Kalah di Beregu, Indonesia Fokus di Piala Eye Level
A
A
A
BILBAO - Tim bulu tangkis Indonesia sudah melupakan hasil di Kejuaraan Dunua Junior 2016. Setelah hanya
mampu berada di posisi kelima, kini para pemain U-19 bersiap tampil di Piala Eye Level yang merupakan ajang nomor perorangan.
Piala Eye Level sendiri akan dimainkan mulai Selasa (8/11/2016). Dilaporkan kondisi atlet muda nasional saat ini dalam kondisi prima.
Menyimak performa tim beregu campuran, manajer tim Fung Permadi mengakui jika masih banyak kesalahan dan persoalan. Setelah berhasil menggulung Korsel, langkah Indonesia dihentikan Malaysia di perempat final setelah kalah 1-3. (Baca juga : Luar Biasa, Indonesia Sukses Tekuk Korsel Tanpa Ampun)
Beruntung dalam penentuan peringkat 5 hingga 8, Indonesia berhasil mengatasi perlawanan India dengan 3-0 serta menundukkan Taiwan 3-1. Hasil ini tentu tak lebih baik dari catatan tim merah putih di tiga edisi WJC terakhir, di mana skuat muda selalu bisa tampil di partai puncak.
"Memang hasil atas Taiwan sudah sesuai dengan prediksi kita, dan secara keseluruhan saya sebagai tim manajer meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa ini hasil terbaik yang kita dapatkan. Mungkin memang belum seusai harapan, tetapi inilah hasil terbaik dan sudah maksimal dari anak-anak ini untuk pertandingan beregu, beber Fung dikutip laman resmi PBSI, Senin (7/11/2016).
Sementara itu Chief de Mission WJC kali ini, Achmad Budiharto menuturkan hal senada. "Hasil ini memang belum sesuai harapan, karena targetnya bisa mengulang hasil tahun lalu. Dan hasil kelima ini tidak terlalu jelek, tetapi melihat dari perjuangan anak-anak saya kira sudah maksimal. Dan tentu menjadi bahan evaluasi. Ada beberapa sektor yang kita masih punya kelemahan. Tunggal putra harus diperbaiki dan memantapkan tunggal putri,"ujar Budiharto.
mampu berada di posisi kelima, kini para pemain U-19 bersiap tampil di Piala Eye Level yang merupakan ajang nomor perorangan.
Piala Eye Level sendiri akan dimainkan mulai Selasa (8/11/2016). Dilaporkan kondisi atlet muda nasional saat ini dalam kondisi prima.
Menyimak performa tim beregu campuran, manajer tim Fung Permadi mengakui jika masih banyak kesalahan dan persoalan. Setelah berhasil menggulung Korsel, langkah Indonesia dihentikan Malaysia di perempat final setelah kalah 1-3. (Baca juga : Luar Biasa, Indonesia Sukses Tekuk Korsel Tanpa Ampun)
Beruntung dalam penentuan peringkat 5 hingga 8, Indonesia berhasil mengatasi perlawanan India dengan 3-0 serta menundukkan Taiwan 3-1. Hasil ini tentu tak lebih baik dari catatan tim merah putih di tiga edisi WJC terakhir, di mana skuat muda selalu bisa tampil di partai puncak.
"Memang hasil atas Taiwan sudah sesuai dengan prediksi kita, dan secara keseluruhan saya sebagai tim manajer meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa ini hasil terbaik yang kita dapatkan. Mungkin memang belum seusai harapan, tetapi inilah hasil terbaik dan sudah maksimal dari anak-anak ini untuk pertandingan beregu, beber Fung dikutip laman resmi PBSI, Senin (7/11/2016).
Sementara itu Chief de Mission WJC kali ini, Achmad Budiharto menuturkan hal senada. "Hasil ini memang belum sesuai harapan, karena targetnya bisa mengulang hasil tahun lalu. Dan hasil kelima ini tidak terlalu jelek, tetapi melihat dari perjuangan anak-anak saya kira sudah maksimal. Dan tentu menjadi bahan evaluasi. Ada beberapa sektor yang kita masih punya kelemahan. Tunggal putra harus diperbaiki dan memantapkan tunggal putri,"ujar Budiharto.
(bbk)