Rancang Program NDRC di Indonesia, FIFA Suntik Dana Segar ke PSSI
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia, PSSI, mendapat bantuan dana sebesar USD40.000 atau sekitar Rp532 juta dari FIFA untuk menjalankan program NDRC. Keputusan tersebut diambil usai kunjungan delegasi FIFA di Jakarta, 8-10 Februari 2017.
Dikutip situs resmi PSSI, Jumat (10/2/2017) program NDRC atau National Dispute Resolution Chamber merupakan pengadilan arbitrase independen yang dibentuk oleh Member Association untuk menanggulangi sengketa yang terjadi antara klub dan pemain.
Dari 46 negara anggota AFC, hanya Indonesia dan Kosta Rika yang menjadi proyek percontohan untuk melaksanakan program NDRC tersebut.
"Ada tiga hal yang nantinya menjadi basis sengketa untuk diselesaikan NDRC Indonesia. Ketiga hal itu adalah kontrak pemain, kompensasi kepelatihan, dan solidaritas klub," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, Jumat (10/2/2017)
"Bantuan itu (USD40.000 atau sekitar Rp532 juta -red) nantinya untuk menggelar seminar, mengundang ahli, menyusun draf atau regulasi NDRC, dan lain-lain," lanjutnya.
Struktur pengurus NDRC di Indonesia masih terus dibicarakan. Komposisi nantinya terdiri dari berbagai unsur di antaranya asosiasi pemain, asosiasi klub dan dari unsur PSSI sendiri.
Pertemuan PSSI dan delegasi FIFA sendiri berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. Delegasi FIFA diantaranya Alexander Davani, Ludovic Delechat, James Johnson, Kaita Sugihara.
Sedangkan dari AFC, James Kitching. Dari FIFPro adalah Takuya Yamazaki, Jonas Baer Hoffman. Untuk perwakilan ECA David Frommer. Perwakilan klub seperti Semen Padang, Pusamania Borneo FC, Bali United dan APPI juga hadir di pertemuan tersebut.
Dikutip situs resmi PSSI, Jumat (10/2/2017) program NDRC atau National Dispute Resolution Chamber merupakan pengadilan arbitrase independen yang dibentuk oleh Member Association untuk menanggulangi sengketa yang terjadi antara klub dan pemain.
Dari 46 negara anggota AFC, hanya Indonesia dan Kosta Rika yang menjadi proyek percontohan untuk melaksanakan program NDRC tersebut.
"Ada tiga hal yang nantinya menjadi basis sengketa untuk diselesaikan NDRC Indonesia. Ketiga hal itu adalah kontrak pemain, kompensasi kepelatihan, dan solidaritas klub," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, Jumat (10/2/2017)
"Bantuan itu (USD40.000 atau sekitar Rp532 juta -red) nantinya untuk menggelar seminar, mengundang ahli, menyusun draf atau regulasi NDRC, dan lain-lain," lanjutnya.
Struktur pengurus NDRC di Indonesia masih terus dibicarakan. Komposisi nantinya terdiri dari berbagai unsur di antaranya asosiasi pemain, asosiasi klub dan dari unsur PSSI sendiri.
Pertemuan PSSI dan delegasi FIFA sendiri berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. Delegasi FIFA diantaranya Alexander Davani, Ludovic Delechat, James Johnson, Kaita Sugihara.
Sedangkan dari AFC, James Kitching. Dari FIFPro adalah Takuya Yamazaki, Jonas Baer Hoffman. Untuk perwakilan ECA David Frommer. Perwakilan klub seperti Semen Padang, Pusamania Borneo FC, Bali United dan APPI juga hadir di pertemuan tersebut.
(sha)