Flare dan Serangan Pada Wasit Masih Cederai Sportivitas Sepak Bola Indonesia

Selasa, 21 Juni 2016 - 07:07 WIB
Flare dan Serangan Pada...
Flare dan Serangan Pada Wasit Masih Cederai Sportivitas Sepak Bola Indonesia
A A A
JAKARTA - Ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) masih diwarnai dengan tindakan yang tidak menjunjung tinggi nilai sportivitas. Buktinya bisa dilihat dari keputusan komisi disiplin (komdis) PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC.

Sesuai dengan hasil sidang ke-10 komite disiplin ISC yang digelar 16 Juni 2016 lalu, masih banyak pelanggaran yang terjadi selama kompetisi. Kasus yang paling sering terlihat adalah penyerangan pemain dan ofisial tim terhadap wasit serta penggunaan flare di dalam stadion.

Untuk hal ini komdis tidak main-main. Mereka memberikan denda kepada pihak-pihak yang dinyatakan bersalah. Denda paling besar diterima Madura United FC (MU). Karena ulah suporternya yang menyalakan flare, laga MU kontra Persiba Balikpapan 13 Juni 2016 lalu sampai terganggu sebab lapangan diselimuti asap. MU pun dijatuhi hukuman denda Rp 50 juta plus larangan tampil di markasnya, Stadion Gelora Bangkalan dalam tiga pertandingan.

Untuk hukuman skorsing, Nabil Husein Said Amin merasakan dampak yang sangat berat. Bos Pusamania Borneo FC (PBFC) tersebut dilarang mendampingi tim selama enam bulan karena menyerang wasit saat laga kontra Mitra Kukar, 10 Juni 2016 lalu.

Berikut rincian hukuman yang dikeluarkan komdis (dikutip dari situs resmi ISC):

1. Persija Jakarta vs PS TNI pada 10 Juni 2016
Pelanggaran: Tanggung jawab tingkah laku penonton - flare, kembang api, dan petasan (Pasal 64 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Persija Jakarta
Keputusan: Denda sebesar Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)

2. PSM Makassar vs Are,a Cronus pada 12 Juni 2016
Pelanggaran: Tanggung jawab tingkah laku penonton - laser (Pasal 64 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: PSM Makassar
Keputusan: Denda sebesar Rp 20.000.000,00 (Dua puluh juta rupiah)

3. Madura United vs Persiba Balikpapan pada 13 Juni 2016
Pelanggaran: Tanggung jawab tingkah laku penonton - flare secara masif (Pasal 64 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Madura United
Keputusan: Bertanding di tempat netral selama 3 kali pertandingan kandang di pekan ke-7, ke-9, dan ke-11serta denda sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah)

4. Perseru Serui vs Semen Padang pada 11 Juni 2016
Pelanggaran: Tingkah laku buruk - penyerangan terhadap wasit (Pasal 46 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Jandia Eka Putra (Pemain Semen Padang)
Keputusan: Larangan bermain selama empat kali pertandingan di pekan ke-8, ke-9, ke-10, dan ke-11 serta denda sebesar Rp 10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah)

5. Perseru Serui vs Semen Padang pada 11 Juni 2016
Pelanggaran: Tingkah laku buruk - penyerangan terhadap wasit (Pasal 46 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Christhover Manuel Sibi (Pemain Semen Padang)
Keputusan: Larangan bermain selama 10 kali pertandingan di pekan ke-8 sampai ke-17 serta denda ssebesar Rp 10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah)

6. Mitra Kukar vs Pusamania Borneo FC pada 10 Juni 2016
Pelanggaran: Tingkah laku buruk menyerang dan penggaran Laws of the Game - menyerang wasit (Pasal 46 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Nabil Husein Said Amin (Ofisial Pusamania Borneo FC)
Keputusan: Larangan mendampingi tim selama 6 bulan

7. Mitra Kukar vs Pusamania Borneo FC pada 10 Juni 2016
Pelanggaran: Tingkah laku buruk menyerang dan merusak properti - menyerang wasit (Pasal 46 dan 49 Kode Disiplin ISC)
Terhukum: Diego Robbie Michiels (Pemain Pusamania Borneo FC)
Keputusan: Larangan bermain selama 4 kali pertandingan pada pekan ke-7, ke-8, ke-9, dan ke-10
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7282 seconds (0.1#10.140)