Menanti Ganda Putri Jadi Pelanjut Tradisi Emas Bulu Tangkis Olimpiade
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Sukses pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016 tak hanya menjadi kado indah untuk Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71, juga melanjutkan tradisi medali emas bulu tangkis di pesta olahraga empat tahunan terbesar sejagat.
Menariknya, nomor ganda campuran baru pertama menyumbang medali emas di Olimpiade. Padahal, Indonesia memiliki tradisi ganda campuran yang cukup baik dan berkualitas. Terbukti, gelar major seperti Kejuaraan Dunia dan All England sudah pernah diraih para wakil ganda campuran Indonesia.
Sejak bulutangkis dimainkan di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia sudah mengoleksi tujuh emas dari sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran. Untuk ganda campuran, dipersembahkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14 21-12 di Riocentro-Pavilion 4, Rabu (17/8/2016). (Baca juga: Owi/Butet Persembahkan Kado Emas untuk HUT RI ke-71).
Pada dua Olimpiade sebelumnya, dua wakil ganda campuran Indonesia selalu kalah di final, yakni Olimpiade Sydney 2000, pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur dikalahkan Zhang Jun/Gao Ling (China) dan Liliyana/Nova Widianto menyerah dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (Korea Selatan) di final Olimpiade Beijing 2008.
Kini, Indonesia tinggal menanti sumbangan dari ganda putri. Prestasi terbaik ganda putri Indonesia di Olimpiade mentok di perempat final. Pertama di Olimpiade Barcelona 1992 melalui pasangan Finarsih/Lili Tampi, lalu Atlanta 1996 (Eliza/Zelin Resiana), dan Olimpiade Sydney 2000 (Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta).
Di Olimpiade Rio 2016, langkah pasangan putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii juga terhenti di perempat final, setelah dikalahkan duet China Tang Yuanting/Yu Yang dengan skor 21-11 dan 21-14.
Raihan Medali Cabang Bulu tangkis di Olimpiade
Menariknya, nomor ganda campuran baru pertama menyumbang medali emas di Olimpiade. Padahal, Indonesia memiliki tradisi ganda campuran yang cukup baik dan berkualitas. Terbukti, gelar major seperti Kejuaraan Dunia dan All England sudah pernah diraih para wakil ganda campuran Indonesia.
Sejak bulutangkis dimainkan di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia sudah mengoleksi tujuh emas dari sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran. Untuk ganda campuran, dipersembahkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14 21-12 di Riocentro-Pavilion 4, Rabu (17/8/2016). (Baca juga: Owi/Butet Persembahkan Kado Emas untuk HUT RI ke-71).
Pada dua Olimpiade sebelumnya, dua wakil ganda campuran Indonesia selalu kalah di final, yakni Olimpiade Sydney 2000, pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur dikalahkan Zhang Jun/Gao Ling (China) dan Liliyana/Nova Widianto menyerah dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (Korea Selatan) di final Olimpiade Beijing 2008.
Kini, Indonesia tinggal menanti sumbangan dari ganda putri. Prestasi terbaik ganda putri Indonesia di Olimpiade mentok di perempat final. Pertama di Olimpiade Barcelona 1992 melalui pasangan Finarsih/Lili Tampi, lalu Atlanta 1996 (Eliza/Zelin Resiana), dan Olimpiade Sydney 2000 (Etty Tantri/Cynthia Tuwankotta).
Di Olimpiade Rio 2016, langkah pasangan putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii juga terhenti di perempat final, setelah dikalahkan duet China Tang Yuanting/Yu Yang dengan skor 21-11 dan 21-14.
Raihan Medali Cabang Bulu tangkis di Olimpiade
Medali | Atlet | Olimpiade | Nomor |
Emas | Alan Budikusuma | Barcelona 1992 | Tunggal Putra |
Emas | Susi Susanti | Barcelona 1992 | Tunggal putri |
Perak | Ardy Wiranata | Barcelona 1992 | Tunggal putra |
Perak | Eddy Hartono/Rudy Gunawan | Barcelona 1992 | Ganda Putra |
Perunggu | Hermawan Susanto | Barcelona 1992 | Tunggal putra |
Emas | Rexy Mainaky/Ricky Subagja | Atlanta 1996 | Ganda Putra |
Perak | Mia Audina | Atlanta 1996 | Tunggal Putri |
Perunggu | Antonius Ariantho/Denny Kantono | Atlanta 1996 | Ganda Putra |
Perunggu | Susi Susanti | Atlanta 1996 | Tunggal Putri |
Emas | Tony Gunawan/Candra Wijaya | Sydney 2000 | Ganda Putra |
Perak | Tri Kusharjanto/Minarti Timur | Sydney 2000 | Ganda Campuran |
Perak | Hendrawan | Sydney 2000 | Tunggal Putra |
Emas | Taufik Hidayat | Athena 2004 | Tunggal Putra |
Perunggu | Sony Dwi Kuncoro | Athena 2004 | Tunggal Putra |
Perunggu | Eng Hian/Flandy Limpele | Athena 2004 | Ganda Putra |
Emas | Hendra Setiawan/Markis Kido | Beijing 2008 | Ganda Putra |
Perak | Nova Widianto/Lilyana Natsir | Beijing 2008 | Ganda Campuran |
Perunggu | Maria Kristin Yulianti | Beijing 2008 | Tunggal Putri |
Emas | Tontowi Ahmad/Liliana Natsir | Rio 2016 | Ganda Campuran |
(sha)