Presiden UEFA tolak teknologi garis gawang
A
A
A
Sindonews.com - Percobaan penerapan teknologi garis gawang mendapat sambutan negatif dari Presiden UEFA, Michel Platini. Platini yakin FIFA akan membuat kesalahan sejarah jika mereka memperkenalkan teknologi ini, menyusul insiden gol hantu Ukraina yang dianulir saat melawan Inggris di babak penyisihan Grup D.
Penerapan teknologi garis gawang ini lantaran banyaknya menimbulkan kontroversi terkait apakah sebuah gol sah atau tidak. Namun, meskipun Presiden FIFA Sepp Blatter mendukung penerapan teknologi garis gawang, Platini tetap menentang gagasan itu dan tidak yakin apakah ia akan tertarik pada keputusan Blatter di masa depan.
“Untuk saat ini, saya bukan pemimpin FIFA. Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi presiden berikutnya dari FIFA. Tapi saya pikir Inggris dan FIFA membuat kesalahan historis bila ini diterapkan. Itulah pandangan saya,” kata Platini dikutip Independent, Rabu (27/6/2012).
Tambahnya dengan teknologi garis gawang di sepakbola justru bisa menimbulkan permasalahan baru. Pria asal Prancis ini lebih menginginkan campur tangan manusia ketimbang teknologi di dunia sepakbola.
"Saya punya masalah dengan teknologi. Dalam tiga tahun terakhir, melihat dari Liga Champions dan Liga Eropa kami tidak memiliki kesalahan. Dua belas kali bola masuk melewati garis dan wasit tambahan melihatnya dan memutuskan,” ucapnya.
“Mari gunakan tenaga manusia. Saya tetap konsisten tentang teknologi garis gawang sebagai awal teknologi di sepakbola. Saya benar-benar menentangnya,” tandasnya.
Penerapan teknologi garis gawang ini lantaran banyaknya menimbulkan kontroversi terkait apakah sebuah gol sah atau tidak. Namun, meskipun Presiden FIFA Sepp Blatter mendukung penerapan teknologi garis gawang, Platini tetap menentang gagasan itu dan tidak yakin apakah ia akan tertarik pada keputusan Blatter di masa depan.
“Untuk saat ini, saya bukan pemimpin FIFA. Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi presiden berikutnya dari FIFA. Tapi saya pikir Inggris dan FIFA membuat kesalahan historis bila ini diterapkan. Itulah pandangan saya,” kata Platini dikutip Independent, Rabu (27/6/2012).
Tambahnya dengan teknologi garis gawang di sepakbola justru bisa menimbulkan permasalahan baru. Pria asal Prancis ini lebih menginginkan campur tangan manusia ketimbang teknologi di dunia sepakbola.
"Saya punya masalah dengan teknologi. Dalam tiga tahun terakhir, melihat dari Liga Champions dan Liga Eropa kami tidak memiliki kesalahan. Dua belas kali bola masuk melewati garis dan wasit tambahan melihatnya dan memutuskan,” ucapnya.
“Mari gunakan tenaga manusia. Saya tetap konsisten tentang teknologi garis gawang sebagai awal teknologi di sepakbola. Saya benar-benar menentangnya,” tandasnya.
(akr)