Ladang Emas DIY Terancam Hilang di PON XX/2020 Papua

Senin, 03 Oktober 2016 - 15:21 WIB
Ladang Emas DIY Terancam Hilang di PON XX/2020 Papua
Ladang Emas DIY Terancam Hilang di PON XX/2020 Papua
A A A
YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi kehilangan banyak medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. Kontingen DIY akan kena imbas jika wacana pengurangan cabor yang dilombakan menjadi 32 cabor itu direalisasikan.

Menurut Anggota Pembinaan dan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Binpres KONI) DIY Prawendro, kemungkinan cabang yang dicoret adalah pencak silat, sepatu roda, hingga olahraga kedirgantaraan seperti gantole, terbang layang, terjun payung, dan aeromodelling kemungkinan dicoret.

Padahal cabang-cabang tersebut menjadi ladang medali bagi DIY. Pada PON XIX 2016 Jawa Barat yang dihelat pada 17-29 September 2016 lalu, tim pencak silat DIY meraih satu medali emas dan dua medali perunggu. Sedangkan tim terbang layang berhasil mengoleksi satu medali emas dan satu medali perak. Sementar tim sepatu roda DIY menyabet satu medali perak dan dua medali perunggu.

"Jika benar ada pengurangan, maka yang hilang kemungkinan cabor dirgantara, bela diri seperti pencak silat, dan sepatu roda, yang di Olimpiade jelas tidak ada. Kalau cabor lain belum tahu, ini yang berpotensi (mendulang medali) kebetulan masuk semua kalau dari DIY," ujar Prawendro.

Meski demikian pihaknya menanggapi santai wacana yang dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tersebut, mengingat persoalan ini baru akan dibahas resmi oleh KONI Pusat pada Februari 2017 mendatang.

Prawendro paham, idealnya cabor yang dipertandingkan memiliki tahapan berjenjang hingga ke tingkat dunia. Melihat hal demikian, mau tidak mau DIY pun berharap pada rasa toleransi tuan rumah. Sebagai penyelenggara, tuan rumah berhak mengurangi maupun menambah cabor yang dipertandingkan sesuai dengan kemampuan dan kesiapan.

"Itu jelas memengaruhi perolehan medali nantinya, bisa menguntungkan atau merugikan. Ya mau tidak mau, kami harus siapkan cabor yang benar-benar berpotensi meraih medali (sedari dini)," jelasnya.

Sementara itu Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo mengatakan, pihaknya akan menerima segala keputusan tentang cabor-cabor yang akan diputuskan untuk dipertandingkan nantinya dan bersiap menjalankannya sebaik mungkin. Pria yang akrab disapa dengan Gusti Prabu ini memaklumi, kesiapan daerah tentu menjadi pertimbangan dasar hal tersebut.

"Yang penting DIY akan mendukung apapun yang ditentukan di sana (Papua nantinya). Kita semua harus maklum, KONI provinsi manapun harus maklum kalau tidak dipertandingkannya cabor itu mungkin karena keterbatasan venue, dan lainnya. Apalagi di sana (harga) semen, (upah) tenaga kerja mahal, ini yang harus maklum. Sejauh ini kami belum dapat info mengenai cabor-cabor tersebut," imbuh GBPH Prabukusumo.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6972 seconds (0.1#10.140)