Davide Brivio Bicara Tentang Rossi, Vinales dan Iannone
A
A
A
SEPANG - Davide Brivio boleh dibilang memiliki mata elang kalau itu berhubungan dengan kemampuan seorang pembalap. Dia merupakan salah satu aktor kunci dibalik kepindahan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha.
Dan dua tahun lalu, dia diminta buat memimpin proyek besar Suzuki kembali ke MotoGP dengan fokus pada Vinales. Sebuah keputusan cemerlang, karena Maverick telah membuktikan dirinya seorang pembalap penuh talenta, salah satunya via kemenangan di MotoGP Inggris 2016.
Apakah kisah sukses awalnya berlanjut di Yamaha mulai musim depan? Bagaimana dengan calon rekan satu timnya, Rossi?
Lantas bagaimana pula dengan joki yang akan menggantikan Vinales di Suzuki, Andrea Iannone? Berikut hasil wawancara eksklusif GPOne dengan Davide Brivio jelang akhir pekan lomba MotoGP Malaysia 2016 di Sirkuit Sepang.
Kisah Vinales di Suzuki akan segera berakhir dan setelah MotoGP Valencia 2016 dia akan menunggangi Yamaha?
“Tentu saja saya meminta maaf atas kehilangan dia. Karena ini adalah proyek yang kami mulai bersama-sama.”
Apakah tidak ada cara untuk menahannya di Suzuki?
“Kami sudah memulainya, dan kami bisa saja menahannya pada pertengahan musim lalu, tapi tidak ada cara lagi sekarang. Kami juga agak kurang beruntung, karena bursa pembalap dibuka pada awal tahun ini. Semua pembalap harus sudah memutuskan pilihan mereka berdasarkan hasil 2015. Jika itu dimulai sekarang, pertimbangannya mungkin berbeda. Tapi kami telah melakukan semua yang kami mampu buat menahannya.”
Siapa yang memberi tahu Anda bahwa Vinales akan segera pergi ke Yamaha?
“Maverick sendiri yang memberi tahu saya, dan itu sebelum munculnya rumor di paddock yang mengatakan dia ingin pindah. Kami agak kecewa karena saya mengira kami bisa menjalani masa depan yang hebat bersama-sama, tetapi dia telah membuat keputusan dan saya menghormati itu.”
Iannone akan segera datang, apakah ini langkah terbaik bagi tim Suzuki?
“Saya pikir Maverick bisa lebih jauh lagi bersama Suzuki dan ini juga berlaku bagi Andrea. Dia sudah balapan di MotoGP selama empat tahun, dan telah memenangkan lomba. Mungkin dia sekarang bisa melakukan yang lebih baik. Proyek kami sekarang ada di tangah yang tepat.”
Pada tes pasca musim ini di Valencia, dia sudah bisa memacu Suzuki. Apakah Anda khawatir dengan gaya balapnya dengan memutuskan balapan di Sepang walau cedera retak di tulang vertebranya belum pulih 100 persen?
“Saya tidak khawatir. Cedera semacam ini butuh waktu lama untuk sembuh total. Mereka memberi tahu saya itu butuh sekitar tiga bulan. Dan itu memang tidak tepat di saat musim ini sedang berada dalam tahapan lomba yang begitu dekat satu sama lain.”
Apakah Anda sudah bisa mengkonfirmasi jadwal tes musim dingin Suzuki dengan Iannone?
“Tes di Valencia dan Jerez sudah terkonfirmasi. Tetapi dia harus memberitahu kami apakah diaingin menambahkan jadwal tes lagi atau tidak. Dia seorang pembalap profesional, dan dia tahu apa yang dia perlu lakukan.”
Kembali ke Vinales dan seorang pembalap lain yang begitu Anda kenal, Valentino Rossi. Bagaimana nantinya hubungan mereka di tim Yamaha mulai musim 2017?
“Ketika saya mengikat kontrak Vinales, banyak yang bilang kepada saya dia memiliki karakter yang sulit, tapi ternyata itu tidak benar. Dia hanya seorang pribadi yang benar-benar ambisius. Dia ingin menang dan hanya memikirkan itu.”
“Apakah dia akan bisa seperti itu dengan Valentino? Saya kira begitu, sejauh mana memungkinkan antara dua pembalap rekan satu tim yang saling berjuang untuk hasil serupa. Mereka berdua menginginkan hal yang sama, dan bakal timbul persaingan yang kuat antara mereka. Namun mereka sama-sama tahu dan saling menghargai satu sama lain.”
Mereka (Rossi-Vinales) harus saling berbagi garasi untuk setidaknya selama dua tahun. Tampaknya Rossi tidak pernah ingin berhenti balapan. Apakah mencoba meraih gelar juara dunianya yang ke-10 seperti jadi obsesinya?
“Saya belum berbicara lagi secara langsung dengan Valentino tentang itu, tapi saya tidak berpikir seperti itu. Saya rasa dia hanya ingin terus menikmati dirinya sendiri saat balapan dan inilah yang membuat motivasinya tetap kuat. Dia ingin menang, seperti yang diinginkan pembalap lain.”
Apakah sejauh ini dia telah mengejutkan Anda?
“Saya terkejut dengan fakta bahwa saya seperti melihat seorang pembalap yang berlomba untuk meraih kemenangan pertamanya atau gelar juara dunia pertamanya. Dan ini tentu saja harus dilewati dengan kekuatan, ketangguhan, baik fisik maupun mental. Namun Rossi sudah terbiasa dengan hal ini dan saya pikir dia akan merindukannya kalau dia tidak melakukan ini.” (Baca juga: Rossi, Marquez dan Vinales 100 Persen Dukung MotoGP di Indonesia)
Dan dua tahun lalu, dia diminta buat memimpin proyek besar Suzuki kembali ke MotoGP dengan fokus pada Vinales. Sebuah keputusan cemerlang, karena Maverick telah membuktikan dirinya seorang pembalap penuh talenta, salah satunya via kemenangan di MotoGP Inggris 2016.
Apakah kisah sukses awalnya berlanjut di Yamaha mulai musim depan? Bagaimana dengan calon rekan satu timnya, Rossi?
Lantas bagaimana pula dengan joki yang akan menggantikan Vinales di Suzuki, Andrea Iannone? Berikut hasil wawancara eksklusif GPOne dengan Davide Brivio jelang akhir pekan lomba MotoGP Malaysia 2016 di Sirkuit Sepang.
Kisah Vinales di Suzuki akan segera berakhir dan setelah MotoGP Valencia 2016 dia akan menunggangi Yamaha?
“Tentu saja saya meminta maaf atas kehilangan dia. Karena ini adalah proyek yang kami mulai bersama-sama.”
Apakah tidak ada cara untuk menahannya di Suzuki?
“Kami sudah memulainya, dan kami bisa saja menahannya pada pertengahan musim lalu, tapi tidak ada cara lagi sekarang. Kami juga agak kurang beruntung, karena bursa pembalap dibuka pada awal tahun ini. Semua pembalap harus sudah memutuskan pilihan mereka berdasarkan hasil 2015. Jika itu dimulai sekarang, pertimbangannya mungkin berbeda. Tapi kami telah melakukan semua yang kami mampu buat menahannya.”
Siapa yang memberi tahu Anda bahwa Vinales akan segera pergi ke Yamaha?
“Maverick sendiri yang memberi tahu saya, dan itu sebelum munculnya rumor di paddock yang mengatakan dia ingin pindah. Kami agak kecewa karena saya mengira kami bisa menjalani masa depan yang hebat bersama-sama, tetapi dia telah membuat keputusan dan saya menghormati itu.”
Iannone akan segera datang, apakah ini langkah terbaik bagi tim Suzuki?
“Saya pikir Maverick bisa lebih jauh lagi bersama Suzuki dan ini juga berlaku bagi Andrea. Dia sudah balapan di MotoGP selama empat tahun, dan telah memenangkan lomba. Mungkin dia sekarang bisa melakukan yang lebih baik. Proyek kami sekarang ada di tangah yang tepat.”
Pada tes pasca musim ini di Valencia, dia sudah bisa memacu Suzuki. Apakah Anda khawatir dengan gaya balapnya dengan memutuskan balapan di Sepang walau cedera retak di tulang vertebranya belum pulih 100 persen?
“Saya tidak khawatir. Cedera semacam ini butuh waktu lama untuk sembuh total. Mereka memberi tahu saya itu butuh sekitar tiga bulan. Dan itu memang tidak tepat di saat musim ini sedang berada dalam tahapan lomba yang begitu dekat satu sama lain.”
Apakah Anda sudah bisa mengkonfirmasi jadwal tes musim dingin Suzuki dengan Iannone?
“Tes di Valencia dan Jerez sudah terkonfirmasi. Tetapi dia harus memberitahu kami apakah diaingin menambahkan jadwal tes lagi atau tidak. Dia seorang pembalap profesional, dan dia tahu apa yang dia perlu lakukan.”
Kembali ke Vinales dan seorang pembalap lain yang begitu Anda kenal, Valentino Rossi. Bagaimana nantinya hubungan mereka di tim Yamaha mulai musim 2017?
“Ketika saya mengikat kontrak Vinales, banyak yang bilang kepada saya dia memiliki karakter yang sulit, tapi ternyata itu tidak benar. Dia hanya seorang pribadi yang benar-benar ambisius. Dia ingin menang dan hanya memikirkan itu.”
“Apakah dia akan bisa seperti itu dengan Valentino? Saya kira begitu, sejauh mana memungkinkan antara dua pembalap rekan satu tim yang saling berjuang untuk hasil serupa. Mereka berdua menginginkan hal yang sama, dan bakal timbul persaingan yang kuat antara mereka. Namun mereka sama-sama tahu dan saling menghargai satu sama lain.”
Mereka (Rossi-Vinales) harus saling berbagi garasi untuk setidaknya selama dua tahun. Tampaknya Rossi tidak pernah ingin berhenti balapan. Apakah mencoba meraih gelar juara dunianya yang ke-10 seperti jadi obsesinya?
“Saya belum berbicara lagi secara langsung dengan Valentino tentang itu, tapi saya tidak berpikir seperti itu. Saya rasa dia hanya ingin terus menikmati dirinya sendiri saat balapan dan inilah yang membuat motivasinya tetap kuat. Dia ingin menang, seperti yang diinginkan pembalap lain.”
Apakah sejauh ini dia telah mengejutkan Anda?
“Saya terkejut dengan fakta bahwa saya seperti melihat seorang pembalap yang berlomba untuk meraih kemenangan pertamanya atau gelar juara dunia pertamanya. Dan ini tentu saja harus dilewati dengan kekuatan, ketangguhan, baik fisik maupun mental. Namun Rossi sudah terbiasa dengan hal ini dan saya pikir dia akan merindukannya kalau dia tidak melakukan ini.” (Baca juga: Rossi, Marquez dan Vinales 100 Persen Dukung MotoGP di Indonesia)
(sbn)