Pangdam Siliwangi Jewer Anggota yang Terlibat Kericuhan Polo Air PON
A
A
A
BANDUNG - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo mengatakan sudah menindak anggotanya yang terlibat insiden kericuhan pertandingan polo air PON XIX/2016. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen Jawa Barat itu juga berpesan agar insiden serupa tak terulang.
Pangdam III Siliwangi mewakili TNI telah meminta maaf atas insiden yang terjadi di Gelora Sabilulungan Soreang, Senin (19/9/2016). Ketika itu, pertandingan polo air antara tim Jawa Barat melawan Sumatera Selatan berujung keributan antar-pemain, yang merembet ke tribun penonton. Di tempat duduk penonton itulah, anggota TNI terlibat bentrokan dengan kontingen DKI Jakarta yang sejatinya sedang menyaksikan pertandingan. (Baca Juga: Akui Anggotanya Terlibat Keributan, Pangdam Siliwangi Minta Maaf)
"Anggota kami yang terlibat sudah diberikan teguran dan selanjutannya kami akan selesaikan. Selain itu kami juga akan cari suporternya dan selesaikan secara baik-baik agar tidak terulang lagi," ucap Hadi di Markas Komando Militer Siliwangi, Bandung seperti dilansir dari situs resmi PON, Rabu (21/9/2016).
Hadi menambahkan, ia berharap para suporter atau penonton tidak terpancing keputusan wasit yang dianggap merugikan.Hal itu untuk meminimalisir kericuhan yang terjadi seperti ini.
"Kalau ada kesalahan ya kita saling memaafkan, bila ada pemain berseteru biarkan saja karena ada wasit ataupun juri, suporter jangan terpancing dan ikut campur," tegasnya.
Terakhir, Hadi menginstruksikan kepada semua anggota yang betugas di setiap venue agar tidak terpancing emosi di lapangan. Namun ia berharap suporter juga kooperatif yakni dengan tidak melempari anggota yang bertugas.
"Peningkatan keamanan itu pasti, dan kami juga mengimbau kepada suporter jangan lempar-lemparan. Ini pesta rakyat, nikmati saja, apalagi suasana di Jabar sudah begitu ramah," tutupnya. (Baca Juga: Menpora Minta Kericuhan Polo Air PON Diusut)
Pangdam III Siliwangi mewakili TNI telah meminta maaf atas insiden yang terjadi di Gelora Sabilulungan Soreang, Senin (19/9/2016). Ketika itu, pertandingan polo air antara tim Jawa Barat melawan Sumatera Selatan berujung keributan antar-pemain, yang merembet ke tribun penonton. Di tempat duduk penonton itulah, anggota TNI terlibat bentrokan dengan kontingen DKI Jakarta yang sejatinya sedang menyaksikan pertandingan. (Baca Juga: Akui Anggotanya Terlibat Keributan, Pangdam Siliwangi Minta Maaf)
"Anggota kami yang terlibat sudah diberikan teguran dan selanjutannya kami akan selesaikan. Selain itu kami juga akan cari suporternya dan selesaikan secara baik-baik agar tidak terulang lagi," ucap Hadi di Markas Komando Militer Siliwangi, Bandung seperti dilansir dari situs resmi PON, Rabu (21/9/2016).
Hadi menambahkan, ia berharap para suporter atau penonton tidak terpancing keputusan wasit yang dianggap merugikan.Hal itu untuk meminimalisir kericuhan yang terjadi seperti ini.
"Kalau ada kesalahan ya kita saling memaafkan, bila ada pemain berseteru biarkan saja karena ada wasit ataupun juri, suporter jangan terpancing dan ikut campur," tegasnya.
Terakhir, Hadi menginstruksikan kepada semua anggota yang betugas di setiap venue agar tidak terpancing emosi di lapangan. Namun ia berharap suporter juga kooperatif yakni dengan tidak melempari anggota yang bertugas.
"Peningkatan keamanan itu pasti, dan kami juga mengimbau kepada suporter jangan lempar-lemparan. Ini pesta rakyat, nikmati saja, apalagi suasana di Jabar sudah begitu ramah," tutupnya. (Baca Juga: Menpora Minta Kericuhan Polo Air PON Diusut)
(mir)