Dua Pembalap KTM MotoGP Sepakati Aturan Tak Tertulis
A
A
A
MATTIGHOFEN - Walau berstatus tim baru di kelas bergengsi. Tapi KTM sudah punya nama besar di kelas medium dan cc kecil. Itulah yang membuat pabrikan yang bermarkas di Mattighofen, Austria tersebut, yakin debut mereka di Kejuaraan Dunia GP Motor bakal tak mengecewakan.
Ya, musim 2017 menandai debut Pol Espargaro bersama pabrikan KTM di MotoGP. Kendati usia motor masih terhitung muda, tapi dia yakin timnya bakal mampu unjuk gigi. Dalam wawancara dengan MotoGP.com, Espargaro bicara soal tantangan dan proyek baru, jelang bergulirnya seri pembuka di Qatar pada 26 Maret nanti.
Usai menjalani tes akhir musim selama dua hari di Valencia pada pertengahan November 2016. KTM kini tengah mempersiapkan diri untuk tes pramusim pertama di Sirkuit Sepang pada 30 Januari mendatang. "Saya telah banyak belajar, baik di atas motor dan di luar trek. Menurut saya, mereka akan terbiasa dengan KTM. Tapi saya masih muda dan punya banyak hal untuk belajar. Saya harap dapat terus belajar sampai pensiun,” ucap Espargaro seperti dilaporkan Motorsport.
“KTM punya ide besar. Kemana mereka pergi, mereka menang. Jadi, mereka percaya diri atas potensi yang dimiliki, tapi ini masih proyek yang sangat muda. Kami butuh pengalaman. Saya sendiri cukup positif,” imbuh pembalap kelahiran Granollers, Spanyol itu. “Sejak balapan pertama, kami harus terus meningkatkan performa hingga balapan terakhir. Kami ada di sini untuk mencoba dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan KTM,” tegas rider 25 tahun tersebut.
Langkah KTM terjun di kelas bergengsi tidak main-main. Persiapan matang telah mereka lakukan sejak akhir 2015. Sejumlah pembalap tes direkrut untuk menguji coba RC16 sepanjang musim lalu, di antaranya melibatkan Randy de Puniet dan Mika Kallio.
Tercatat, pabrikan Austria itu menjalani tujuh kali tes ekstensif, dengan total menghabiskan 35 hari di trek. KTM bahkan sempat melakoni debut dengan status wild card di Valencia pada pertengahan November lalu. “Kami menggunakan garpu depan berbeda yang tidak dipakai tim lain. Saya tidak tahu apakah ini akan menjadi masalah atau merupakan keuntungan, tapi sudah jelas berbeda,” terang Espargaro.
“Sasis berbentuk tabung adalah yang paling dikhawatirkan – bukan karena buruk, tapi karena baru. Belum ada yang mencobanya. KTM menggunakannya di manapun mereka balapan. Tapi ini sangat berbeda dari yang biasa digunakan MotoGP. Jadi, kami akan mencobanya,” kata pembalap bertinggi badan 171 cm itu menjelaskan.
Espargaro akan kembali berduet dengan Bradley Smith, mantan rekan setimnya di Yamaha Tech 3. Kendati demikian, dia menjelaskan ada perubahan besar di antara mereka berdua, yang mana targetnya adalah membawa KTM ke posisi teratas secepat mungkin.
“Rekan setim Anda adalah orang pertama yang harus dikalahkan, tapi tentu kami perlu untuk saling membantu. Terutama karena kami punya banyak hal yang harus dikerjakan bersama tim. Kami harus mulai dari dasar, langkah demi langkah dan bekerja sama. Ketika kami berada di atas, maka kami akan saling bertarung. Tapi sebelumnya kami harus saling membantu,” tandasnya.
Ya, musim 2017 menandai debut Pol Espargaro bersama pabrikan KTM di MotoGP. Kendati usia motor masih terhitung muda, tapi dia yakin timnya bakal mampu unjuk gigi. Dalam wawancara dengan MotoGP.com, Espargaro bicara soal tantangan dan proyek baru, jelang bergulirnya seri pembuka di Qatar pada 26 Maret nanti.
Usai menjalani tes akhir musim selama dua hari di Valencia pada pertengahan November 2016. KTM kini tengah mempersiapkan diri untuk tes pramusim pertama di Sirkuit Sepang pada 30 Januari mendatang. "Saya telah banyak belajar, baik di atas motor dan di luar trek. Menurut saya, mereka akan terbiasa dengan KTM. Tapi saya masih muda dan punya banyak hal untuk belajar. Saya harap dapat terus belajar sampai pensiun,” ucap Espargaro seperti dilaporkan Motorsport.
“KTM punya ide besar. Kemana mereka pergi, mereka menang. Jadi, mereka percaya diri atas potensi yang dimiliki, tapi ini masih proyek yang sangat muda. Kami butuh pengalaman. Saya sendiri cukup positif,” imbuh pembalap kelahiran Granollers, Spanyol itu. “Sejak balapan pertama, kami harus terus meningkatkan performa hingga balapan terakhir. Kami ada di sini untuk mencoba dan menunjukkan apa yang bisa dilakukan KTM,” tegas rider 25 tahun tersebut.
Langkah KTM terjun di kelas bergengsi tidak main-main. Persiapan matang telah mereka lakukan sejak akhir 2015. Sejumlah pembalap tes direkrut untuk menguji coba RC16 sepanjang musim lalu, di antaranya melibatkan Randy de Puniet dan Mika Kallio.
Tercatat, pabrikan Austria itu menjalani tujuh kali tes ekstensif, dengan total menghabiskan 35 hari di trek. KTM bahkan sempat melakoni debut dengan status wild card di Valencia pada pertengahan November lalu. “Kami menggunakan garpu depan berbeda yang tidak dipakai tim lain. Saya tidak tahu apakah ini akan menjadi masalah atau merupakan keuntungan, tapi sudah jelas berbeda,” terang Espargaro.
“Sasis berbentuk tabung adalah yang paling dikhawatirkan – bukan karena buruk, tapi karena baru. Belum ada yang mencobanya. KTM menggunakannya di manapun mereka balapan. Tapi ini sangat berbeda dari yang biasa digunakan MotoGP. Jadi, kami akan mencobanya,” kata pembalap bertinggi badan 171 cm itu menjelaskan.
Espargaro akan kembali berduet dengan Bradley Smith, mantan rekan setimnya di Yamaha Tech 3. Kendati demikian, dia menjelaskan ada perubahan besar di antara mereka berdua, yang mana targetnya adalah membawa KTM ke posisi teratas secepat mungkin.
“Rekan setim Anda adalah orang pertama yang harus dikalahkan, tapi tentu kami perlu untuk saling membantu. Terutama karena kami punya banyak hal yang harus dikerjakan bersama tim. Kami harus mulai dari dasar, langkah demi langkah dan bekerja sama. Ketika kami berada di atas, maka kami akan saling bertarung. Tapi sebelumnya kami harus saling membantu,” tandasnya.
(sbn)