Bermain Tanpa Visi, Arema Dipecundangi Persegres
A
A
A
GRESIK - Tampil monoton dan membosankan, Arema Cronus akhirnya dipecundangi tim papan bawah Persegres Gresik United di Stadion Petrokimia, Jumat (7/10/2016) malam. Striker Persegres Patrick Da Silva di menit 45 sukses memberikan tiga angka untuk timnya.
Kemenangan tipis 1-0 sebenarnya bukan karena Persegres bermain istimewa. Tapi jelas karena performa buruk Arema Cronus sepanjang pertandingan. Tim asuhan Milomir Seslija terlihat tak mempunyai visi yang jelas dalam memainkan sepak bola.
Hanya mencatat satu shot on target sepanjang pertandingan jelas bukan catatan sebuah tim papan atas. Hampir semua pemain Arema tampil memgecewakan malam itu. Bahkan Singo Edan beruntung tak kebobolan lebih banyak berkat penampilan lumayan Ahmad Kurniawan.
Sudah begitu, Arema harus mendapat kerugian ganda karena cedera yang menimpa Marcio Teruel di menit 32. Melihat dia langsung dilarikan ke rumah sakit karena salah tumpuan, tampaknya Arema harus kehilangan satu pemain tengah lagi untuk laga ke depan.
Dengan hasil ini, Arema gagal menggeser Madura United dari puncak klasmen dan tetap terpaku di posisi runner up dengan 40 poin. Sedangkan Persegres mengalami perbaikan posisi di peringkat 14 dengan koleksi 22 angka.
Pada interval pertama, Arema terlihat tidak menunjukkan progres berarti dibanding laga-laga sebelumnya. Tekanan yang dilakukan terlalu mudah dibaca pemain belakang Persegres, sehingga tak sampai membahayakan. Malah Arema cenderung monoton.
Sayap yang ditempati Okto Maniani dan Esteban Vizcarra tak banyak memberi support pada Cristian Gonzales. Justru tuan rumah yang membuka peluang lebih dulu melalui Roni Rosadi menit 17 yang sepakannulya dihentikan mistar gawang.
Disusul dengan tendangan bebas Iknyun Oh yang bisa diantisipasi kiper Arema Ahmad Kurniawan. Arema sendiri baru mendapatkan peluang pada menit 28 lewat sepakan lemah yang belum bisa disebut sebagai ancaman serius bagi kiper Dimas Galih.
Malah Singo Edan harus kehilangan pemain setelah Marcio Teruel cedera dan harus langsung dilarikan ke rumah sakit. Ini merupakan kerugian besar bagi Arema karena cedera tersebut terlihat lumayan serius hingga Marcio diangkut ambulans.
Penderitaan Arema bertambah setelah Patrick Da Silva mencetak gol pada injury time babak pertama. Sepakan kerasnya menjebol gawang Ahmad Kurniawan yang sebelumnya mencatat clean sheet dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Pada fase kedua, Arema tetap kesulitan untuk memberikan ancaman serius. Peluang terbaik baru datang via tendangan bebas Nick Kalmar yang menghajar tiang gawang. Uniknya, hingga satu jam pertandingan, Arema baru mencatat satu shot on goal.
Dimasukkannya Arif Suyono menggantikan Okto lumayan memberikan variasi, tapi tetap tidak mengangkat potensi Arema. Arema malah lebih sering menerima ancaman dan membuat Ahmad Kurniawan sangat sibuk mencegah bola yang mengarah ke gawangnya.
Di sisa laga, tidak ada progres menjanjikan dari tim kebanggaan Aremania. Malah bisa dibilang penampilan mereka malam itu sangat membosankan dan monoton. Dengan performa seperti itu, Arema tidak pantas mendapat poin di Gresik.
Sebaliknya, ini merupakan progres menarik bagi tuan rumah Persegres. Kemenangan dua kali beruntun di kandang menjadi pertama kalinya bagi Laskar Jaka Samudera sepanjang kompetisi ISC. Sekaligus ini menjadi debut manis bagi pelatih Eduard Tjong di Stadion Petrokimia.
Kemenangan tipis 1-0 sebenarnya bukan karena Persegres bermain istimewa. Tapi jelas karena performa buruk Arema Cronus sepanjang pertandingan. Tim asuhan Milomir Seslija terlihat tak mempunyai visi yang jelas dalam memainkan sepak bola.
Hanya mencatat satu shot on target sepanjang pertandingan jelas bukan catatan sebuah tim papan atas. Hampir semua pemain Arema tampil memgecewakan malam itu. Bahkan Singo Edan beruntung tak kebobolan lebih banyak berkat penampilan lumayan Ahmad Kurniawan.
Sudah begitu, Arema harus mendapat kerugian ganda karena cedera yang menimpa Marcio Teruel di menit 32. Melihat dia langsung dilarikan ke rumah sakit karena salah tumpuan, tampaknya Arema harus kehilangan satu pemain tengah lagi untuk laga ke depan.
Dengan hasil ini, Arema gagal menggeser Madura United dari puncak klasmen dan tetap terpaku di posisi runner up dengan 40 poin. Sedangkan Persegres mengalami perbaikan posisi di peringkat 14 dengan koleksi 22 angka.
Pada interval pertama, Arema terlihat tidak menunjukkan progres berarti dibanding laga-laga sebelumnya. Tekanan yang dilakukan terlalu mudah dibaca pemain belakang Persegres, sehingga tak sampai membahayakan. Malah Arema cenderung monoton.
Sayap yang ditempati Okto Maniani dan Esteban Vizcarra tak banyak memberi support pada Cristian Gonzales. Justru tuan rumah yang membuka peluang lebih dulu melalui Roni Rosadi menit 17 yang sepakannulya dihentikan mistar gawang.
Disusul dengan tendangan bebas Iknyun Oh yang bisa diantisipasi kiper Arema Ahmad Kurniawan. Arema sendiri baru mendapatkan peluang pada menit 28 lewat sepakan lemah yang belum bisa disebut sebagai ancaman serius bagi kiper Dimas Galih.
Malah Singo Edan harus kehilangan pemain setelah Marcio Teruel cedera dan harus langsung dilarikan ke rumah sakit. Ini merupakan kerugian besar bagi Arema karena cedera tersebut terlihat lumayan serius hingga Marcio diangkut ambulans.
Penderitaan Arema bertambah setelah Patrick Da Silva mencetak gol pada injury time babak pertama. Sepakan kerasnya menjebol gawang Ahmad Kurniawan yang sebelumnya mencatat clean sheet dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Pada fase kedua, Arema tetap kesulitan untuk memberikan ancaman serius. Peluang terbaik baru datang via tendangan bebas Nick Kalmar yang menghajar tiang gawang. Uniknya, hingga satu jam pertandingan, Arema baru mencatat satu shot on goal.
Dimasukkannya Arif Suyono menggantikan Okto lumayan memberikan variasi, tapi tetap tidak mengangkat potensi Arema. Arema malah lebih sering menerima ancaman dan membuat Ahmad Kurniawan sangat sibuk mencegah bola yang mengarah ke gawangnya.
Di sisa laga, tidak ada progres menjanjikan dari tim kebanggaan Aremania. Malah bisa dibilang penampilan mereka malam itu sangat membosankan dan monoton. Dengan performa seperti itu, Arema tidak pantas mendapat poin di Gresik.
Sebaliknya, ini merupakan progres menarik bagi tuan rumah Persegres. Kemenangan dua kali beruntun di kandang menjadi pertama kalinya bagi Laskar Jaka Samudera sepanjang kompetisi ISC. Sekaligus ini menjadi debut manis bagi pelatih Eduard Tjong di Stadion Petrokimia.
(bbk)