raphael Maitimo menit 23' dan tendangan bebas Hamka Hamzah menit 36'. Satu gol tambahan diciptakan Gustavo Giron menit 66'.
Persegres yang susah payah mengejar ketertinggalan hanya bisa menciptakan gol hiburan via Ghozali Siregar menit 81'. Dari sisi teknis maupun mental, Persegres tidak mempunyai persyaratan memadai untuk mendapatkan angka.
Arema sendiri sebenarnya tidak langsung on fire sejak menit awal. Tuan rumah terlihat lesu di 20 menit pertama dan tekanan yang dilakukan rata-rata gagal atau berujung pada offside. Sedangkan Persegres hanya memiliki kesempatan via tendangan melebar.
Arema baru terlihat superior ketika Raphael Maitimo mengejutkan tim tamu dengan tendangan geledeknya. Singo Edan mulai panas. Kualitas tekanan pun mulai membaik walau tetap tidak efektif membongkar pertahanan Persegres.
Gol kedua Arema juga tidak lahir melalui skema serangan, melainkan tendangan bebas Hamka Hamzah. Menutup babak pertama dengan skor 2-0 sudah sangat mewakili jalannya laga walau Arema belum bisa dikata tampil istimewa.
Di babak kedua, Persegres terlihat semakin sulit bermain tenang. Seringkali tekanan dilakukan dengan terburu-buru sehingga tak menjadi ancaman berarti bagi kiper Kurnia Meiga. Pertandingan malam itu sebenarnya sudah berakhir di menit 66.
Ketika Gustavo Giron mencetak gol ketiga tuan rumah yang diawali akselerasi Ferry Aman Saragih, hidup Laskar Jaka Samudra sudah berakhir. Untuk mengejar ketertinggal dengan permainan serampangan adalah sebuah pekerjaan yang mustahil.
Persegres masih beruntung bisa menjebol gawang tuan rumah melalui Ghozali Siregar ketika waktu normal tersisa sembilan menit. Namun gol tersebut hanya sekadar menipiskan malu Persegres yang tak pernah menang di empat laga terakhir.
Persegres yang kalah dari berbagai aspek, sudah tertinggal dua gol di babak pertama via tendangan keras Raphael Maitimo menit 23' dan tendangan bebas Hamka Hamzah menit 36'. Satu gol tambahan diciptakan Gustavo Giron menit 66'.
Persegres yang susah payah mengejar ketertinggalan hanya bisa menciptakan gol hiburan via Ghozali Siregar menit 81'. Dari sisi teknis maupun mental, Persegres tidak mempunyai persyaratan memadai untuk mendapatkan angka.
Arema sendiri sebenarnya tidak langsung on fire sejak menit awal. Tuan rumah terlihat lesu di 20 menit pertama dan tekanan yang dilakukan rata-rata gagal atau berujung pada offside. Sedangkan Persegres hanya memiliki kesempatan via tendangan melebar.
Arema baru terlihat superior ketika Raphael Maitimo mengejutkan tim tamu dengan tendangan geledeknya. Singo Edan mulai panas. Kualitas tekanan pun mulai membaik walau tetap tidak efektif membongkar pertahanan Persegres.
Gol kedua Arema juga tidak lahir melalui skema serangan, melainkan tendangan bebas Hamka Hamzah. Menutup babak pertama dengan skor 2-0 sudah sangat mewakili jalannya laga walau Arema belum bisa dikata tampil istimewa.
Di babak kedua, Persegres terlihat semakin sulit bermain tenang. Seringkali tekanan dilakukan dengan terburu-buru sehingga tak menjadi ancaman berarti bagi kiper Kurnia Meiga. Pertandingan malam itu sebenarnya sudah berakhir di menit 66.
Ketika Gustavo Giron mencetak gol ketiga tuan rumah yang diawali akselerasi Ferry Aman Saragih, hidup Laskar Jaka Samudra sudah berakhir. Untuk mengejar ketertinggal dengan permainan serampangan adalah sebuah pekerjaan yang mustahil.
Persegres masih beruntung bisa menjebol gawang tuan rumah melalui Ghozali Siregar ketika waktu normal tersisa sembilan menit. Namun gol tersebut hanya sekadar menipiskan malu Persegres yang tak pernah menang di empat laga terakhir.
(bbk)