PBSI: Program Exercise Therapy Tidak Diselesaikan Bellaetrix

Selasa, 14 Juni 2016 - 00:01 WIB
PBSI: Program Exercise Therapy Tidak Diselesaikan Bellaetrix
PBSI: Program Exercise Therapy Tidak Diselesaikan Bellaetrix
A A A
JAKARTA - PP PBSI akhirnya memberikan klarifikasi untuk menghindari kesimpangsiuran informasi terkait operasi lutut kiri yang dijalani Bellaetrix Manuputty berjalan sukses di RSPAD, Senin (13/6/2016) pagi kemarin. Dalam keterangan rilis yang diterima SINDOnews, Bella sapaan akrabnya diketahui tidak menyelesaikan program Exercise Therapy yang disarankan oleh dokter Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, dr. Michael Triangto dan ahli ortopedi, dr. Nicholaas Budhiparma SpOT, FICS.

Bella mengalami cedera ketika menghadapi Li Xuerui (Tiongkok), di Piala Sudirman, Mei 2015 lalu. Sepulangnya dari Piala Sudirman yang kala itu berlangsung di Dongguan, China, dia langsung mendapatkan perawatan dari dr. Michael. Setelah dilakukan tindakan MRI (Magnetic Resonance Imaging), pemain kelahiran 11 Oktober 1988 ini dinyatakan mengalami cedera lutut kiri, dimana ligamen otot ACL nya sobek sebagian.

Lebih lanjut, untuk itu Bella diminta melakukan Exercise Therapy. Apabila Terapi Latihan ini tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka akan dilakukan operasi. Peraih medali emas SEA Games 2013 itu pun direkomendasikan untuk menjalani program Exercise Therapy yang sudah dirancang PBSI.

Pada saat yang bersamaan, terdapat tiga atlet lainnya yang juga menjalani program yang sama diantaranya Annisa Saufika, Masita Mahmudin dan Adriyanti Firdasari. Pada dasarnya PBSI mempunyai kebijakan untuk memperhatikan seluruh atlet terutama yang berada di Pelatnas, yang selalu bertarung demi mengharumkan nama bangsa dan negara dalam berbagai hal, termasuk bilamana atlet mengalami cedera.

Tapi dua minggu pasca program Exercise Therapy, kondisinya tidak mengalami kemajuan sesuai yang diharapkan. Ini jauh berbanding terbalik dengan ketiga rekannya dan mereka sudah dinyatakan membaik bahkan Anissa sudah kembali bertanding.

"Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, program exercise therapy harus dijalankan secara utuh oleh seorang atlet, dan dalam hal ini Bella belum menjalankan programnya hingga selesai. Hal yang sama terjadi ketika Bella menjalani Program Exercise Therapy di institusi yang lain. Oleh karena itu, saya tidak merekomendasikan Bella untuk melakukan operasi karena operasi adalah sebuah opsi yang memungkinkan untuk dilakukan, apabila program Exercise Therapy telah dilakukan secara utuh namun tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan," kata dr. Michael.

Sekadar informasi, Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak tubuh baik secara active maupun passive untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan, ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi, koordinasi, keseimbangan dan kemampuan fungsional.

"Bella tidak bisa berkomitmen dengan program Exercise Therapy yang sudah ditentukan, programnya tidak pernah selesai. Di sini saya melihat sepertinya ada masalah dalam dirinya. Untuk itu saya sarankan Bella menemui psikiater, dengan tujuan memperkuat komitmen dan rasa percaya dirinya untuk bisa sembuh total," jelas dr. Michael.

Menurut dr. Michael, Bella sempat satu kali mendatangi sang psikiater yang telah ditunjuk untuk menangani masalahnya. Berdasarkan laporan yang didapat dari psikiater, Bella dinyatakan perlu menjalani tes lanjutan, namun hingga saat ini Bella belum mendatangi psikiater tersebut untuk menjalani tes lanjutannya.

Baca juga:
Hari Ini, Bellaetrix Manuputty Jalani Operasi di RSPAD

Pasca-operasi Bellaetrix Akan Dipindah ke RSON Cibubur
Sukses Jalani Operasi Lutut, Bellaetrix Manuputty Senyum Dapat Perhatian Kemenpora
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6342 seconds (0.1#10.140)