Skuat Kijang Gunung Terjungkal ke Dasar Klasemen ISC B
A
A
A
ASAHAN - PS Bintang Jaya Asahan harus menerima kenyataan karam ke dasar klasemen Grup I Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B. Skuat berjuluk Kijang Gunung itu terjerembab ke dasar klasemen setelah kalah tipis 1-2 oleh PSBL Langsa.
Pelatih Bintang Jaya, Syahrial Effendi mengaku, kekalahan tak lepas dari minimnya materi pemain. Cederanya gelandang sekaligus kapten tim, Faisal Azmi, menjadikan alur serangan sulit berkembang. Memang, Faisal didapuk sebagai katrol serangan skuad Kijang Gunung. Tanpa kehadirannya, strategi yang diterapkan pun mandek.
Hal yang tak berbeda jauh dengan kondisi Rahmad. Pemain sayap itu juga harus menepi dari lapangan. Karakter Rahmad yang enerjik jelas dibutuhkan tim untuk melakukan penetrasi alur serangan. Begitu juga dengan kehilangan striker Mahadi Rais, yang harus absen. Berkutat dengan cedera, pemain yang memiliki speed bagus ini harus fokus dengan cederanya.
''Bukan membela diri dengan hasil kekalahan tim. Saya harus akui, tim tampil pincang. Ketidakhadiran Faisal, Mahadi dan Rahmad berpengaruh besar bagi tim. Mereka penting bagi tim,” aku Syahrial.
Dengan tampil pincang, anak asuhnya malah mampu menyamakan kedudukan tuan rumah. Ketidakhadiran pemain pilarnya, Syahrial pun harus mengerahkan kemampuan yang ada. Dan, penganti ketiganya pun tampil baik. Keterbatasan materi pemain, Syahrial memujui perjuangan anak asuhnya. Meski tanpa kehadiran pemain pilarnya, Syahrial mengaku, kekalahan 2-1 tak terlalu buruk bagi timnya.
Hasil ini, menjadikan posisi keduanya bertukar posisi. Kemenangan PSBL Langsa ini membuka keran perdana tiga poin dan mengusur posisi keenam yang ditempati Bintang Jaya, yang harus karam di dasar klasemen dengan 2 poin.
''Ya, kami kalah. Bukan tanpa perlawanan, tim benar-benar mengerahkan kemampuannya menghadapi PSBL sebagai tuan rumah. Namun, kami harus terima kalah 2-1,” tuturnya.
Pelatih Bintang Jaya, Syahrial Effendi mengaku, kekalahan tak lepas dari minimnya materi pemain. Cederanya gelandang sekaligus kapten tim, Faisal Azmi, menjadikan alur serangan sulit berkembang. Memang, Faisal didapuk sebagai katrol serangan skuad Kijang Gunung. Tanpa kehadirannya, strategi yang diterapkan pun mandek.
Hal yang tak berbeda jauh dengan kondisi Rahmad. Pemain sayap itu juga harus menepi dari lapangan. Karakter Rahmad yang enerjik jelas dibutuhkan tim untuk melakukan penetrasi alur serangan. Begitu juga dengan kehilangan striker Mahadi Rais, yang harus absen. Berkutat dengan cedera, pemain yang memiliki speed bagus ini harus fokus dengan cederanya.
''Bukan membela diri dengan hasil kekalahan tim. Saya harus akui, tim tampil pincang. Ketidakhadiran Faisal, Mahadi dan Rahmad berpengaruh besar bagi tim. Mereka penting bagi tim,” aku Syahrial.
Dengan tampil pincang, anak asuhnya malah mampu menyamakan kedudukan tuan rumah. Ketidakhadiran pemain pilarnya, Syahrial pun harus mengerahkan kemampuan yang ada. Dan, penganti ketiganya pun tampil baik. Keterbatasan materi pemain, Syahrial memujui perjuangan anak asuhnya. Meski tanpa kehadiran pemain pilarnya, Syahrial mengaku, kekalahan 2-1 tak terlalu buruk bagi timnya.
Hasil ini, menjadikan posisi keduanya bertukar posisi. Kemenangan PSBL Langsa ini membuka keran perdana tiga poin dan mengusur posisi keenam yang ditempati Bintang Jaya, yang harus karam di dasar klasemen dengan 2 poin.
''Ya, kami kalah. Bukan tanpa perlawanan, tim benar-benar mengerahkan kemampuannya menghadapi PSBL sebagai tuan rumah. Namun, kami harus terima kalah 2-1,” tuturnya.
(aww)