Perubahan Lokasi Pertandingan, Jadi Masalah Baru Buat PSIM
A
A
A
BANTUL - PSIM Yogyakarta berencana melakukan adaptasi lapangan keras di Stadion AAU Tribun Bantul pada Jum'at (28/10/2016) pagi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk alternatif apabila izin pertandingan di Stadion Sultan Agung Bantul tidak dikeluarkan.
Sabtu (29/10/2016) PSIM akan menghadapi Perssu Super Madura di lanjutan babak 16 besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Agar maksimal, PSIM menggenjot persiapan sejak dini. Selain latihan, mereka juga membiasakan diri dengan kondisi lapangan yang kurang bersahabat.
"Tadi pagi kami sudah latihan penguasaan bola, karena kemungkinan besar kita bermain di (Stadion) AAU tanpa penonton, di mana kondisi lapangan keras. Latihan (yang digelar di Stadion) Kridosono juga bermanfaat. Harapan anak-anak tetap bisa bermain dengan cara kita," ujar Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto saat ditemui pada Kamis (27/10/2016).
Terkait dengan izin keamanan pertandingan yang belum turun, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Brustam Iswanto terus berupaya melakukan lobi ke Polres Bantul agar laga nanti tetap berjalan sesuai rencana awal. Jika tetap gagal, mau tak mau PSIM harus mencari stadion lain atau tetap menggunakan Stadion Sultan Agung namun steril dari keberadaan penonton.
"Banyak alternatif yang kita siapkan, ini masih diupayakan. Dan kepastiannya kemungkinan masih sore (27/10) nanti," kata Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastowo.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Intel Polres Bantul AKP Bayu Dewasto yang sempat melakukan audiensi dengan pihak Panpel PSIM Yogyakarta mengemukakan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (26/10/2016) baru sebatas sharing dan belum ada kesepakatan kedua belah pihak. Terkait hal itu, pihaknya masih mempertimbangkannya. Sebab mereka khawatir kejadian ricuh antar kelompok pendukung PSIM pada laga akhir putaran pertama babak 16 besar kontra PSCS Cilacap di SSA dua pekan lalu bakal terulang lagi. Karena hal ini, sejumlah penonton pun mengalami luka-luka dan oleh Komisi Disiplin ISC B, PSIM kemudian diberikan sanksi berupa denda sebesar Rp 25 juta.
Sabtu (29/10/2016) PSIM akan menghadapi Perssu Super Madura di lanjutan babak 16 besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Agar maksimal, PSIM menggenjot persiapan sejak dini. Selain latihan, mereka juga membiasakan diri dengan kondisi lapangan yang kurang bersahabat.
"Tadi pagi kami sudah latihan penguasaan bola, karena kemungkinan besar kita bermain di (Stadion) AAU tanpa penonton, di mana kondisi lapangan keras. Latihan (yang digelar di Stadion) Kridosono juga bermanfaat. Harapan anak-anak tetap bisa bermain dengan cara kita," ujar Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto saat ditemui pada Kamis (27/10/2016).
Terkait dengan izin keamanan pertandingan yang belum turun, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Brustam Iswanto terus berupaya melakukan lobi ke Polres Bantul agar laga nanti tetap berjalan sesuai rencana awal. Jika tetap gagal, mau tak mau PSIM harus mencari stadion lain atau tetap menggunakan Stadion Sultan Agung namun steril dari keberadaan penonton.
"Banyak alternatif yang kita siapkan, ini masih diupayakan. Dan kepastiannya kemungkinan masih sore (27/10) nanti," kata Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastowo.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Intel Polres Bantul AKP Bayu Dewasto yang sempat melakukan audiensi dengan pihak Panpel PSIM Yogyakarta mengemukakan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (26/10/2016) baru sebatas sharing dan belum ada kesepakatan kedua belah pihak. Terkait hal itu, pihaknya masih mempertimbangkannya. Sebab mereka khawatir kejadian ricuh antar kelompok pendukung PSIM pada laga akhir putaran pertama babak 16 besar kontra PSCS Cilacap di SSA dua pekan lalu bakal terulang lagi. Karena hal ini, sejumlah penonton pun mengalami luka-luka dan oleh Komisi Disiplin ISC B, PSIM kemudian diberikan sanksi berupa denda sebesar Rp 25 juta.
(bep)