Hadirnya Jorge Lorenzo Sempat Bikin Ducati Kelimpungan
A
A
A
BOLOGNA - Bergabungnya Jorge Lorenzo bersama Ducati sempat melahirkan masalah baru. Pabrikan Italia itu pernah kebingungan memilih siapa yang harus dipertahankan untuk MotoGP musim 2017.
Musim 2016 jadi periode terakhir Lorenzo bersama Movistar Yamaha. Setelah menemani tim asal Jepang itu sejak 2008, Lorenzo selanjutnya akan membela Ducati pada musim depan. Ini pertama kalinya pembalap asal Spanyol itu pindah klub selama meramaikan MotoGP.
Namun, bergabungnya Lorenzo sempat menciptakan problem baru bagi Ducati. Mereka pernah kebingungan memilih siapa yang bakal jadi tandem Lorenzo. Saat itu, Ducati harus mengorbankan Andrea Dovizioso atau Andrea Iannone.
“Tidak pernah mudah jika Anda punya dua pembalap cepat di tim, dan harus memilih siapa yang perlu pergi. Ini tidak pernah mudah karena Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone sudah lama bersama kami,” ucap direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti, dilansir autosport.
Kesulitan Ducati menentukan pasangan Lorenzo karena Dovizioso dan Iannone mencatat prestasi cukup bagus sepanjang 2016. Keduanya sama-sama pernah berdiri di podium pertama.
Iannone pamer kemampuan di sirkuit Red Bull Ring dengan memenangi GP Austria yang merupakan seri ke-10. Itu jadi sukses pertama rider asal Italia tersebut di MotoGP sejak menemani Ducati mulai 2013.
Namun, Dovizioso juga sukses membuat bendera Ducati berkibar lantaran merajai GP Malaysia. Itu juga jadi kemenangan pertama pembalap berkebangsaan Italia itu selama empat tahun membela Ducati.
“Kami mengatakan ini akan jadi keputusan yang sulit. Tapi, dalam hidup, Anda harus berani mengambil keputusan yang sulit. Jadi, kami memutuskan Andrea Dovizioso yang bertahan,” tambah Ciabatti.
Setelah dipikirkan matang-matang, Ducati akhirnya melepas Iannone yang lalu bergabung dengan Suzuki Ecstar. Ducati memilih Dovizioso karena dinilai lebih pantas mengendarai Ducati Desmosedici GP17 bersama Lorenzo.
“Saya rasa Dovizioso dan Lorenzo akan jadi pasangan yang bagus. Tentu saja kami menyesal melepas Andrea Iannone karena dia menyumbang kemenangan pertama bagi kami sejak 2010. Saya rasa Iannone akan sangat kompetitif bersama Suzuki. Artinya, dia bakal jadi pesaing terberat kami,” pungkas Ciabatti
Musim 2016 jadi periode terakhir Lorenzo bersama Movistar Yamaha. Setelah menemani tim asal Jepang itu sejak 2008, Lorenzo selanjutnya akan membela Ducati pada musim depan. Ini pertama kalinya pembalap asal Spanyol itu pindah klub selama meramaikan MotoGP.
Namun, bergabungnya Lorenzo sempat menciptakan problem baru bagi Ducati. Mereka pernah kebingungan memilih siapa yang bakal jadi tandem Lorenzo. Saat itu, Ducati harus mengorbankan Andrea Dovizioso atau Andrea Iannone.
“Tidak pernah mudah jika Anda punya dua pembalap cepat di tim, dan harus memilih siapa yang perlu pergi. Ini tidak pernah mudah karena Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone sudah lama bersama kami,” ucap direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti, dilansir autosport.
Kesulitan Ducati menentukan pasangan Lorenzo karena Dovizioso dan Iannone mencatat prestasi cukup bagus sepanjang 2016. Keduanya sama-sama pernah berdiri di podium pertama.
Iannone pamer kemampuan di sirkuit Red Bull Ring dengan memenangi GP Austria yang merupakan seri ke-10. Itu jadi sukses pertama rider asal Italia tersebut di MotoGP sejak menemani Ducati mulai 2013.
Namun, Dovizioso juga sukses membuat bendera Ducati berkibar lantaran merajai GP Malaysia. Itu juga jadi kemenangan pertama pembalap berkebangsaan Italia itu selama empat tahun membela Ducati.
“Kami mengatakan ini akan jadi keputusan yang sulit. Tapi, dalam hidup, Anda harus berani mengambil keputusan yang sulit. Jadi, kami memutuskan Andrea Dovizioso yang bertahan,” tambah Ciabatti.
Setelah dipikirkan matang-matang, Ducati akhirnya melepas Iannone yang lalu bergabung dengan Suzuki Ecstar. Ducati memilih Dovizioso karena dinilai lebih pantas mengendarai Ducati Desmosedici GP17 bersama Lorenzo.
“Saya rasa Dovizioso dan Lorenzo akan jadi pasangan yang bagus. Tentu saja kami menyesal melepas Andrea Iannone karena dia menyumbang kemenangan pertama bagi kami sejak 2010. Saya rasa Iannone akan sangat kompetitif bersama Suzuki. Artinya, dia bakal jadi pesaing terberat kami,” pungkas Ciabatti
(mir)