Menpora : Pengurus Baru PBSI Wajib Jaga Prestasi Bulu Tangkis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Zainudin Amali berharap kepengurusan baru Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ) bisa mempertahankan prestasi tim Merah Putih. Hal itu disampaikannya saat membuka munas PBSI secara virtual di JHL Hotel, Tangerang, Kamis (5/11/2020).
Salah satu agenda utama Munas yang berlangsung selama dua hari 5-6 November 2020 adalah pemilihan ketua umum. Pemilihan akan dilangsungkan Jumat (6/11/2020) besok, setelah laporan tim penjaringan bakal calon ketua umum.
Baca juga : Lima Negara Bersaing di Mobile Legends ONE Esports MPL Invitational 2020
Menpora menyatakan hal terpenting adalah prestasi bulu tangkis Indonesia bisa dipertahankan di kepengurusan selanjutnya. Alasannya, PBSI adalah organisasi olahraga yang dinilainya patut menjadi contoh dan benchmark untuk cabang olahraga lain.
“PBSI adalah contoh organisasi dengan tata kelola yang bisa dicontoh cabang-cabang lain. PBSI bisa jadi benchmark, saya setuju, insya Allah Munas ini akan menghasilkan keputusan dan rekomendasi terbaik. Pemerintah menaruh harapan besar kepada kepengurusan baru nanti,” kata Zainudin.
Munas PBSI 2020 dipimpin Ketua Umum PP PBSI Wiranto dan dihadiri Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman. Sedangkan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari juga hadir secara virtual.
Wiranto menyatakan harapannya agar forum munas kali ini dapat mengambil keputusan yang bijak dan cerdas untuk nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepengurusan selanjutnya. Dia juga menyampaikan bahwa dengan berakhirnya masa bakti pada tahun ini, Wiranto tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PP PBSI periode selanjutnya.
Baca juga : Comeback Mengesankan Ter Stegen
“Pada munas kali ini dengan berat hati saya tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum, dengan pertimbangan ingin lebih fokus sebagai ketua Dewan Pertimbangan Presiden,” ucap Wiranto.
PP PBSI menyelenggarakan munas di tengah pandemi Covid-19 dengan mengutamakan protokol kesehatan. Sehari sebelum acara dimulai, seluruh peserta dan panitia penyelenggara Munas menjalani swab test dan hasilnya Covid-19 sehingga acara tetap dijalankan sesuai dengan jadwal.
“Awalnya munas mau ditunda tahun depan karena pandemi, tetapi setelah kami pertimbangkan, kami tidak tahu kapan pandemi akan berakhir, ada waktu yang tidak bisa kita tentukan,” ungkap Wiranto.
Salah satu agenda utama Munas yang berlangsung selama dua hari 5-6 November 2020 adalah pemilihan ketua umum. Pemilihan akan dilangsungkan Jumat (6/11/2020) besok, setelah laporan tim penjaringan bakal calon ketua umum.
Baca juga : Lima Negara Bersaing di Mobile Legends ONE Esports MPL Invitational 2020
Menpora menyatakan hal terpenting adalah prestasi bulu tangkis Indonesia bisa dipertahankan di kepengurusan selanjutnya. Alasannya, PBSI adalah organisasi olahraga yang dinilainya patut menjadi contoh dan benchmark untuk cabang olahraga lain.
“PBSI adalah contoh organisasi dengan tata kelola yang bisa dicontoh cabang-cabang lain. PBSI bisa jadi benchmark, saya setuju, insya Allah Munas ini akan menghasilkan keputusan dan rekomendasi terbaik. Pemerintah menaruh harapan besar kepada kepengurusan baru nanti,” kata Zainudin.
Munas PBSI 2020 dipimpin Ketua Umum PP PBSI Wiranto dan dihadiri Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman. Sedangkan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari juga hadir secara virtual.
Wiranto menyatakan harapannya agar forum munas kali ini dapat mengambil keputusan yang bijak dan cerdas untuk nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepengurusan selanjutnya. Dia juga menyampaikan bahwa dengan berakhirnya masa bakti pada tahun ini, Wiranto tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PP PBSI periode selanjutnya.
Baca juga : Comeback Mengesankan Ter Stegen
“Pada munas kali ini dengan berat hati saya tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum, dengan pertimbangan ingin lebih fokus sebagai ketua Dewan Pertimbangan Presiden,” ucap Wiranto.
PP PBSI menyelenggarakan munas di tengah pandemi Covid-19 dengan mengutamakan protokol kesehatan. Sehari sebelum acara dimulai, seluruh peserta dan panitia penyelenggara Munas menjalani swab test dan hasilnya Covid-19 sehingga acara tetap dijalankan sesuai dengan jadwal.
“Awalnya munas mau ditunda tahun depan karena pandemi, tetapi setelah kami pertimbangkan, kami tidak tahu kapan pandemi akan berakhir, ada waktu yang tidak bisa kita tentukan,” ungkap Wiranto.
(abr)