Merpati Bali Tertantang Kalahkan Surabaya Fever di Final
A
A
A
BALI - Pelatih Merpati Bali, Bambang Asdianto Pribadi mengaku belum puas dengan kinerja timnya dan memberikan catatan bagi para pemain setelah mereka lolos ke final Seri I kompetisi bola basket putri 2017. Dia mendesak agar anak asuhnya bisa bermain dengan ciri khas permainannya kembali dan mengurangi kesalahan yang tidak perlu.
"Dalam setiap pertandingan saya selalu memberikan challange kepada para pemain. Game plan hari ini ada beberapa yang berhasil dicapai dan ada beberapa yang perlu diperbaiki. Turnover masih jadi kendala terbesar. Kedewasaan tim terhambat, karena mereka masih muda dan mungkin bermain dirumah sendiri. Final nanti akan menjadi challange terbesar mereka as a team," ucap Bambang, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (7/2/2017).
Merpati Bali memastikan lolos ke babak final setelah mengalahkan Merah Putih Predators 68-37. Pada partai puncak nanti, tuan rumah bakal ditantang Surabaya Fever. Bila berkaca dari dua laga terakhir, Surabaya Fever selalu menang dari Merpati Bali.
Pertama, mereka bertemu di Final WIBL 2016, Fever menang 63-51. Kedua, Fever dan Merpati bersua di Flying Wheel Cup Makassar 2016, saat itu Fever menang 62-59. Namun rekor pertemuan itu tak membuat Bing sapaan akrab pelatih Merpati Bali ciut.
Bambang justru semakin tertantang untuk mengalahkan raksasa basket putri tersebut. Saat ini Merpati Bali diketahui telah merencanakan game plan bersama staf kepelatihan. "Kami tidak memikirkan how to stop lawan tapi kami lebih fokus berpikir how to develop our self khususnya mengacu pada final," ujarnya.
Pada bagian terpisah, Helena Tumbelaka menambahkan yang harus diperhatian adalah bertahan. Selain itu, shooting guard Merpati Bali itu mendesak kepada rekan setimnya untuk bermain smart dan lebih tenang.
"Yang pasti untuk babak final kami mesti bermain semangat dan harus lebih baik lagi dari sebelumnya. Banyak kesalahan kecil yang seharusnya tidak boleh dilakukan, jadi kita sebagai team harus lebih fokus dan develop permainan kami lebih smart lagi serta lebih tenang. Defense defense defense itu penting penting!," timpal Helena Tumbelaka.
"Dalam setiap pertandingan saya selalu memberikan challange kepada para pemain. Game plan hari ini ada beberapa yang berhasil dicapai dan ada beberapa yang perlu diperbaiki. Turnover masih jadi kendala terbesar. Kedewasaan tim terhambat, karena mereka masih muda dan mungkin bermain dirumah sendiri. Final nanti akan menjadi challange terbesar mereka as a team," ucap Bambang, dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (7/2/2017).
Merpati Bali memastikan lolos ke babak final setelah mengalahkan Merah Putih Predators 68-37. Pada partai puncak nanti, tuan rumah bakal ditantang Surabaya Fever. Bila berkaca dari dua laga terakhir, Surabaya Fever selalu menang dari Merpati Bali.
Pertama, mereka bertemu di Final WIBL 2016, Fever menang 63-51. Kedua, Fever dan Merpati bersua di Flying Wheel Cup Makassar 2016, saat itu Fever menang 62-59. Namun rekor pertemuan itu tak membuat Bing sapaan akrab pelatih Merpati Bali ciut.
Bambang justru semakin tertantang untuk mengalahkan raksasa basket putri tersebut. Saat ini Merpati Bali diketahui telah merencanakan game plan bersama staf kepelatihan. "Kami tidak memikirkan how to stop lawan tapi kami lebih fokus berpikir how to develop our self khususnya mengacu pada final," ujarnya.
Pada bagian terpisah, Helena Tumbelaka menambahkan yang harus diperhatian adalah bertahan. Selain itu, shooting guard Merpati Bali itu mendesak kepada rekan setimnya untuk bermain smart dan lebih tenang.
"Yang pasti untuk babak final kami mesti bermain semangat dan harus lebih baik lagi dari sebelumnya. Banyak kesalahan kecil yang seharusnya tidak boleh dilakukan, jadi kita sebagai team harus lebih fokus dan develop permainan kami lebih smart lagi serta lebih tenang. Defense defense defense itu penting penting!," timpal Helena Tumbelaka.
(sha)