Wali Kota Solo Desak Pemerintah Beri Perhatian Serius pada Rio Haryanto
A
A
A
SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendesak pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap karier Rio Haryanto di ajang Formula 1 setelah diputus kontrak tim Manor Racing. Pemerintah diminta ikut mendorong agar Rio Haryanto dapat kembali berlaga di ajang balapan jet darat tahun depan.
"Dia (Rio Haryanto) merupakan salah satu anak bangsa yang mampu mencapai prestasi tingkat dunia," ujar Rudy, sapaan Wali Kota Solo, Kamis (11/8/2016)).
Selama berlaga di arena balap, Rio Haryanto mengusung nama Indonesia. Sekaligus sebagai promosi bahwa orang Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain. Sehingga pemerintah harus serius memberi dukungan dana agar Rio dapat berlaga lagi di ajang formula 1 tahun depan. Beban dana tidak bisa ditanggung sendirian oleh keluarganya.
Dia juga harus didorong agar bisa bergabung dengan tim Formula 1 yang masuk sepuluh besar. Dengan demikian, Rio lebih terpacu untuk berprestasi karena tandemnya kompetitif. "Rio harus berpasangan dengan pembalap papan atas karena punya nyali dan talenta," tegasnya.
Mengenai hasil penggalangan dana untuk Rio Haryanto di Kota Solo, dipastikan tetap akan diserahkan kepada keluarganya. Setelah kontrak dengan Manor Racing diputus, penggalangan dana dihentikan dulu.
Tercatat penggalangan dana yang dilakukan Taruna Merah Putih (TMP) mencapai Rp11 juta. "Itu yang sudah masuk di rekening kami, masih ada pos-pos yang belum sempat diambil," terang Ketua DPC TMP Solo Her Suprabu.
Penggalangan dana selama ini dilakukan ketika acara nonton bareng dan kegiatan TMP lainnya. Dalam waktu dekat dana akan diserahkan kepada keluarga Rio Haryanto. "Nanti monggo dari pihak Rio mau digunakan untuk apa," ujarnya.
Uang yang terkumpul diakui tidak sebanding dengan dana yang wajib dibayarkan managemen Rio ke Manor Racing. "Yang penting itu gerakannya, kami ingin seluruh pihak ikut bergerak,"ungkap Her Suprabu.
Pada bagian lain, sejumlah warga memberikan dukungan ke rumah Rio Haryanto di Jalan Slamet Riyadi Solo. Mereka membawa spanduk yang kemudian ditempel di pagar rumah Rio Haryanto. Mereka tidak bertemu dengan orang tua Rio, Sinyo Haryanto-Indah Peniwati karena posisinya tengah di Jakarta.
"Bapak sama ibu ke Jakarta sejak Selasa lalu dan saat ini belum pulang," ungkap Edy Partono, securiti di rumah Rio Haryanto. Sehingga suasananya sepi karena penghuni rumah tidak ada. Dirinya tidak tahu kapan Rio Haryanto pulang setelah tak berlaga di ajang Formula 1.
"Dia (Rio Haryanto) merupakan salah satu anak bangsa yang mampu mencapai prestasi tingkat dunia," ujar Rudy, sapaan Wali Kota Solo, Kamis (11/8/2016)).
Selama berlaga di arena balap, Rio Haryanto mengusung nama Indonesia. Sekaligus sebagai promosi bahwa orang Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain. Sehingga pemerintah harus serius memberi dukungan dana agar Rio dapat berlaga lagi di ajang formula 1 tahun depan. Beban dana tidak bisa ditanggung sendirian oleh keluarganya.
Dia juga harus didorong agar bisa bergabung dengan tim Formula 1 yang masuk sepuluh besar. Dengan demikian, Rio lebih terpacu untuk berprestasi karena tandemnya kompetitif. "Rio harus berpasangan dengan pembalap papan atas karena punya nyali dan talenta," tegasnya.
Mengenai hasil penggalangan dana untuk Rio Haryanto di Kota Solo, dipastikan tetap akan diserahkan kepada keluarganya. Setelah kontrak dengan Manor Racing diputus, penggalangan dana dihentikan dulu.
Tercatat penggalangan dana yang dilakukan Taruna Merah Putih (TMP) mencapai Rp11 juta. "Itu yang sudah masuk di rekening kami, masih ada pos-pos yang belum sempat diambil," terang Ketua DPC TMP Solo Her Suprabu.
Penggalangan dana selama ini dilakukan ketika acara nonton bareng dan kegiatan TMP lainnya. Dalam waktu dekat dana akan diserahkan kepada keluarga Rio Haryanto. "Nanti monggo dari pihak Rio mau digunakan untuk apa," ujarnya.
Uang yang terkumpul diakui tidak sebanding dengan dana yang wajib dibayarkan managemen Rio ke Manor Racing. "Yang penting itu gerakannya, kami ingin seluruh pihak ikut bergerak,"ungkap Her Suprabu.
Pada bagian lain, sejumlah warga memberikan dukungan ke rumah Rio Haryanto di Jalan Slamet Riyadi Solo. Mereka membawa spanduk yang kemudian ditempel di pagar rumah Rio Haryanto. Mereka tidak bertemu dengan orang tua Rio, Sinyo Haryanto-Indah Peniwati karena posisinya tengah di Jakarta.
"Bapak sama ibu ke Jakarta sejak Selasa lalu dan saat ini belum pulang," ungkap Edy Partono, securiti di rumah Rio Haryanto. Sehingga suasananya sepi karena penghuni rumah tidak ada. Dirinya tidak tahu kapan Rio Haryanto pulang setelah tak berlaga di ajang Formula 1.
(bbk)