Menpora Puji Pelaksanaan PON XIX/2016
A
A
A
BANDUNG - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa barat dipuji langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Meski diwarnai sejumlah insiden, PON XIX tetap dianggap berjalan dengan lancar.
Menurutnya sejumlah masalah seperti aksi protes dan walk out merupakan bentuk dari dinamika kompetisi. Imam menyebut kinerja PB PON layak diapresiasi karena telah maksimal dalam menyelenggarakan pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Penilaian saya, sejauh ini PON berjalan dengan lancar. Setiap hari dilakukan evaluasi dan hasil evaluasi menjadi rujukan untuk penyelenggaraan PON esok sampai finis nanti," ungkapnya di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (23/9/2016).
Imam mengatakan, bukan perkara mudah menggelar event nasional sekelas PON. Sebab beragam persoalan dan hambatan terjadi kapan saja. Tapi melihat lancarnya pelaksanaan PON di Jawa Barat, hal itu harus jadi pelajaran bagi Papua yang akan jadi tuan rumah PON XX/2020.
"PON XIX ini jadi pelajaran bagi kita bahwa jadi tuan rumah PON itu tidak mudah. Seperti PON XIX ini, pembiayaan PON sepenuhnya ditangani pemprov lewat APBD-nya kurang lebih Rp2 triliun. Pemerintah pusat hanya memberi sokongan sekira Rp130 miliar," ucapnya.
"Artinya bagi tuan rumah PON mendatang harus siap-siap dari sekarang untuk PON yang benar-benar dilaksakanan untuk kepentingan provinsi dan nasional," tambahnya.
Untuk sementara Jawa Barat masih memimpin persaingan di daftar perolehan medali PON XIX/2016. Tuan rumah telah mengumpulkan 116 medali emas, 64 perak dan 77 perunggu.
Menurutnya sejumlah masalah seperti aksi protes dan walk out merupakan bentuk dari dinamika kompetisi. Imam menyebut kinerja PB PON layak diapresiasi karena telah maksimal dalam menyelenggarakan pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Penilaian saya, sejauh ini PON berjalan dengan lancar. Setiap hari dilakukan evaluasi dan hasil evaluasi menjadi rujukan untuk penyelenggaraan PON esok sampai finis nanti," ungkapnya di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (23/9/2016).
Imam mengatakan, bukan perkara mudah menggelar event nasional sekelas PON. Sebab beragam persoalan dan hambatan terjadi kapan saja. Tapi melihat lancarnya pelaksanaan PON di Jawa Barat, hal itu harus jadi pelajaran bagi Papua yang akan jadi tuan rumah PON XX/2020.
"PON XIX ini jadi pelajaran bagi kita bahwa jadi tuan rumah PON itu tidak mudah. Seperti PON XIX ini, pembiayaan PON sepenuhnya ditangani pemprov lewat APBD-nya kurang lebih Rp2 triliun. Pemerintah pusat hanya memberi sokongan sekira Rp130 miliar," ucapnya.
"Artinya bagi tuan rumah PON mendatang harus siap-siap dari sekarang untuk PON yang benar-benar dilaksakanan untuk kepentingan provinsi dan nasional," tambahnya.
Untuk sementara Jawa Barat masih memimpin persaingan di daftar perolehan medali PON XIX/2016. Tuan rumah telah mengumpulkan 116 medali emas, 64 perak dan 77 perunggu.
(bep)