Gagal Benahi Persegres, Eduard Tjong Pastikan Mundur
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United dipastikan gagal memperbaiki peringkat dengan finis di peringkat 10 besar klasemen Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Target yang dibebankan kepada Pelatih Eduard Tjong meleset, hingga kini Persegres masih terpuruk di papan bawah.
Awalnya Eduard Tjong didatangkan untuk 'menyulap' tim Persegres agar menjadi lebih kompetitif. Namun, dalam perjalanannya tidak ada perkembangan menggembirakan dan Laskar Jaka Samudera harus bersiap finis sebagai tim papan bawah di akhir kompetisi.
Eduard 'Edu' Tjong mengaku gagal mencapai target yang dibebankan kepadanya. "Saya diserahi tugas membawa Persegres ke posisi 10 besar di akhir klasemen. Jadi, saya bisa dikatakan gagal," kata Edu, jujur.
Pelatih asal Solo ini memiliki inisiatif mengundurkan diri saat ini, karena tak mampu mengangkat prestasi tim kuning. Namun, karena kompetisi menyisakan empat pertandingan, dia merasa tanggung untuk berhenti dan memutuskan mundur di akhir kompetisi.
"Ya, saya sudah mantap mundur. Tapi, setelah dipikir lagi kok tanggung karena tinggal empat pertandingan. Jadi saya selesaikan saja tugas di sini hingga kompetisi berakhir, agar tim tidak bingung mencari pelatih baru," demikian dasar pemikiran Edu.
Setelah menuntaskan kompetisi, Edu sudah mantap meninggalkan Gresik sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalannya. Dia sekaligus meminta maaf kepada manajemen dan suporter Persegres karena belum mampu memberikan hasil terbaik.
Persegres sudah menjalani enam pertandingan tanpa kemenangan di kompetisi ISC A, lima di antaranya berakhir dengan kekalahan. Terakhir, akhir pekan lalu, Persegres terjungkal di kandang sendiri ketika menjamu Bali United dengan skor 0-1. (Baca juga: Bali United Perpanjang Derita Persegres Gresik di Depan Publiknya).
Kekalahan tersebut membuat posisi tim kebanggaan Ultrasmania semakin terpaku di urutan 16 klasemen dari 18 kontestan dengan 26 poin. Bahkan, jika episode buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin peringkat lebih buruk karena bisa disalip PS TNI dan Barito Putera.
Awalnya Eduard Tjong didatangkan untuk 'menyulap' tim Persegres agar menjadi lebih kompetitif. Namun, dalam perjalanannya tidak ada perkembangan menggembirakan dan Laskar Jaka Samudera harus bersiap finis sebagai tim papan bawah di akhir kompetisi.
Eduard 'Edu' Tjong mengaku gagal mencapai target yang dibebankan kepadanya. "Saya diserahi tugas membawa Persegres ke posisi 10 besar di akhir klasemen. Jadi, saya bisa dikatakan gagal," kata Edu, jujur.
Pelatih asal Solo ini memiliki inisiatif mengundurkan diri saat ini, karena tak mampu mengangkat prestasi tim kuning. Namun, karena kompetisi menyisakan empat pertandingan, dia merasa tanggung untuk berhenti dan memutuskan mundur di akhir kompetisi.
"Ya, saya sudah mantap mundur. Tapi, setelah dipikir lagi kok tanggung karena tinggal empat pertandingan. Jadi saya selesaikan saja tugas di sini hingga kompetisi berakhir, agar tim tidak bingung mencari pelatih baru," demikian dasar pemikiran Edu.
Setelah menuntaskan kompetisi, Edu sudah mantap meninggalkan Gresik sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalannya. Dia sekaligus meminta maaf kepada manajemen dan suporter Persegres karena belum mampu memberikan hasil terbaik.
Persegres sudah menjalani enam pertandingan tanpa kemenangan di kompetisi ISC A, lima di antaranya berakhir dengan kekalahan. Terakhir, akhir pekan lalu, Persegres terjungkal di kandang sendiri ketika menjamu Bali United dengan skor 0-1. (Baca juga: Bali United Perpanjang Derita Persegres Gresik di Depan Publiknya).
Kekalahan tersebut membuat posisi tim kebanggaan Ultrasmania semakin terpaku di urutan 16 klasemen dari 18 kontestan dengan 26 poin. Bahkan, jika episode buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin peringkat lebih buruk karena bisa disalip PS TNI dan Barito Putera.
(sha)