Terbantu Format Baru, Sukses Portugal Jadi Raja Eropa Dipertanyakan

Selasa, 12 Juli 2016 - 10:55 WIB
Terbantu Format Baru, Sukses Portugal Jadi Raja Eropa Dipertanyakan
Terbantu Format Baru, Sukses Portugal Jadi Raja Eropa Dipertanyakan
A A A
PARIS - Keberadaan hatters tidak pernah terpisahkan dari pemenang. Itu dialami Portugal. Meski sudah menggelar pesta perayaan, masih saja ada yang belum menerima sukses A Selecao das Quinas menjuarai Piala Eropa 2016.

Portugal menjadi raja baru Eropa setelah mengalahkan Prancis 1-0. Itu merupakan gelar perdana tim besutan Fernando Santos itu di kancah internasional. Meski demikian, pencapaian Cristiano Ronaldo dkk tidak diakui semua pihak.

Portugal dianggap tidak pantas jadi juara. Pasalnya, mereka bisa berdiri di podium pertama karena format baru yang diterapkan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), yakni sistem 24 tim. Sebab, jika masih memakai format lawas, Portugal sudah tersisih sejak lama.

Bertambahnya peserta dari semula 16 tim, mengubah perhitungan siapa yang lolos ke babak gugur. Bila sebelumnya hanya juara grup dan runner-up yang berhak melenggang, kini bisa melaju dari jalur empat tim terbaik di posisi tiga.

Ini yang membuat keberhasilan Portugal dipermasalahkan. Pasalnya, mereka selamat karena adanya jalur baru. Portugal dapat lolos ke fase selanjutnya meski tidak pernah menang di penyisihan Grup F.

Portugal hanya menghasilkan tiga angka dan menempati posisi tiga. Tapi, karena peringkat kooefisien lebih tinggi, nafas Portugal diperpanjang. Berkat perhitungan itu, Portugal bisa “menyingkirkan” Turki dan Albania meski sama-sama membukukan tiga angka.

Sekiranya format baru tidak diberlakukan, Portugal tidak mungkin jadi juara. Soalnya, mereka sudah pasti tersingkir karena hanya menempati posisi tiga di Grup F. Karena itu, Portugal harus berterima kasih pada mantan presiden UEFA Michel Platini. Maklum, dia yang mengusulkan format anyar itu.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7135 seconds (0.1#10.140)