Di Kota Lille, Suporter Inggris-Russia Kembali Terlibat Bentrokan
A
A
A
LILLE - Fans Inggris dan Russia kembali terlibat bentrokan. Kali ini, suporter dari dua negara kontestan Piala Eropa itu bentrok di Kota Lille, Kamis (16/6/2016).
Menurut laporan, bentrokan bermula ketika sekelompok fans Rusia menyulut kembang api dan suar ketika fans Inggris dan Wales melintas di Kota Lille untuk menyaksikan pertandingan di Stade Bollaert-Delelis. Kelompok suporter Inggris-Wales yang terprovokasi kemudian mengejar fans Rusia.
Peringatan dari Polisi Prancis yang berjadga di sana, tidak dihuraukan. Sehingga aparat keamanan turun ke tengah bentrokan sambil melepaskan gas air mata ke arah kelompok suporter tadi.
Menurut jurnalis BBC, James Reevell, Polisi Prancis melepaskan gas air mata pertama kali ke arah kelompok suporter Rusia yang berlari. Namun laporan berikutnya menyebut sekelompok keluarga yang tinggal di kota tersebut juga ikut terkena gas air mata.
Sekitar 40 ribu pendukung Inggris dan Wales diperkirakan berada di Kota Lille menjelang pertandingan Kamis (16/6/2016). Otoritas setempat terpaksa melarang toko dan supermarket menjual alkohol guna menghindari kerusuhan.
Sebelumnya, pelatih Inggris Roy Hodgson dan kapten tim Wayne Rooney telah meminta fans untuk tenang awal pekan ini. Pejabat federasi sepak bola Inggris (FA) Martin Glenn meminta fan untuk tidak bereaksi terhadap segala bentuk provokasi.
Belum ada pernyataan resmi dari badan sepak bola Eropa (UEFA) menyusul kejadian ini. Namun seperti kita ketahui, Rusia terancam sanksi berat apabila sekali lagi gagal mengendalikan fans mereka.
(Baca juga: Belum Kapok, Fans Rusia Kembali Berulah di Dalam Stadion)
Menurut laporan, bentrokan bermula ketika sekelompok fans Rusia menyulut kembang api dan suar ketika fans Inggris dan Wales melintas di Kota Lille untuk menyaksikan pertandingan di Stade Bollaert-Delelis. Kelompok suporter Inggris-Wales yang terprovokasi kemudian mengejar fans Rusia.
Peringatan dari Polisi Prancis yang berjadga di sana, tidak dihuraukan. Sehingga aparat keamanan turun ke tengah bentrokan sambil melepaskan gas air mata ke arah kelompok suporter tadi.
Menurut jurnalis BBC, James Reevell, Polisi Prancis melepaskan gas air mata pertama kali ke arah kelompok suporter Rusia yang berlari. Namun laporan berikutnya menyebut sekelompok keluarga yang tinggal di kota tersebut juga ikut terkena gas air mata.
Sekitar 40 ribu pendukung Inggris dan Wales diperkirakan berada di Kota Lille menjelang pertandingan Kamis (16/6/2016). Otoritas setempat terpaksa melarang toko dan supermarket menjual alkohol guna menghindari kerusuhan.
Sebelumnya, pelatih Inggris Roy Hodgson dan kapten tim Wayne Rooney telah meminta fans untuk tenang awal pekan ini. Pejabat federasi sepak bola Inggris (FA) Martin Glenn meminta fan untuk tidak bereaksi terhadap segala bentuk provokasi.
Belum ada pernyataan resmi dari badan sepak bola Eropa (UEFA) menyusul kejadian ini. Namun seperti kita ketahui, Rusia terancam sanksi berat apabila sekali lagi gagal mengendalikan fans mereka.
(Baca juga: Belum Kapok, Fans Rusia Kembali Berulah di Dalam Stadion)
(bbk)