Sebelum Lorenzo Setuju Pindah, Ducati Sedang Nego Pembalap Lain
A
A
A
MADRID - Dia bukanlah pilihan satu-satunya! Ya, ungkapan tersebut mungkin cocok dengan kepindahan Jorge Lorenzo dari Yamaha ke Ducati mulai MotoGP 2017.
Kepindahan Lorenzo yang dinilai sebagai aksi pembajakan Ducati terhadap Yamaha. Juga dianggap sebagai kabar terheboh di paddock MotoGP 2016. Karena, banyak yang mengatakan kalau pembalap 29 tahun tersebut, telah mengambil sebuah pertaruhan masa depan kariernya.
Ketika kepindahannya diumumkan pada April 2016, Ducati dinilai telah sukses besar, karena mampu menghadirkan lagi seorang pembalap juara dunia di garasi mereka. Tentunya, setelah terakhir kali Valentino Rossi memacu Desmosedici GP pada 2012.
Hanya saja, segalanya tak berjalan mulus buat Lorenzo. Juara dunia MotoGP tiga kali bersama Yamaha itu, disebut dalam kabar terbaru dari Spanyol, bahwa dia bukanlah pembalap satu-satunya yang berpeluang mengisi satu kursi di garasi Ducati 2017.
Seperti dilaporkan Diario Gol yang mengutip sumber mereka dari paddock MotoGP. Ada gelagat aneh, mengapa Lorenzo sudah mengumumkan kepindahannya dari Yamaha ke Ducati pada 18 April 2016, yang mana musim balap tahun ini baru berjalan dua bulan.
Rupanya, Lorenzo mengambil langkah lebih cepat buat menyetujui penawaran kontrak dari Ducati. Tujuannya ialah, agar satu pembalap hebat lain yang juga tengah dinegosiasi oleh tim asal Bologna itu, tidak mendapatkan satu kursi lowong yang bakal ditinggalkan Andrea Iannone.
Ternyata, pembalap yang juga tengah dinegosiasi oleh Ducati adalah Maverick Vinales. Ducati juga melihat bakat hebat dari pembalap yang memulai debutnya di kelas bergengsi bersama Suzuki pada 2015 tersebut.
Di awal tahun 2016, Vinales sudah masuk di posisi teratas pembalap muda yang paling menjanjikan di kelas bergengsi. Tak salah kalau Ducati juga mendekati pria Spanyol 21 tahun itu. Ducati tak bersalah, karena mereka mesti memiliki calon alternatif seandainya Lorenzo tak jadi gabung.
Itulah sebabnya, Vinales baru dikabarkan secara resmi pindah dari Suzuki ke Yamaha pada 19 Mei 2016, atau kurang lebih tepat sebulan, setelah pengumuman kepindahan Lorenzo dari Yamaha ke Ducati.
Kemungkinan sebelum Lorenzo menyetujui pindah, Vinales masih berpikir-pikir apakah dia bakal cocok memacu Desmosedici GP. Tapi saat dia masih berpikir-pikir, akhirnya Lorenzo lebih dulu meneken kontrak kerja dua tahun di Ducati untuk musim 2017-2018, dengan gaji yang disepakati pada angka 12 juta Euro per tahun.
Kepindahan Lorenzo yang dinilai sebagai aksi pembajakan Ducati terhadap Yamaha. Juga dianggap sebagai kabar terheboh di paddock MotoGP 2016. Karena, banyak yang mengatakan kalau pembalap 29 tahun tersebut, telah mengambil sebuah pertaruhan masa depan kariernya.
Ketika kepindahannya diumumkan pada April 2016, Ducati dinilai telah sukses besar, karena mampu menghadirkan lagi seorang pembalap juara dunia di garasi mereka. Tentunya, setelah terakhir kali Valentino Rossi memacu Desmosedici GP pada 2012.
Hanya saja, segalanya tak berjalan mulus buat Lorenzo. Juara dunia MotoGP tiga kali bersama Yamaha itu, disebut dalam kabar terbaru dari Spanyol, bahwa dia bukanlah pembalap satu-satunya yang berpeluang mengisi satu kursi di garasi Ducati 2017.
Seperti dilaporkan Diario Gol yang mengutip sumber mereka dari paddock MotoGP. Ada gelagat aneh, mengapa Lorenzo sudah mengumumkan kepindahannya dari Yamaha ke Ducati pada 18 April 2016, yang mana musim balap tahun ini baru berjalan dua bulan.
Rupanya, Lorenzo mengambil langkah lebih cepat buat menyetujui penawaran kontrak dari Ducati. Tujuannya ialah, agar satu pembalap hebat lain yang juga tengah dinegosiasi oleh tim asal Bologna itu, tidak mendapatkan satu kursi lowong yang bakal ditinggalkan Andrea Iannone.
Ternyata, pembalap yang juga tengah dinegosiasi oleh Ducati adalah Maverick Vinales. Ducati juga melihat bakat hebat dari pembalap yang memulai debutnya di kelas bergengsi bersama Suzuki pada 2015 tersebut.
Di awal tahun 2016, Vinales sudah masuk di posisi teratas pembalap muda yang paling menjanjikan di kelas bergengsi. Tak salah kalau Ducati juga mendekati pria Spanyol 21 tahun itu. Ducati tak bersalah, karena mereka mesti memiliki calon alternatif seandainya Lorenzo tak jadi gabung.
Itulah sebabnya, Vinales baru dikabarkan secara resmi pindah dari Suzuki ke Yamaha pada 19 Mei 2016, atau kurang lebih tepat sebulan, setelah pengumuman kepindahan Lorenzo dari Yamaha ke Ducati.
Kemungkinan sebelum Lorenzo menyetujui pindah, Vinales masih berpikir-pikir apakah dia bakal cocok memacu Desmosedici GP. Tapi saat dia masih berpikir-pikir, akhirnya Lorenzo lebih dulu meneken kontrak kerja dua tahun di Ducati untuk musim 2017-2018, dengan gaji yang disepakati pada angka 12 juta Euro per tahun.
(sbn)