Pertandingan PSS Kontra Kalteng Putra Dihantui Tiket Palsu

Senin, 07 November 2016 - 16:40 WIB
Pertandingan PSS Kontra...
Pertandingan PSS Kontra Kalteng Putra Dihantui Tiket Palsu
A A A
SLEMAN - Membludaknya jumlah penonton dalam laga kandang PSS Sleman kontra Kalteng Putra yang berlangsung di Maguwoharjo International Stadium (MIS) pada Minggu (6/11/2016), ternyata diwarnai merebaknya tiket palsu. Tiket ini bahkan disinyalir beredar sejak Sabtu (5/11/2016).

Tak ayal kondisi tersebut membuat membuat kerugian penonton yang tidak bisa menyaksikan pertandingan. Dus, nama baik Panitia Pelaksana (panpel) maupun Manajemen PSS pun jadi ikut tercoreng.

"Informasi itu kami terima pada Sabtu (5/11/2016) jam 11.00, padahal tiket baru datang siang dengan jumlah sekitar 30 ribu, tiket cadangan 1.000. Sebelum dibuka loketnya, teman suporter sudah ada yang bertanya ke manajemen. Memastikan apakah tiket sudah beredar atau belum, karena sudah ada yang menjual di daerah utara," ujar Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi PSS Sleman Rumadi, Senin (7/11/2016).

Dengan sejumlah bukti foto, diketahui tiket palsu memang telah beredar di masyarakat. Seperti diketahui Panpel PSS Sleman yang biasa mencetak tiket sejumlah 20-25 ribu, pada laga kandang terakhir kontra Kalteng Putra kemarin memutuskan untuk mencetak tiket hingga 30 ribu lembar.

Hal itu tak lepas dari membludaknya jumlah penonton ketika laga kandang kontra Persita Tangerang pada Minggu (30/10/2016) yang mencapai sekitar 26 ribu. Jumlah itu pun disesuaikan dengan kapasitas maksimal tempat duduk. Tiket ini dijual dengan harga Rp 20, 30, dan 50 ribu.

"Kami sudah konsultasi dengan kepolisian masalah hukumnya, karena sudah ada yang dirugikan. Dan untuk melaporkan itu harus ada unsur yang memenuhi seperti bukti tiket, melacak sumber tiket, hingga dijual di mana," jelasnya.

Dikemukakan, pihak Manajemen PSS Sleman menduga indikasi beredarnya tiket palsu itu bocor di percetakan. Hal ini diketahui ketika manajemen dan koordinator tiket suporter melakukan penelusuran sendiri, terutama sejak menerima informasi adanya tiket yang beredar di kalangan masyarakat.

"Kami akan meminta tanggung jawab ke percetakan, namun hingga saat ini masih belum bertemu pimpinannya, katanya ke Jakarta. Kami sudah menggunakan jasa mereka sejak 2013, kemarin cetak 30 ribu tiket dan 1.000 tiket cadangan, sisa 443 tribun biru. Dari laga kemarin pendapatan kotor Rp 821 juta. Untuk pelaporan dan langkah selanjutnya masih akan kami koordinasikan lagi," urai dia.

Koordinator Tiket Suporter Tribun Kuning Muhammad Zulfikar yang melakukan penelusuran, mengaku telah menerima informasi ini dari media sosial twitter pada Jumat (4/11/2016). Dirinya kemudian melakukan konfirmasi kepada pihak manajemen terkait hal itu. Ia pun melakukan penelusuran dengan mencoba untuk membeli sejumlah 30 tiket untuk tribun merah, kuning, dan biru di Jalan Kaliurang.

"Kami coba kejar yang mengantar tiket itu sampai ketemu dengan yang namanya Mbak Pepi di Jalan Palagan. Dari dirinya kami tahu kalau kenal dengan orang percetakan. Suaminya yang bekerja di sana mengaku sudah dua kali tiket PSS di-subkan di situ, ketika lawan Persita Tangerang dan Kalteng Putra. Pasarnya anak sekolah yang diinformasikan via BBM dan dijual dengan harga sama," ungkap Zulfikar.

Sementara itu Manajer PSS Sleman dr Arif Juliwibowo mengatakan, sejumlah perbedaan yang cukup menonjol nampak terlihat dari tiket palsu tersebut. Mulai dari cetakan nomor tiket yang miring dan tidak rapi, bahan kertas yang lebih tipis, pembatas potongan yang terlalu rapat, hingga porporasi dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sleman yang berukuran kecil dan tidak tajam. Sedangkan pada tiket asli, nomor tiket rapi dan sistematis, bahan kertas lebih tebal, pembatas potongan berjarak teratur, dan porporasi lebih tajam lubang-lubangnya.

Adanya kejadian tersebut tentu menjadi evaluasi pihak manajemen utamanya dalam membenahi sistem tiket. Ke depan bukan tidak mungkin pihaknya akan memberlakukan sistem barcode atau penggunaan gelang sebagai identitas penonton untuk mengantisipasi adanya tiket palsu. Serta mengusulkan penggunaan nomor pada tempat duduk.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)