Kota Marseille Dipenuhi Penembak Jitu
A
A
A
MARSEILLE - Keselamatan penggemar timnas Inggris sudah dipastikan bakal aman setelah kepolisian setempat mengonfirmasi siap menerjunkan tim penembak jitu dan kapal perang di laut maupun udara, selama tim polesan Roy Hodgson tampil di Piala Eropa 2016, Juni mendatang. Menurut laporan, keberadaan sniper akan ditempatkan di posisi strategis untuk mengantisipasi ancaman teror yang dilakukan kelompok militan ISIS.
Tindakan preventif yang dilakukan pemerintah Prancis setelah kepolisian menemukan dokumen rahasia milik Salah Abdeslam, yang ditangkap pasukan anti-teror Belgia di Brussels, pada Maret lalu. Dari dokumen yang berhasil diamankan tersebut, kelompok militan ISIS telah menargetkan Marseille.
Timnas Inggris yang berada di Grup B akan memulai laga perdana melawan Rusia di Stade Velodrome. Karenanya untuk mengantisipasi kekacauan yang terjadi sebelum dan pasca pertandingan. Tempat wisata, toko, dan sejumlah tempat yang dianggap strategis sudah dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat.
Tak hanya di bagian darat saja, kapal patroli juga dikerahkan untuk berkeliling laut Mediterania. Kepala polisi Marseille, Laurent Nunez berkata: "Polisi akan berjaga-jaga di seluruh kota, sekitar stadion, di pusat kota, dan di bandara. Ini untuk mengamankan pendukung asing yang tiba," ungkapnya seperti dikutip DailyStar, Minggu (29/5/2016).
Nunez menambahkan, detekor logam akan ditempatkan di pintu masuk ke stadion. Sementara alat transportasi umum juga tak luput dari pemeriksaan polisi.
"Detektor logam akan ditempatkan di pintu masuk ke stadion. Pencarian acak akan dilakukan pada angkutan umum. Ini dilakukan karena ancaman teroris adalah risiko nomor satu," tambah Nunez.
Kabar baru menyebut bahwa lima perwira polisi Inggris juga akan diterbangkan ke Prancis. Bisa dikatakan, ini merupakan operasi keamanan anti-teror terbesar yang pernah ada selama penyelenggaraan Piala Eropa.
Ketika disinggung tentang keberadaan perwira polis Inggris, juru bicara pemerintah Prancis mengatakan: "Mereka nantinya akan berpatroli di dalam dan sekitar stadion, bandara, dan stasiun kereta api. Kami tetap akan memberikan bantuan yang signifikan berkaitan dengan kedatangan pendukung peserta Piala Eropa di kota kami," tutupnya.
Tindakan preventif yang dilakukan pemerintah Prancis setelah kepolisian menemukan dokumen rahasia milik Salah Abdeslam, yang ditangkap pasukan anti-teror Belgia di Brussels, pada Maret lalu. Dari dokumen yang berhasil diamankan tersebut, kelompok militan ISIS telah menargetkan Marseille.
Timnas Inggris yang berada di Grup B akan memulai laga perdana melawan Rusia di Stade Velodrome. Karenanya untuk mengantisipasi kekacauan yang terjadi sebelum dan pasca pertandingan. Tempat wisata, toko, dan sejumlah tempat yang dianggap strategis sudah dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat.
Tak hanya di bagian darat saja, kapal patroli juga dikerahkan untuk berkeliling laut Mediterania. Kepala polisi Marseille, Laurent Nunez berkata: "Polisi akan berjaga-jaga di seluruh kota, sekitar stadion, di pusat kota, dan di bandara. Ini untuk mengamankan pendukung asing yang tiba," ungkapnya seperti dikutip DailyStar, Minggu (29/5/2016).
Nunez menambahkan, detekor logam akan ditempatkan di pintu masuk ke stadion. Sementara alat transportasi umum juga tak luput dari pemeriksaan polisi.
"Detektor logam akan ditempatkan di pintu masuk ke stadion. Pencarian acak akan dilakukan pada angkutan umum. Ini dilakukan karena ancaman teroris adalah risiko nomor satu," tambah Nunez.
Kabar baru menyebut bahwa lima perwira polisi Inggris juga akan diterbangkan ke Prancis. Bisa dikatakan, ini merupakan operasi keamanan anti-teror terbesar yang pernah ada selama penyelenggaraan Piala Eropa.
Ketika disinggung tentang keberadaan perwira polis Inggris, juru bicara pemerintah Prancis mengatakan: "Mereka nantinya akan berpatroli di dalam dan sekitar stadion, bandara, dan stasiun kereta api. Kami tetap akan memberikan bantuan yang signifikan berkaitan dengan kedatangan pendukung peserta Piala Eropa di kota kami," tutupnya.
(sha)