Peparnas 2016, Momen Kebangkitan Prestasi NPC DIY

Rabu, 12 Oktober 2016 - 16:13 WIB
Peparnas 2016, Momen Kebangkitan Prestasi NPC DIY
Peparnas 2016, Momen Kebangkitan Prestasi NPC DIY
A A A
YOGYAKARTA - Sekitar 150 orang yang tergabung dalam Kontingen DI Yogyakarta di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 telah bertolak ke Bandung Jawa Barat pada Rabu (12/10/2016) siang. Event kali ini juga diharapkan sebagai momen kebangkitan olah raga Yogyakarta menyusulnya berpisahnya National Paralympic Committee (NPC) DIY dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY.

Ketua Umum NPC DIY Hariyanto menyampaikan, meskipun pihaknya direpotkan dengan segala 'tetek bengek' urusan administrasi maupun penyusunan anggaran secara mandiri, dirinya bersyukur akhirnya NPC DIY diberikan kewenangan penuh dalam mengembangkan bidang keolahragaan bagi atlet disabilitas. Melalui kesempatan itu, NPC DIY bisa berkonsultasi langsung dengan Pemerintah Provinsi (Pengprov) DIY, dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) terkait dengan program-program ke depannya, tanpa harus melalui pengajuan terlebih dahulu ke KONI terkait.

"Ada kekurangan dan kelebihan (ketika bergabung maupun pisah dari KONI DIY). Memang kita jadi repot karena selama ini belum pernah mengurus hal-hal seperti Peparnas secara langsung, tapi kita jadi lebih leluasa merancang program lewat Disdikpora langsung," ujar Hariyanto kepada media ini sebelum berangkat ke Bandung di Stasiun Yogyakarta, Rabu (12/10/2016).

Dirinya pun optimistis, melalui ajang tersebut para atlet NPC DIY bisa meraih prestasi maksimal. Untuk diketahui, dari 13 cabang olah raga (cabor) yang dipertandingkan, Kontingen DIY menargetkan akan meraih 18 medali emas, lima perak, dan 15 perunggu di sepuluh cabor yang akan diikuti. Seperti angkat berat, atletik, bulu tangkis, catur, goalball putra dan putri, panahan, renang, tenis meja, tenis lapangan, serta voli duduk putra dan putri.

"Kami berharap bisa meraih prestasi maksimal di Peparnas ini. Seperti di tenis lapangan yang saya ikuti, diharapkan bisa menyumbangkan tiga emas, dua perak, tiga perunggu," jelas atlet peraih medali perunggu tenis meja Peparnas XIV 2012 Riau itu.

Ditemui terpisah, Anggota Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI DIY Prawendro mengatakan, sudah tidak bergabungnya NPC dan KONI DIY itu tak lepas dari keputusan KONI Pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebelumnya yang ingin lebih mudah dalam membiayai dan mengembangkan bidang keolahragaan disabilitas ke jenjang berkelanjutan yang lebih tinggi, seperti Olimpiade Paralimpik. Atas keputusan itu, mau tidak mau KONI DIY pun harus menghormati dan menerimanya.

"Wacana itu sebenarnya sudah ada sejak lama setelah PON XVIII 2012 Riau. Itu event besar terakhir KONI dan NPC DIY masih bergabung jadi satu. Tapi kemudian dari KONI Pusat dan Kemenpora memutuskan untuk memisahkan keduanya, biar lebih mudah dalam pengembangan dan pembiayaan. Di DIY sendiri, meski surat resmi ada dua tahun lalu tapi baru pisah tahun (2015) lalu," kata Prawendro.

Menurutnya, dengan dipisahnya dua organisasi keolahragaan di DIY itu memberikan dampak positif bagi keduanya. Secara mandiri NPC bisa mengajukan anggaran langsung ke Pengprov DIY sesuai kebutuhan, dan tidak membebani anggaran KONI DIY. Sebab untuk diketahui, dari setiap cabor yang ada itu masih terdapat multicabang atau banyak nomor yang dipertandingkan seperti di Peparnas misalnya, sesuai dengan klasifikasi atau disabilitas masing-masing atlet. Yang otomatis tentu membutuhkan biaya lebih banyak. Berbeda halnya dengan cabor yang berada di bawah naungan KONI DIY, yang hanya ada beberapa nomor pertandingan tanpa melihat klasifikasi.

Sementara itu Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo sebenarnya sedikit menyayangkan atas pisahnya NPC dan KONI DIY yang terlalu cepat. Dia berharap, hal itu bisa dilakukan usai pelaksanaan Pekan Olah raga Nasional (PON) XIX 2016 maupun Peparnas XV 2016. Dengan harapan, masing-masing pengurus bisa belajar bersama untuk penanganan dan pengembangan atlet ke depannya. Meski demikian, dirinya mendukung keputusan itu, memberikan semangat kepada para atlet untuk bisa meraih prestasi setinggi-tingginya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6743 seconds (0.1#10.140)