CdM Indonesia di SEA Games 2017 Baru Diumumkan Bulan Depan
A
A
A
JAKARTA - Meski sudah tinggal beberapa bulan, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) belum memutuskan nama yang akan menjadi Chef de Mission Indonesia di ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus mendatang.
Ketua Umum KOI Erick Thohir mengatakan bahwa penunjukkan Ketua Kontingen Merah Putih di ajang multi event terbesar di Asia Tenggara itu baru akan di putuskan pada Maret mendatang atau selepas kejuaraan Asian Winter Games 2017 di Sapporo, Jepang pada 19-26 Februari ini. Apalagi, penunjukan CdM SEA Games itu harus melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Penentuan Ketua Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2017 setelah Kejuaraan Musim Dingin di Sapporo, karena kami ingin fokus dalam keikutsertaan pertama Indonesia dalam Asian Winter Games itu. Apalagi kita mengirim tim dan kita juga akan presentasi tentang Asian Games 2018 dengan Olympic Council Asia (OCA), setelah itu baru kita putuskan CdM Sea Games,” kata Erick di sela-sela Rapat Anggota KOI 2017 di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noordin sempat di kabarkan akan menjadi calon ketua Kontingen Indonesia di ajang SEA Games itu. Namun, dia justru lebih di percaya untuk menjadi CdM merah putih dalam ajang Islamic Solidarity Games 2017 yang akan berlangsung di Azerbaijan pada 11-22 Mei mendatang.
Selain penunjukkan Ketua Kontingen SEA Games 2017, KOI yang juga Panitia Penyelenggara Indonesia untuk Asian Games 2018 (INASGOC) akan menggelar Kejuaraan Uji Coba Pra-Asian Games pada November mendatang. Tercatat ada 10 cabang olahraga yang besar dan 34 kejuaraan uji coba kecil untuk cabang-cabang olahraga lain. Hal tersebut dilakukan agar tidak menemui kesalahan saat penyelenggaraan Asian Games nanti,” ujar Erick.
Pada Rapat itu, KOI juga membahas keteraturan anggota KOI, KONI, dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi). “Tanpa cabang-cabang olahraga, KOI tidak dapat berdiri tegak. Demikian pula pemerintah selalu mendampingi, karena dengan peran serta bersama antara pemerintah, KOI, dan masyarakat olahraga ke depan olahraga Indonesia akan semakin maju,” ucapnya.
Dia juga menyatakan perubahan AD/ART merupakan tindakan yang perlu dilakukan agar kasus korupsi Asian Games 2018 tak terulang. Oleh karena itu, fokus KOI saat ini memperbaiki dan membentuk sebuah tim agar pada 2018 dengan sistem AD/ART yang baru serta manajemen KOI berjalan baik.
(Baca juga: Why Indonesia Sets No Target in SEA Games 2017? )
Ketua Umum KOI Erick Thohir mengatakan bahwa penunjukkan Ketua Kontingen Merah Putih di ajang multi event terbesar di Asia Tenggara itu baru akan di putuskan pada Maret mendatang atau selepas kejuaraan Asian Winter Games 2017 di Sapporo, Jepang pada 19-26 Februari ini. Apalagi, penunjukan CdM SEA Games itu harus melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Penentuan Ketua Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2017 setelah Kejuaraan Musim Dingin di Sapporo, karena kami ingin fokus dalam keikutsertaan pertama Indonesia dalam Asian Winter Games itu. Apalagi kita mengirim tim dan kita juga akan presentasi tentang Asian Games 2018 dengan Olympic Council Asia (OCA), setelah itu baru kita putuskan CdM Sea Games,” kata Erick di sela-sela Rapat Anggota KOI 2017 di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noordin sempat di kabarkan akan menjadi calon ketua Kontingen Indonesia di ajang SEA Games itu. Namun, dia justru lebih di percaya untuk menjadi CdM merah putih dalam ajang Islamic Solidarity Games 2017 yang akan berlangsung di Azerbaijan pada 11-22 Mei mendatang.
Selain penunjukkan Ketua Kontingen SEA Games 2017, KOI yang juga Panitia Penyelenggara Indonesia untuk Asian Games 2018 (INASGOC) akan menggelar Kejuaraan Uji Coba Pra-Asian Games pada November mendatang. Tercatat ada 10 cabang olahraga yang besar dan 34 kejuaraan uji coba kecil untuk cabang-cabang olahraga lain. Hal tersebut dilakukan agar tidak menemui kesalahan saat penyelenggaraan Asian Games nanti,” ujar Erick.
Pada Rapat itu, KOI juga membahas keteraturan anggota KOI, KONI, dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi). “Tanpa cabang-cabang olahraga, KOI tidak dapat berdiri tegak. Demikian pula pemerintah selalu mendampingi, karena dengan peran serta bersama antara pemerintah, KOI, dan masyarakat olahraga ke depan olahraga Indonesia akan semakin maju,” ucapnya.
Dia juga menyatakan perubahan AD/ART merupakan tindakan yang perlu dilakukan agar kasus korupsi Asian Games 2018 tak terulang. Oleh karena itu, fokus KOI saat ini memperbaiki dan membentuk sebuah tim agar pada 2018 dengan sistem AD/ART yang baru serta manajemen KOI berjalan baik.
(Baca juga: Why Indonesia Sets No Target in SEA Games 2017? )
(sha)