Soerjadi Berpulang, Bulu Tangkis Indonesia Berduka
A
A
A
JAKARTA - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka setelah ditinggal Soerjadi. Mantan Ketua Umum PBSI periode 1993-1997 itu telah meninggal pada usia 74 tahun pada pukul 13.40 WIB, Rabu (7/12/2016), karena penyakit jantung.
Sosok lelaki yang sebelumnya berkarier di dunia militer dengan pangkat terakhir Mayjen TNI (Purn) itu sempat melambungkan bulu tangkis Indonesia di pentas internasional. Di bawah komandonya, Indonesia bisa menyandingkan gelar Piala Thomas dan Piala Uber pada 1994 dan 1996.
Bukan hanya itu, di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil melanjutkan tradisi emas olimpiade dengan raihan emas Olimpiade 1996 yang diraih oleh Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky. Selain itu, para pebulu tangkis Indonesia juga sukses meraih banyak gelar di turnamen grand prix di berbagai negara saat itu.
Dikutip dari Bulutangkis.com, pria yang lahir di Tuban pada 2 Februari 1942 pernah mengatakan jika keberhasilannya itu berkat persatuan dan kesatuan yang dia terapkan kepada seluruh komponen bulu tangkis.
Selain itu, Soerjadi juga mampu melakukan pendekatan sangat baik kepada pemain. Tidak jarang, dia bergaul dengan para pemain sambil duduk lesehan di lapangan.
Bahkan, malam hari usai Indonesia sukses mengawinkan Piala Thomas-Uber di Jakarta tahun 1994, Soerjadi dengan pakaian dinas lengkap militer, ikut bergabung bersama ofisial, pelatih, pemain beramai-ramai menceburkan diri ke kolam renang Hotel Hilton yang dingin.
"Malam itu, air kolam memang begitu dingin, tetapi suasananya tim saat itu begitu hangat," ujar Soerjadi. Kata-kata itu yang terus dikenang hingga kini.
Sementara itu jenazah Soerjadi saat ini disemayamkan di rumah kediaman yang berada di Jalan Al Iklas No. 21, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Pemakaman sendiri akan berlangsung Kamis (8/12/2016) dengan berangkat dari rumah duka pada pukul 09.00 WIB ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Selamat jalan Pak Soerjadi.
Sosok lelaki yang sebelumnya berkarier di dunia militer dengan pangkat terakhir Mayjen TNI (Purn) itu sempat melambungkan bulu tangkis Indonesia di pentas internasional. Di bawah komandonya, Indonesia bisa menyandingkan gelar Piala Thomas dan Piala Uber pada 1994 dan 1996.
Bukan hanya itu, di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil melanjutkan tradisi emas olimpiade dengan raihan emas Olimpiade 1996 yang diraih oleh Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky. Selain itu, para pebulu tangkis Indonesia juga sukses meraih banyak gelar di turnamen grand prix di berbagai negara saat itu.
Dikutip dari Bulutangkis.com, pria yang lahir di Tuban pada 2 Februari 1942 pernah mengatakan jika keberhasilannya itu berkat persatuan dan kesatuan yang dia terapkan kepada seluruh komponen bulu tangkis.
Selain itu, Soerjadi juga mampu melakukan pendekatan sangat baik kepada pemain. Tidak jarang, dia bergaul dengan para pemain sambil duduk lesehan di lapangan.
Bahkan, malam hari usai Indonesia sukses mengawinkan Piala Thomas-Uber di Jakarta tahun 1994, Soerjadi dengan pakaian dinas lengkap militer, ikut bergabung bersama ofisial, pelatih, pemain beramai-ramai menceburkan diri ke kolam renang Hotel Hilton yang dingin.
"Malam itu, air kolam memang begitu dingin, tetapi suasananya tim saat itu begitu hangat," ujar Soerjadi. Kata-kata itu yang terus dikenang hingga kini.
Sementara itu jenazah Soerjadi saat ini disemayamkan di rumah kediaman yang berada di Jalan Al Iklas No. 21, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Pemakaman sendiri akan berlangsung Kamis (8/12/2016) dengan berangkat dari rumah duka pada pukul 09.00 WIB ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Selamat jalan Pak Soerjadi.
(bbk)