Tyson Fury, From Hero to Zero

Kamis, 13 Oktober 2016 - 11:20 WIB
Tyson Fury, From Hero to Zero
Tyson Fury, From Hero to Zero
A A A
MANCHESTER - Kejayaan Tyson Fury sebagai jawara tinju kelas berat tak terkalahkan rupanya cukup singkat. Belum genap setahun sejak menyandang predikat tersebut pada 29 November 2015, petarung Britania Raya itu kini mesti kembali hampa gelar.

Ya, Tyson resmi melepas sabuk juara WBA dan WBO per Kamis (13/10/2016) WIB. Keputusan itu diambil dengan alasan ingin sembuh dari kecanduan obat-obatan di tengah skandal narkoba yang melilitnya.

Dilepasnya sabuk Tyson memang sudah banyak diprediksi. Sebelumnya, petinju berjuluk Gypsy King tersandung skandal penggunaan kokain setelah membatalkan rematch kontra Wladimir Klitschko yang sedianya berlangsung 29 Oktober nanti.

Kasus narkoba jadi puncak keterpurukan karier Tyson. Dalam pengakuannya, ia mengaku sangat berat hati melepas gelar yang sempat membawanya merajai tinju kelas berat.

Namun perjalanan hidup seseorang tak bisa ditebak. Tyson yang sempat jadi hero (pahlawan), kini kembali ke zero (pecundang) karena ulahnya sendiri. Tercatat sejak sepekan setelah merebut gelar Klitschko di Jerman, ulah kontroversial langsung dilakukannya. Mulai dari komentar miringnya soal kaum homoseksual dan menyindir perempuan hingga narkoba mengiringinya sebagai juara dunia tinju kelas berat.

Berikut SINDOnews sarikan perjalanan Tyson sejak juara hingga jadi pesakitan yang dirangkum dari BBC.

29 November 2015
Tyson mengalahkan Wladimir Klitschko dan merebut gelar WBA, IBF dan WBO dalam pertarungan yang berlangsung di Esprit Arena, Dusseldorf Jerman. Tyson menang angka mutlak atas Klitschko, yang sebelumnya tak pernah tersentuh kekalahan dalam sembilan tahun terakhir.

4 Desember 2015
Cuma sepekan setelah jadi juara, Tyson langsung berulah. Dalam sebuah kesempatan, ia menyindir kaum perempuan yang dianggapnya tak layak jadi atlet. Ucapannya ia tujukan kepada atletik Inggris Jessica Ennis-Hill. Kecaman langsung menyeruak menyudutkan Tyson sebab telah melecehkan lawan jenisnya.

8 December 2015
Empat hari berselang setelah melecehkan perempuan, Tyson langsung kehilangan sabuk IBF lantaran tidak memenuhi kewajibannya menggelar pertarungan pertaruhan sabuknya. Ketika itu, Tyson menolak melawan Vyacheslav Glazkov sebagai penantang wajibnya.

9 Desember 2015
Sehari setelah kehilangan sabuk IBF, Tyson kembali berulah. Ketika jadi nominasi penghargaan atlet terbaik BBC 2015, petarung berusia 28 tahun melontarkan kontroversial soal kamu homoseksual. Komentar itu berbuntut panjang di mana Tyson hampir diusut secara pidana.

12 April 2016
Tyson resmi mengumumkan jadwal rematch kontra Klitschko yang akan berlangsung 9 Juli 2016. Setelah sang paman sekaligus pelatihnya, Peter Fury, beberkan rencana tersebut di Twitter, dua petinju terbaik di kelas berat resmi menyepakati pertarungan ulang untuk memperebutkan dua sabuk tersisa, WBA dan WBO.

24 Juni 2016
Dua pekan sebelum hari H rematch, Tyson membatalkan pertarungan dengan alasan cedera. Lewat akun Twitternya, Tyson mengunggah foto yang memperlihatkan lebam di kaki kirinya yang dikatakannya karena terjatuh saat jogging beberapa hari sebelumnya.

7 September 2016
Tyson dan Klitschko akhirnya sepakat menggelar pertarungan ulang yang digelar tanggal 29 Oktober 2016. Lokasi masih sama yakni di Manchester dan kedua petarung mulai mempersiapkan diri.

13 September 2016
Dalam sesi konferensi pers jelang rematch, Tyson malah absen dengan alasan mobilnya mogok di jalan. Hal itu membuat Klitschko kesal dan merobek poster bergambar wajah lawannya di depan awak media.

23 September 2016
Secara mengejutkan, Tyson kembali membatalkan rematch kontra Klitschko dengan alasan masih kurang fit pasca cedera. Pengumuman itu membuat Klitschko meradang lantaran seolah dipermainkan rivalnya.

1 Oktober 2016
Berita menggemparkan akhirnya terkuak di mana Tyson terbukti menggunakan narkoba. VADA (Voluntary Anti-Doping Association) yang mengujinya sehari sebelum Tyson membatalkan rematch kontra Klitschko, memaparkan jika urine petinju kelahiran Kota Manchester positif mengandung benzoylecgonine, zat yang ada di narkoba jenis kokain.

3 Oktober 2016

Desakan luar biasa dialamatkan kepada Tyson untuk segera melepas gelarnya akibat skandal narkoba. Hal itu membuatnya sempat menyatakan pensiun lewat Twitter. Tiga jam kemudian, ia meralatnya dengan mengaku cuma bercanda dan menegaskan siap menghadapi kasusnya.

5 Oktober 2016
Tyson buka suara kepada media untuk pertama kalinya setelah dihantam kasus narkoba. Dalam pengakuannya, ia menggunakan kokain lantaran depresi sebab masyarakat tidak menghormatinya sebagai juara dunia tinju.

10 Oktober 2016
WBO akhirnya berbesar hati menunda keputusan mencabut sabuk Tyson.

12 Oktober 2016
Dewan Tinju Inggris berkumpul membahas nasib Tyson. Tyson terancam kehilangan lisensi bertarungnya andai dalam rapat tersebut sang petarung dinyatakan bersalah.

12 Oktober 2016
Tak perlu menunggu jawaban Dewan Tinju Inggris, Tyson akhirnya melepas gelar WBA dan WBO. Dalam pernyataannya, ia mengaku ingin gelar tersebut tetap aktif dan bisa direbutkan petinju lain.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7052 seconds (0.1#10.140)