Jelang PON XIX 2016, Balap Motor DIY Seleksi Atlet Pelapis
A
A
A
SLEMAN - Irwan Ardiansyah membeberkan aktivitasnya jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Pelatih cabang olahraga (cabor) balap motor kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu mengaku masih sibuk mencari pembalap cadangan.
Irwan mengklaim pihaknya terus menyeleksi siapa saja yang layak menggantikan pembalap utama jika mengalami cedera. Itu karena tingginya risiko yang dihadapi, baik ketika menjalani latihan maupun pertandingan.
“Pembalap cadangan ini untuk antisipasi kalau ada yang cedera. Tapi, kami belum bisa prediksi siapa yang akan terpilih. Apalagi, atlet balap motor riskan terkena cedera. Tentu saja atlet yang fix akan bertanding nantinya dipastikan saat registrasi ulang dalam technical meeting,” jelas Irwan kepada sindonews, Rabu (7/9/2016).
Saat ini Irwan mengakui telah mengantongi tiga nama pembalap cadangan, yakni Syamsul Arifin di kelas 125 cc empat langkah standar individual race maupun team race. Serta Sudarmono dan Gupita Kresna di kelas 150 cc empat langkah standar individual race dan team race.
“Kami masih belum tahu siapa pembalap cadangannya, karena masih seleksi beberapa nama. Sambil latihan kami melihat kemampuan mereka. Pastinya, akan diumumkan empat hari jelang berangkat,” tambah Irwan.
Saat PON XIX 2016, DIY akan menurunkan empat atlet balap motor putra, yaitu Galang Hendra Pratama dan Rheza Danica Ahrents di kelas 125 cc empat langkah standar individual race dan team race, serta Sigit Purno Harjono dan Sudarmono di kelas 150 cc empat langkah standar individual race dan team race.
“Mendekati pertandingan, kami fokuskan banyak latihan motor. Dan, dalam handling sedang adaptasi dengan unit yang dipakai. Karena nanti ada dua jenis motor yang akan digunakan, yaitu Honda Blade untuk kelas 125 cc dan Honda Sonic untuk kelas 150 cc,” sambung Irwan.
Ketika ditanya kendala, Irwan mengatakan kondisi sirkuit dan minimnya fasilitas selama pelatihan masih menjadi persoalan. Tapi, dia tetap optimis dengan memaksimalkan kemampuan dan fasilitas yang ada.
Irwan menilai tidak menutup kemungkinan atlet DIY bisa meraih medali dalam PON XIX 2016. Apalagi atlet DIY dinilai lebih berpengalaman dan termasuk atlet papan atas nasional, tak hanya tim mekanik.
“Diharapkan dapat tampil maksimal dengan minimal satu medali emas, terutama di kelas beregu 125 cc. Yang kelas perorangan harapan bisa masuk tiga besar, termasuk yang kelas 150 cc juga,” pungkas Irwan.
Sementara itu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY GBPH Prabukusumo berharap atlet cabor balap motor DIY bisa turut andil dalam perolehan medali. Itu karena DIY menargetkan setidaknya meraih 15 medali emas.
Irwan mengklaim pihaknya terus menyeleksi siapa saja yang layak menggantikan pembalap utama jika mengalami cedera. Itu karena tingginya risiko yang dihadapi, baik ketika menjalani latihan maupun pertandingan.
“Pembalap cadangan ini untuk antisipasi kalau ada yang cedera. Tapi, kami belum bisa prediksi siapa yang akan terpilih. Apalagi, atlet balap motor riskan terkena cedera. Tentu saja atlet yang fix akan bertanding nantinya dipastikan saat registrasi ulang dalam technical meeting,” jelas Irwan kepada sindonews, Rabu (7/9/2016).
Saat ini Irwan mengakui telah mengantongi tiga nama pembalap cadangan, yakni Syamsul Arifin di kelas 125 cc empat langkah standar individual race maupun team race. Serta Sudarmono dan Gupita Kresna di kelas 150 cc empat langkah standar individual race dan team race.
“Kami masih belum tahu siapa pembalap cadangannya, karena masih seleksi beberapa nama. Sambil latihan kami melihat kemampuan mereka. Pastinya, akan diumumkan empat hari jelang berangkat,” tambah Irwan.
Saat PON XIX 2016, DIY akan menurunkan empat atlet balap motor putra, yaitu Galang Hendra Pratama dan Rheza Danica Ahrents di kelas 125 cc empat langkah standar individual race dan team race, serta Sigit Purno Harjono dan Sudarmono di kelas 150 cc empat langkah standar individual race dan team race.
“Mendekati pertandingan, kami fokuskan banyak latihan motor. Dan, dalam handling sedang adaptasi dengan unit yang dipakai. Karena nanti ada dua jenis motor yang akan digunakan, yaitu Honda Blade untuk kelas 125 cc dan Honda Sonic untuk kelas 150 cc,” sambung Irwan.
Ketika ditanya kendala, Irwan mengatakan kondisi sirkuit dan minimnya fasilitas selama pelatihan masih menjadi persoalan. Tapi, dia tetap optimis dengan memaksimalkan kemampuan dan fasilitas yang ada.
Irwan menilai tidak menutup kemungkinan atlet DIY bisa meraih medali dalam PON XIX 2016. Apalagi atlet DIY dinilai lebih berpengalaman dan termasuk atlet papan atas nasional, tak hanya tim mekanik.
“Diharapkan dapat tampil maksimal dengan minimal satu medali emas, terutama di kelas beregu 125 cc. Yang kelas perorangan harapan bisa masuk tiga besar, termasuk yang kelas 150 cc juga,” pungkas Irwan.
Sementara itu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY GBPH Prabukusumo berharap atlet cabor balap motor DIY bisa turut andil dalam perolehan medali. Itu karena DIY menargetkan setidaknya meraih 15 medali emas.
(mir)