Teriakan Jabar Kahiji Bikin Monica Grogi
Teriakan Jabar Kahiji Bikin Monica Grogi
A
A
A
BANDUNG - Suasana haru bercampur bahagia begitu terasa ketika Monica Pransisca Sugianto menyabet medali emas dari cabang olahraga wushu kategori taolu chang quan putri di PON XIX/2016 Jabar. Atlet tuan rumah yang berasal dari Sukabumi tersebut berhasil memperoleh 9.53 poin.
Ini merupakan kali pertama Monica berhasil merebut medali emas di event berskala nasional tersebut. Namun keberhasilan itu tak lepas dari dukungan penuh ratusan penonton yang hadir di GOR Pajajaran, Bandung, Minggu (18/9/2016).
Kehadiran penonton tuan rumah makin menambah meriah pertandingan final cabor wushu. Maklum saja, mereka tak henti-hentinya meneriakkan Jabar Kahiji kepada mojang Sukabumi yang sedang bertanding.
Selepas pertandingan Monica mengklaim jika dirinya tidak pernah menargetkan emas di PON XIX/2016 Jabar. Tapi pada akhirnya takdir berkata lain, dan ia sukses memberikan kontribusi untuk kontingen Jawa Barat.
"Sebenarnya tidak terlalu ditargetkan, tapi senang akhirnya dapat medali emas. Ini emas pertama saya karena waktu PON di Riau hanya posisi keempat," beber Monica, seusai pengalungan medali oleh Ketua Pengda Wushu Indonesia (WI) Jabar, Edwin Sanjaya, seperti dikutip situs resmi PON.
Mengenai jalannya pertandingan, Monica mengaku sempat grogi mendengar teriakan Jabar Kahiji. Namun akhirnya ia mampu mengatasi demam panggungnya itu dengan tampil lebih baik selama pertandingan. Terlebih, dalam kategori ini, kata Monica, ada pesaing beratnya asal Jatim yang memiliki jam terbang tinggi.
"Alhamdulillah saat mendengar teriakan Jabar Kahiji dari para suporter jadi tambah ingin menunjukan yang lebih baik. Medali emas saya persembahkan untuk warga Jawa Barat. Besok turun lagi, mudah-mudahan dapat emas juga. Semoga tahun depan saya masuk pelatnas," harap Monica.
Selain wushu, cabang olahraga Judo (putra) dan balap sepeda (Team Relay Campuran) juga menyumbangkan emas di hari ini. Total sudah 75 medali yang dikumpulkan kontingen Tatar Pasundan dengan rincian 35 emas, 19 perak, dan 19 perunggu.
Baca juga:
Tabrak Aturan, Petinju Bisa Dinyatakan Gugur
Guntur Pratama Pecahkan Rekor Selam Asia
Ini merupakan kali pertama Monica berhasil merebut medali emas di event berskala nasional tersebut. Namun keberhasilan itu tak lepas dari dukungan penuh ratusan penonton yang hadir di GOR Pajajaran, Bandung, Minggu (18/9/2016).
Kehadiran penonton tuan rumah makin menambah meriah pertandingan final cabor wushu. Maklum saja, mereka tak henti-hentinya meneriakkan Jabar Kahiji kepada mojang Sukabumi yang sedang bertanding.
Selepas pertandingan Monica mengklaim jika dirinya tidak pernah menargetkan emas di PON XIX/2016 Jabar. Tapi pada akhirnya takdir berkata lain, dan ia sukses memberikan kontribusi untuk kontingen Jawa Barat.
"Sebenarnya tidak terlalu ditargetkan, tapi senang akhirnya dapat medali emas. Ini emas pertama saya karena waktu PON di Riau hanya posisi keempat," beber Monica, seusai pengalungan medali oleh Ketua Pengda Wushu Indonesia (WI) Jabar, Edwin Sanjaya, seperti dikutip situs resmi PON.
Mengenai jalannya pertandingan, Monica mengaku sempat grogi mendengar teriakan Jabar Kahiji. Namun akhirnya ia mampu mengatasi demam panggungnya itu dengan tampil lebih baik selama pertandingan. Terlebih, dalam kategori ini, kata Monica, ada pesaing beratnya asal Jatim yang memiliki jam terbang tinggi.
"Alhamdulillah saat mendengar teriakan Jabar Kahiji dari para suporter jadi tambah ingin menunjukan yang lebih baik. Medali emas saya persembahkan untuk warga Jawa Barat. Besok turun lagi, mudah-mudahan dapat emas juga. Semoga tahun depan saya masuk pelatnas," harap Monica.
Selain wushu, cabang olahraga Judo (putra) dan balap sepeda (Team Relay Campuran) juga menyumbangkan emas di hari ini. Total sudah 75 medali yang dikumpulkan kontingen Tatar Pasundan dengan rincian 35 emas, 19 perak, dan 19 perunggu.
Baca juga:
Tabrak Aturan, Petinju Bisa Dinyatakan Gugur
Guntur Pratama Pecahkan Rekor Selam Asia
(bep)
Explore More