Arda Turan Heran Mengapa Dapat Kritikan Pedas
A
A
A
NICE - Arda Turan mengaku heran dengan kritikan pedas yang dialamatkan pada dirinya sejak pertandingan perdana Grup D antara Turki dan Kroasia. Apakah hanya dirinya yang patut disalahkan setelah Turki kalah 0-1 dari Kroasia ?
Tak bisa dipungkiri sosok Turan adalah pemain penting dalam skuat besutan Fatih Terim. Selain senior, Turan juga kaya pengalaman hingga tak salah jika ia dijadukan acuan.
Sayangnya dalam pertandingan pembuka, pemain Barcelona tersebut dicap tidak becus memainkan perannya sebagai kapten. Turki pun kalah setelah Luca Modric membuat gol cantik lewat tendangan bebas.
Ia mengaku kalau penampilannya memang tidak maksimal di laga pembuka. Tapi bukan berarti ia belum berusaha.
"Saya akui bermain buruk dan tidak efektif. Hal tersebut bisa saja terjadi di kehidupan. Saya akan berusaha bermain maksimal di pertandingan berikutnya," kata Turan dikutip Soccerway, Jumat (17/6/2016).
Namun hal yang tidak bisa diterima adalah pandangan publik terhadap dirinya. Turan menandaskan mengapa dengan mudah orang memberikan penilaian atas diri orang lain.
"Saya sudah mengenakan jersey ini lebih dari 90 kali. Saya pun sudah bermain buruk beberapa kali, tapi Anda menghitungnya dengan satu jari tangan. Saya hanya berusaha berdiri tegak untuk negara dan tim nasional saya," tegas Turan.
Dengan kekalahan melawan Kroasia mau tak mau kemenangan menjadi harga mati ketika bertemu dengan Spanyol, Sabtu (18/6/2016) dinihari WIB. "Spanyol adalah tim favorit. Mereka selalu unggul dalam penguasaan bola. Kami akan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan poin. Jika kami bisa mendapatkannya, peluang kami ke babak berikutnya masih ada walau terbilang berat," ungkap Turan,
"Spanyol adalah tim kuat. Tapi mereka juga bermain dengan 11 pemain seperti kami. Kami akan terus bertarung sampai habis," pungkasnya.
Tak bisa dipungkiri sosok Turan adalah pemain penting dalam skuat besutan Fatih Terim. Selain senior, Turan juga kaya pengalaman hingga tak salah jika ia dijadukan acuan.
Sayangnya dalam pertandingan pembuka, pemain Barcelona tersebut dicap tidak becus memainkan perannya sebagai kapten. Turki pun kalah setelah Luca Modric membuat gol cantik lewat tendangan bebas.
Ia mengaku kalau penampilannya memang tidak maksimal di laga pembuka. Tapi bukan berarti ia belum berusaha.
"Saya akui bermain buruk dan tidak efektif. Hal tersebut bisa saja terjadi di kehidupan. Saya akan berusaha bermain maksimal di pertandingan berikutnya," kata Turan dikutip Soccerway, Jumat (17/6/2016).
Namun hal yang tidak bisa diterima adalah pandangan publik terhadap dirinya. Turan menandaskan mengapa dengan mudah orang memberikan penilaian atas diri orang lain.
"Saya sudah mengenakan jersey ini lebih dari 90 kali. Saya pun sudah bermain buruk beberapa kali, tapi Anda menghitungnya dengan satu jari tangan. Saya hanya berusaha berdiri tegak untuk negara dan tim nasional saya," tegas Turan.
Dengan kekalahan melawan Kroasia mau tak mau kemenangan menjadi harga mati ketika bertemu dengan Spanyol, Sabtu (18/6/2016) dinihari WIB. "Spanyol adalah tim favorit. Mereka selalu unggul dalam penguasaan bola. Kami akan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan poin. Jika kami bisa mendapatkannya, peluang kami ke babak berikutnya masih ada walau terbilang berat," ungkap Turan,
"Spanyol adalah tim kuat. Tapi mereka juga bermain dengan 11 pemain seperti kami. Kami akan terus bertarung sampai habis," pungkasnya.
(bbk)