Usai Diprotes Rossi, GP Australia Catat Rekor Terburuk Sepanjang Sejarah
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Tak disangka dan tidak diduga. Akhir pekan MotoGP Australia 2016 rupanya berujung sebuah rekor baru. Tapi rekor baru ini bukan dari sisi positif melainkan negatif. Apakah itu? Ya, seperti diketahui Valentino Rossi mengawali protes kepada Dorna Sports dan panitia lokal MotoGP Australia 2016. Protes itu yakni soal tidak tepatnya waktu penyelenggaraan lomba kali ini (21-23 Oktober).
Pasalnya, pada tanggal tersebut Australia bagian selatan sedang mengalami musim semi yang justru belum tiba. Karena harusnya musim dingin di sana sudah tidak lagi meniupkan angin kencangnya di akhir Agustus atau awal September. Namun hingga akhir Oktober, cuaca di sana masih sejuk cenderung dingin.
“Motor tidak bisa melaju cepat di tengah cuaca dingin seperti ini. Seharusnya lomba tidak digelar pada waktu seperti ini,” ujar Rossi usai terkena hukuman pengurangan catatan waktu pada sesi latihan bebas I MotoGP Australia 2016 seperti dilaporkan Sport.
Karena cuaca dingin itu pula (temperatur lintasan bisa mencapai 10 derajat celcius) yang membuat Dorna Sports dan panitia lokal tidak melangsungkan sesi latihan bebas II, Jumat (21/10) siang. Akan tetapi tetap saja ada keunikan tersendiri dari gelaran MotoGP Australia 2016.
Walau matahari muncul dan bersinar cukup terang di lomba hari Minggu (23/10), cuacanya tidak berubah drastis. Lintasan Sirkuit Phillip Island masih tetap terlalu dingin buat melangsungkan sebuah lomba normal. Dan hingga akhir seluruh balapan, terciptalah rekor baru nan terburuk yang pernah terjadi di sana sepanjang sejarah.
Rekor baru itu adalah Sirkuit Phillip Island mencatat 90 insiden pembalap jatuh di lintasan sepanjang akhir pekan MotoGP Australia 2016. Sebelumnya, sejak melangsungkan lomba MotoGP di sana mulai 1997, rekor tertinggi insiden pembalap terjatuh tercatat sebanyak 76 kali pada 2008. Dan pada musim lalu (2015) hanya ada 47 insiden pembalap terjatuh.
Adapun hari terburuk di MotoGP Australia 2016 terjadi pada Sabtu (22/10) di mana ada sebanyak 38 insiden pembalap terjatuh di aspal Phillip Island. Sedang pada Jumat mencatat 17 kali insiden pembalap jatuh.
Uniknya walau di hari Minggu atau ‘race day’ sinar matahari sudah mulai muncul dan tak ada lagi curahan hujan dari langit. Tetap saja ada 35 insiden pembalap terjatuh di lintasan Phillip Island. Beberapa diantaranya dialami juara dunia MotoGP 2016, Marc Marquez dan rekan setimnya di Repsol Honda, Nicky Hayden, serta Aleix Espargaro (Suzuki Ecstar).
Kelas terbawah, Moto3, jadi yang paling banyak menyumbang insiden pembalap terjatuh di Phillip Island pada hari Minggu, yakni 20 kali. Salah satunya termasuk yang telah membuat rider Skotlandia, John McPhee, mencium aspal dan gravel dengan keras. Untungnya dia selamat meski dapat cedera dan kini harus memakai sandaran leher. Tadinya insiden ini membuat MotoGP was-was karena berpotensi mengulang kecelakaan tragis mendiang Marco Simoncelli lima tahun silam di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Pasalnya, pada tanggal tersebut Australia bagian selatan sedang mengalami musim semi yang justru belum tiba. Karena harusnya musim dingin di sana sudah tidak lagi meniupkan angin kencangnya di akhir Agustus atau awal September. Namun hingga akhir Oktober, cuaca di sana masih sejuk cenderung dingin.
“Motor tidak bisa melaju cepat di tengah cuaca dingin seperti ini. Seharusnya lomba tidak digelar pada waktu seperti ini,” ujar Rossi usai terkena hukuman pengurangan catatan waktu pada sesi latihan bebas I MotoGP Australia 2016 seperti dilaporkan Sport.
Karena cuaca dingin itu pula (temperatur lintasan bisa mencapai 10 derajat celcius) yang membuat Dorna Sports dan panitia lokal tidak melangsungkan sesi latihan bebas II, Jumat (21/10) siang. Akan tetapi tetap saja ada keunikan tersendiri dari gelaran MotoGP Australia 2016.
Walau matahari muncul dan bersinar cukup terang di lomba hari Minggu (23/10), cuacanya tidak berubah drastis. Lintasan Sirkuit Phillip Island masih tetap terlalu dingin buat melangsungkan sebuah lomba normal. Dan hingga akhir seluruh balapan, terciptalah rekor baru nan terburuk yang pernah terjadi di sana sepanjang sejarah.
Rekor baru itu adalah Sirkuit Phillip Island mencatat 90 insiden pembalap jatuh di lintasan sepanjang akhir pekan MotoGP Australia 2016. Sebelumnya, sejak melangsungkan lomba MotoGP di sana mulai 1997, rekor tertinggi insiden pembalap terjatuh tercatat sebanyak 76 kali pada 2008. Dan pada musim lalu (2015) hanya ada 47 insiden pembalap terjatuh.
Adapun hari terburuk di MotoGP Australia 2016 terjadi pada Sabtu (22/10) di mana ada sebanyak 38 insiden pembalap terjatuh di aspal Phillip Island. Sedang pada Jumat mencatat 17 kali insiden pembalap jatuh.
Uniknya walau di hari Minggu atau ‘race day’ sinar matahari sudah mulai muncul dan tak ada lagi curahan hujan dari langit. Tetap saja ada 35 insiden pembalap terjatuh di lintasan Phillip Island. Beberapa diantaranya dialami juara dunia MotoGP 2016, Marc Marquez dan rekan setimnya di Repsol Honda, Nicky Hayden, serta Aleix Espargaro (Suzuki Ecstar).
Kelas terbawah, Moto3, jadi yang paling banyak menyumbang insiden pembalap terjatuh di Phillip Island pada hari Minggu, yakni 20 kali. Salah satunya termasuk yang telah membuat rider Skotlandia, John McPhee, mencium aspal dan gravel dengan keras. Untungnya dia selamat meski dapat cedera dan kini harus memakai sandaran leher. Tadinya insiden ini membuat MotoGP was-was karena berpotensi mengulang kecelakaan tragis mendiang Marco Simoncelli lima tahun silam di Sirkuit Sepang, Malaysia.
(sbn)