Pelatih Vietnam: Ini Perang Psikologis!
Pelatih Vietnam: Ini Perang Psikologis!
A
A
A
HANOI - Pelatih Vietnam Nguyen Huu Thang mengungkapkan laga leg kedua semifinal Piala AFF 2016 kontra Indonesia, tak melulu strategi, tapi perang psikologis. Huu Tang menyebut laga di My Dinh Stadium, Rabu (7/12/2016) sebagai ujian psikologis timnya.
"Pertandingan nanti penting bukan karena strategi, tapi psikologis. Saya ingin semua pemain bermain senyaman mungkin. Kami akan mengupayakan segalanya untuk lolos ke final," katanya dalam jumpa pers di Hanoi, Selasa (6/12/2016). (Baca juga: Indonesia dan Vietnam Hindari Drama Adu Penalti)
Menurut pelatih kelahiran Vinh, Vietnam, Juli 1972, itu laga nanti sangat krusial bagi timnya karena Vietnam menelan kekalahan 1-2 pada leg pertama di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016). Vietnam mencetak gol lewat Nguyen Van Quyet merespons dua gol Indonesia yang dikemas Boaz Solossa dari titik penalti dan Hansamu Yama pada menit keenam.
Situasi itu menjadi tekanan tersendiri bagi Vietnam, namun Huu Tang akan memanfaatkan itu untuk membentuk timnya tumbuh lebih kuat. "Tak ada yang patut disesali dari hasil laga pertama. Laga kedua nanti sangat krusial dan akan menjadi ujian psikologis kami."
Soal formasi yang akan diusungnya, Huu Tang menyatakan itu akan menjadi kewenangan penuh dirinya. Dia tak ingin membiarkan orang lain mendikte formulasinya. "Saya tak ingin membiarkan orang lain mendikte apakah saya memainkan dua striker sekaligus atau tidak. Dua atau satu striker di tim ini semuanya adalah keputusan saya, dan saya yang bertanggung jawab terhadap hasilnya," tegasnya.
Huu Tang juga punya pendapat soal Kapten Indonesia Boaz Solossa. "Dia pemain kunci, memiliki kemampuan luar biasa mengangkat motivasi rekan-rekannya. Dia pemain yang sangat berbahaya di depan, tapi banyak pula pemain bagus lainnya di timnas Indonesia. Jadi, bukan satu atau dua pemain yang harus dijaga, tapi seluruh tim." (Baca juga: Pelatih Vietnam: Indonesia Beruntung Punya Boaz).
Sementara itu penyerang Vietnam Nguyen Cong Phuong bertekad membawa timnya lolos ke final. "Jika saya dimainkan, saya akan mengupayakan segalanya untuk membantu memenangkan tim ini. Tapi, ini bukan permainan satu orang saja, bukan tentang saya, tapi semua tim," katanya.
"Pertandingan nanti penting bukan karena strategi, tapi psikologis. Saya ingin semua pemain bermain senyaman mungkin. Kami akan mengupayakan segalanya untuk lolos ke final," katanya dalam jumpa pers di Hanoi, Selasa (6/12/2016). (Baca juga: Indonesia dan Vietnam Hindari Drama Adu Penalti)
Menurut pelatih kelahiran Vinh, Vietnam, Juli 1972, itu laga nanti sangat krusial bagi timnya karena Vietnam menelan kekalahan 1-2 pada leg pertama di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016). Vietnam mencetak gol lewat Nguyen Van Quyet merespons dua gol Indonesia yang dikemas Boaz Solossa dari titik penalti dan Hansamu Yama pada menit keenam.
Situasi itu menjadi tekanan tersendiri bagi Vietnam, namun Huu Tang akan memanfaatkan itu untuk membentuk timnya tumbuh lebih kuat. "Tak ada yang patut disesali dari hasil laga pertama. Laga kedua nanti sangat krusial dan akan menjadi ujian psikologis kami."
Soal formasi yang akan diusungnya, Huu Tang menyatakan itu akan menjadi kewenangan penuh dirinya. Dia tak ingin membiarkan orang lain mendikte formulasinya. "Saya tak ingin membiarkan orang lain mendikte apakah saya memainkan dua striker sekaligus atau tidak. Dua atau satu striker di tim ini semuanya adalah keputusan saya, dan saya yang bertanggung jawab terhadap hasilnya," tegasnya.
Huu Tang juga punya pendapat soal Kapten Indonesia Boaz Solossa. "Dia pemain kunci, memiliki kemampuan luar biasa mengangkat motivasi rekan-rekannya. Dia pemain yang sangat berbahaya di depan, tapi banyak pula pemain bagus lainnya di timnas Indonesia. Jadi, bukan satu atau dua pemain yang harus dijaga, tapi seluruh tim." (Baca juga: Pelatih Vietnam: Indonesia Beruntung Punya Boaz).
Sementara itu penyerang Vietnam Nguyen Cong Phuong bertekad membawa timnya lolos ke final. "Jika saya dimainkan, saya akan mengupayakan segalanya untuk membantu memenangkan tim ini. Tapi, ini bukan permainan satu orang saja, bukan tentang saya, tapi semua tim," katanya.
(sha)
Explore More