Pendekar Jabar Cetak Sejarah di PON XIX/2016
A
A
A
SUMEDANG - Tim pencak silat Jawa Barat menorehkan sejarah baru di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Sepanjang keikutsertaan tuan rumah pada pesta olahraga berskala nasional, baru kali ini cabor tersebut mampu mengumpulkan tujuh medali emas.
Tujuh medali emas tim silat Jabar masing-masing didapat dari kategori TGR yang menyumbangkan tiga medali emas dari nomor beregu putra (Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok), beregu putri (Lutfi Nurhasanah, Pramudita Yuristya dan Gina Lestari), dan tunggal putra (Nunu Nugraha).
Sementara empat medali emas lainnya diraih dari kategori tanding yakni Eka Yulianto, Wewey Wita, Hanifan Yudani Kusumah, dan Nirmala Octaviani. Selain emas, pendekar tuan rumah juga menyabet lima perak dari nomor perorangan dan seni ganda putra (Anggi Faizal Mubarok/Asep Yuldan Sani). Sedang tiga perunggu disumbangkan dari nomor seni perorangan putri (Rizka Hermawan), seni ganda putri (Rizka Hermawan/Ririn Rinasih) dan satu medali dari perorangan kelas D Putra (Wahyudi Lukman).
Tak hanya itu, dari kategori TGR, Jabar pun bisa mengakhiri puasa medali emasnya selama 16 tahun. Kali terakhir Jabar bisa merebut medali emas itu adalah saat PON 2000 di Surabaya. Saat itu, Jabar berhasil satu medali emas dari nomor tunggal.
"Alhamdulillah, setelah lama kita tidak mendapatkan medali emas di kategori TGR, sekarang kita bisa dapat lagi. Bahkan, jumlah medali emas yang kita raih sekarang bisa melebihi pencapaian di PON 2000 lalu," ujar Ika Lesmana, pelatih pencak silat Jabar.
Ika menambahkan, sepanjang perhelatan PON biasanya pendekar Jabar hanya mampu mengumpulkan empat medali emas. Namun pada event empat tahunan kali ini mereka mampu mengharumkan nama kontingen Tatar Pasundan.
"Sepanjang perhelatan PON, paling banyak itu kita dapat empat medali emas. Dan itu terjadi saat PON 1996 di Jakarta dan kemaren di PON 2012 di Riau," tandasnya.
Tujuh medali emas tim silat Jabar masing-masing didapat dari kategori TGR yang menyumbangkan tiga medali emas dari nomor beregu putra (Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok), beregu putri (Lutfi Nurhasanah, Pramudita Yuristya dan Gina Lestari), dan tunggal putra (Nunu Nugraha).
Sementara empat medali emas lainnya diraih dari kategori tanding yakni Eka Yulianto, Wewey Wita, Hanifan Yudani Kusumah, dan Nirmala Octaviani. Selain emas, pendekar tuan rumah juga menyabet lima perak dari nomor perorangan dan seni ganda putra (Anggi Faizal Mubarok/Asep Yuldan Sani). Sedang tiga perunggu disumbangkan dari nomor seni perorangan putri (Rizka Hermawan), seni ganda putri (Rizka Hermawan/Ririn Rinasih) dan satu medali dari perorangan kelas D Putra (Wahyudi Lukman).
Tak hanya itu, dari kategori TGR, Jabar pun bisa mengakhiri puasa medali emasnya selama 16 tahun. Kali terakhir Jabar bisa merebut medali emas itu adalah saat PON 2000 di Surabaya. Saat itu, Jabar berhasil satu medali emas dari nomor tunggal.
"Alhamdulillah, setelah lama kita tidak mendapatkan medali emas di kategori TGR, sekarang kita bisa dapat lagi. Bahkan, jumlah medali emas yang kita raih sekarang bisa melebihi pencapaian di PON 2000 lalu," ujar Ika Lesmana, pelatih pencak silat Jabar.
Ika menambahkan, sepanjang perhelatan PON biasanya pendekar Jabar hanya mampu mengumpulkan empat medali emas. Namun pada event empat tahunan kali ini mereka mampu mengharumkan nama kontingen Tatar Pasundan.
"Sepanjang perhelatan PON, paling banyak itu kita dapat empat medali emas. Dan itu terjadi saat PON 1996 di Jakarta dan kemaren di PON 2012 di Riau," tandasnya.
(sha)