Pakai Taktik Berisiko, Barito Justru Menuai Poin
A
A
A
MALANG - Barito Putera menjadi tim kedua yang berhasil mencuri satu angka di Stadion Kanjuruhan. Menghadapi tuan rumah Arema Cronus yang lebih dijagokan, Barito sukses meredam amuk pemain-pemain Singo Edan dengan hasil imbang 0-0, Selasa (26/7/2016) malam.
Barito Putera bermain dengan pertahanan rapat dan membuat pemain tuan rumah tak menemukan ruang gerak. Pelatih Barito Mundari Karya mengatakan strategi 'parkir bus' yang diterapkannya sebenarnya sangat berisiko. "Untungnya kami tidak kebobolan," katanya.
Mundari menambahkan, strategi bertahan itu sebenarnya bukan karakter timnya selama ini. Namun dirinya mengambil keputusan memakai taktik tersebut untuk minimal tidak kebobolan terlebih dulu. Alhasil, mayoritas pemain pun menumpuk di pertahanan.
"Bertanding seperti ini (bertahan) sebenarnya bukan tipikal Barito Putera. Jujur saja sangat berisiko bermain bertahan karena Arema punya penyerang-penyerant bagus. Beruntung kami bisa bermain disiplin dan mampu mencegah tuan rumah mencetak gol," bebernya.
Selain itu, "Pemain saya kurang bagus dalam aspek mental, karena sebelumnya menelan kekalahan. Jadi pilihan paling masuk akal ya bermain bertahan. Mudah-mudahan satu angka di Malang ini bisa memperbaiki mental pemain untuk laga berikutnya," tandas Mundari Karya.
Sementara, Arema Cronus yang sebelumnya juga ditahan Persipura Jayapura di Kanjuruhan, mengaku kesulitan menembus pertahanan tim tamu. Pelatih Milomir Seslija mengungkapkan strategi lawan yang bermain agak negatif, membuat timnya kehilangan kreativitas.
"Barito bermain membosankan karena lebih banyak bertahan. Kami sudah mencoba berbagai cara, namun gol tetap tidak berhasil diciptakan. Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa Barito adalah tim solid dan berpotensi merepotkan," cetus pelatih asal Bosnia.
Soal kegagalan mencetak gol, menurutnya ada faktor ketidakbetuntungan. "Kadang sebuah tim bisa mencetak gol dengan satu striker, tapi ada yang tak berhasil mencetak gol dengan lima striker. Sepakbola memang tidak lepas dari faktor keberuntungan," demikian Milo.
Barito Putera bermain dengan pertahanan rapat dan membuat pemain tuan rumah tak menemukan ruang gerak. Pelatih Barito Mundari Karya mengatakan strategi 'parkir bus' yang diterapkannya sebenarnya sangat berisiko. "Untungnya kami tidak kebobolan," katanya.
Mundari menambahkan, strategi bertahan itu sebenarnya bukan karakter timnya selama ini. Namun dirinya mengambil keputusan memakai taktik tersebut untuk minimal tidak kebobolan terlebih dulu. Alhasil, mayoritas pemain pun menumpuk di pertahanan.
"Bertanding seperti ini (bertahan) sebenarnya bukan tipikal Barito Putera. Jujur saja sangat berisiko bermain bertahan karena Arema punya penyerang-penyerant bagus. Beruntung kami bisa bermain disiplin dan mampu mencegah tuan rumah mencetak gol," bebernya.
Selain itu, "Pemain saya kurang bagus dalam aspek mental, karena sebelumnya menelan kekalahan. Jadi pilihan paling masuk akal ya bermain bertahan. Mudah-mudahan satu angka di Malang ini bisa memperbaiki mental pemain untuk laga berikutnya," tandas Mundari Karya.
Sementara, Arema Cronus yang sebelumnya juga ditahan Persipura Jayapura di Kanjuruhan, mengaku kesulitan menembus pertahanan tim tamu. Pelatih Milomir Seslija mengungkapkan strategi lawan yang bermain agak negatif, membuat timnya kehilangan kreativitas.
"Barito bermain membosankan karena lebih banyak bertahan. Kami sudah mencoba berbagai cara, namun gol tetap tidak berhasil diciptakan. Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa Barito adalah tim solid dan berpotensi merepotkan," cetus pelatih asal Bosnia.
Soal kegagalan mencetak gol, menurutnya ada faktor ketidakbetuntungan. "Kadang sebuah tim bisa mencetak gol dengan satu striker, tapi ada yang tak berhasil mencetak gol dengan lima striker. Sepakbola memang tidak lepas dari faktor keberuntungan," demikian Milo.
(bbk)