Sepak Bola dan Ibadah, Ini Aktivitas Firman Utina kala Ramadhan
Sepak Bola dan Ibadah, Ini Aktivitas Firman Utina kala Ramadhan
A
A
A
Firman Utina punya cara tersendiri untuk mengisi Ramadhan di Wisma Atlet Sriwijaya FC. Sebagai pemain senior, Firman menjalankan perannya sangat baik agar para juniornya tetap fokus menjalankan perintah agama. Hal yang sering dilakukan Firman selalu bangun lebih awal sekitar pukul 03.00 WIB. Ia sengaja bangun untuk mengetuk pintu kamar para pemain agar tidak malas untuk sahur.
"Kita di Wisma selalu sahur bersama. Sekitar pukul 03.00 WIB, saya selalu ketuk pintu anak anak yang lain agar mereka bangun. Terutama anak anak yang malas harus lebih kencang diketuk kamarnya,"kata Firman sembari tersenyum.
Selain itu, setiap usai latihan sesi sore, Firman Utina mengajak para pemain menunggu azan maghrib di musala. Firman pun membawa takjil sekadar membatalkan puasa dan mengajak para pemain untuk salat berjamaah sebelum kembali pulang ke Wisma Atlet.
"Kan ada musala di dekat wisma. Nah kita sering ajak anak anak ke sana sambil menunggu azan sembari bisa baca Alquran masing masing. Bawa takjil juga setelah itu pulang ke wisma lagi,"ungkapnya.
Firman mengakui hingga sekarang tidak ada pemain yang bermalas-malas sampai tidak ada berpuasa atau batal. Bagi Firman semua pemain sangat mengertilah pentingnya agama yang juga mampu menyokong kehidupan para pemain tersebut.
"Agama tentunya sangat penting bagi kehidupan dan juga menunjang performa kita di lapangan. Semua pemain memahami itu karena Sang Pencipta lah yang membuat kita diberikan kesehatan serta kelancaran sampai sekarang. Hanya saja memang masih terkadang harus saling mengingatkan pentingnya beribadah,"paparnya.
Beribadah sembari menjalankan kompetisi atau berlaga diakui Firman sudah dijalankan selama tiga kali. Hal itu membuat Firman tidak menilai puasa menjalan penghalang para pemain di Indonesia menunjukkan performa di lapangan.
"Ini sudah pekan ketiga saya jalankan berlaga di bulan puasa. Bagi saya atau pemain lain sudah biasa. Jadi tidak ada alasan main bola di bulan puasa menjadi halangan. Tentunya juga di setiap klub ada trik trik khusus bagi dari segi porsi latihan dan sebagainya,"pungkasnya.
"Kita di Wisma selalu sahur bersama. Sekitar pukul 03.00 WIB, saya selalu ketuk pintu anak anak yang lain agar mereka bangun. Terutama anak anak yang malas harus lebih kencang diketuk kamarnya,"kata Firman sembari tersenyum.
Selain itu, setiap usai latihan sesi sore, Firman Utina mengajak para pemain menunggu azan maghrib di musala. Firman pun membawa takjil sekadar membatalkan puasa dan mengajak para pemain untuk salat berjamaah sebelum kembali pulang ke Wisma Atlet.
"Kan ada musala di dekat wisma. Nah kita sering ajak anak anak ke sana sambil menunggu azan sembari bisa baca Alquran masing masing. Bawa takjil juga setelah itu pulang ke wisma lagi,"ungkapnya.
Firman mengakui hingga sekarang tidak ada pemain yang bermalas-malas sampai tidak ada berpuasa atau batal. Bagi Firman semua pemain sangat mengertilah pentingnya agama yang juga mampu menyokong kehidupan para pemain tersebut.
"Agama tentunya sangat penting bagi kehidupan dan juga menunjang performa kita di lapangan. Semua pemain memahami itu karena Sang Pencipta lah yang membuat kita diberikan kesehatan serta kelancaran sampai sekarang. Hanya saja memang masih terkadang harus saling mengingatkan pentingnya beribadah,"paparnya.
Beribadah sembari menjalankan kompetisi atau berlaga diakui Firman sudah dijalankan selama tiga kali. Hal itu membuat Firman tidak menilai puasa menjalan penghalang para pemain di Indonesia menunjukkan performa di lapangan.
"Ini sudah pekan ketiga saya jalankan berlaga di bulan puasa. Bagi saya atau pemain lain sudah biasa. Jadi tidak ada alasan main bola di bulan puasa menjadi halangan. Tentunya juga di setiap klub ada trik trik khusus bagi dari segi porsi latihan dan sebagainya,"pungkasnya.
(aww)
Explore More