Kualitas Tak Kalah dari Italia dan Prancis, Jacksen F Tiago Puji Bocah Indonesia
A
A
A
PARIS - Pelatih Tim nasional Indonesia U-12 (Tim AQUADNC Garuda Muda 2016) Jacksen F Tiago tidak kecewa dengan kegagalan anak asuhnya melangkah ke babak 8 besar Piala Dunia Danone Nations Cup (DNC) 2016. Mantan pelatih Persebaya Surabaya itu justru memuji penampilan Mulkan Hanif dkk.
Menurut Jacksen, Indonesia harus bersyukur memiliki pemain-pemain muda yang tergabung dalam Tim AQUADNC Garuda Muda 2016. Mereka, kata pelatih kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, 28 Mei 1968, itu punya semangat bermain luar biasa dan pantang menyerah.
Mereka menjadi juara Grup E setelah mengalahkan Italia 2-0, Afrika Selatan 1-0, dan menahan imbang Korea Selatan 2-2, Jumat (14/10/2016). Selain itu, Garuda Muda mengalahkan tuan rumah Prancis 1-0 pada penentuan peringkat, meski kalah 0-5 dari Meksiko pada perebutan posisi 9 dan 10. (Baca juga: Kalah Tipis dari Argentina, Timnas Indonesia U-12 Batal ke 8 Besar Piala Dunia DNC 2016).
"Mereka pantang menyerah hingga menit akhir pertandingan. Kualitas tim kami dengan tim-tim dari negara-negara lain tidak berbeda kelas, kami mengalahkan Italia, Prancis, dan menunjukkan kualitas yang baik melawan Argentina," kata Jacksen dalam email yang diterima Sindonews, Minggu (16/10/2016).
"Mereka bertanding besok (hari ini) di Stade De France melawan Tunisia. Itu seperti yang mereka impikan selama ini. Kami akan tunjukkan kemampuan terbaik melawan Tunisia," ungkap pelatih yang akrab disapa Coach Jacksen ini.
Sementara itu Kapten Mulkan Hanif menyatakan Indonesia kurang beruntung saat melawan Argentina di babak 16 besar. Pasalnya, sepakan Adriano nyaris berbuah gol jika saja tidak membentur tiang gawang, sehingga akhirnya kalah 0-1. "Sayang sekali kami kalah melawan Argentina, nyaris imbang, tapi itulah sepak bola. Kami tidak kalah kualitas, hanya kurang beruntung," kata Mulkan yang senang dengan keramahan pemain Argentina. "Setelah pertandingan kami bertukar canda."
"Lawan Meksiko kami juga kalah, mereka rapi sekali di setiap lini, kami belajar banyak. Senang sekali bisa mengalahkan Prancis karena mereka tuan rumah dan diunggulkan. Hari Minggu, kami menginjak Stade De France untuk perebutan peringkat 11-12 melawan Tunisia. Kami tidak sabar bermain di stadion legendaris Prancis ini, akhirnya mimpi kami terwujud," imbuhnya.
Menurut Jacksen, Indonesia harus bersyukur memiliki pemain-pemain muda yang tergabung dalam Tim AQUADNC Garuda Muda 2016. Mereka, kata pelatih kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, 28 Mei 1968, itu punya semangat bermain luar biasa dan pantang menyerah.
Mereka menjadi juara Grup E setelah mengalahkan Italia 2-0, Afrika Selatan 1-0, dan menahan imbang Korea Selatan 2-2, Jumat (14/10/2016). Selain itu, Garuda Muda mengalahkan tuan rumah Prancis 1-0 pada penentuan peringkat, meski kalah 0-5 dari Meksiko pada perebutan posisi 9 dan 10. (Baca juga: Kalah Tipis dari Argentina, Timnas Indonesia U-12 Batal ke 8 Besar Piala Dunia DNC 2016).
"Mereka pantang menyerah hingga menit akhir pertandingan. Kualitas tim kami dengan tim-tim dari negara-negara lain tidak berbeda kelas, kami mengalahkan Italia, Prancis, dan menunjukkan kualitas yang baik melawan Argentina," kata Jacksen dalam email yang diterima Sindonews, Minggu (16/10/2016).
"Mereka bertanding besok (hari ini) di Stade De France melawan Tunisia. Itu seperti yang mereka impikan selama ini. Kami akan tunjukkan kemampuan terbaik melawan Tunisia," ungkap pelatih yang akrab disapa Coach Jacksen ini.
Sementara itu Kapten Mulkan Hanif menyatakan Indonesia kurang beruntung saat melawan Argentina di babak 16 besar. Pasalnya, sepakan Adriano nyaris berbuah gol jika saja tidak membentur tiang gawang, sehingga akhirnya kalah 0-1. "Sayang sekali kami kalah melawan Argentina, nyaris imbang, tapi itulah sepak bola. Kami tidak kalah kualitas, hanya kurang beruntung," kata Mulkan yang senang dengan keramahan pemain Argentina. "Setelah pertandingan kami bertukar canda."
"Lawan Meksiko kami juga kalah, mereka rapi sekali di setiap lini, kami belajar banyak. Senang sekali bisa mengalahkan Prancis karena mereka tuan rumah dan diunggulkan. Hari Minggu, kami menginjak Stade De France untuk perebutan peringkat 11-12 melawan Tunisia. Kami tidak sabar bermain di stadion legendaris Prancis ini, akhirnya mimpi kami terwujud," imbuhnya.
(sha)