Hajar Holly Holm di UFC 208, De Randamie Juara Perdana Kelas Bulu
A
A
A
NEW YORK - Germaine de Randamie keluar sebagai juara dalam perebutan sabuk juara kelas bulu UFC edisi perdana. Menghadapi Holly Holm di UFC 2018, petarung wanita berusia 32 tahun menang mutlak (unanimous decision) yang dianggap sangat kontroversial.
Dalam pertarungan yang berlangsung di Barclays Center, Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Sabtu (11/2/2017) waktu setempat atau Minggu (12/2/2017) WIB, kemenangan De Randamie dianggap kontroversial. Pasalnya, Ia sempat menghajar Holm kendati centang bel sudah berbunyi.
Pertama, De Randamie menghajar Holm ketika bel di ronde kedua sudah berbunyi tanda waktu pertarungan berakhir. Pukulan itu membuat Holm yang merupakan mantan juara kelas bantam sempat terhuyung.
Di akhir ronde ketiga, De Randamie mengulanginya. Tendangan ke kepala Holm (head kick) juga terjadi ketika bel berbunyi.
Holm membalas di dua ronde berikutnya. Petarung yang sempat mengalahkan Ronda Rousey membuat De Randamie nyaris tersungkur. Tapi pada akhirnya, wasit memenangkan De Randamie secara mutlak (unanimous decision) dan dinobatkan sebagai juara UFC kelas bulu wanita edisi pertama.
Foto/Daily Mail/Getty Images
Selepas pertarungan, De Randamie memberi penjelasan soal pukulan kontroversialnya. Dia membantah sengaja melakukannya, namun tetap meminta maaf atas apa yang terjadi. Pasalnya, sebanyak 13 dari 22 media membuat catatan yang seharunya laga dimenangkan Holm.
"Itu cuma momen yang sangat genting. Saya minta maaf. Bahkan wasit memberi tahu jika saya memukul ketika bel berbunyi. Bukan maksud saya untuk sengaja memukul setelah bel. Itu cuma puncak dari momen yang terjadi. Saya minta maaf, tapi saya tidak melakukan hal itu," ujarnya di sesi konferensi pers seperti dikutip Daily Mail.
Tapi kemenangan De Randamie juga patut dibayar mahal. Ia mengalami cedera ligamen yang membuat niatnya menghadapi Cristiane 'Cyborg' Justino di pertarungan selanjutnya mesti tertunda.
"Saya ingin menghadapi semua orang dan Cris Cyborg adalah satu sosok yang saya inginkan, jadi saya akan menghadapinya. Sekarang, saya benar-benar butuh operasi tangan, mari kita lihat setelahnya," tutupnya.
Dalam pertarungan yang berlangsung di Barclays Center, Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Sabtu (11/2/2017) waktu setempat atau Minggu (12/2/2017) WIB, kemenangan De Randamie dianggap kontroversial. Pasalnya, Ia sempat menghajar Holm kendati centang bel sudah berbunyi.
Pertama, De Randamie menghajar Holm ketika bel di ronde kedua sudah berbunyi tanda waktu pertarungan berakhir. Pukulan itu membuat Holm yang merupakan mantan juara kelas bantam sempat terhuyung.
Di akhir ronde ketiga, De Randamie mengulanginya. Tendangan ke kepala Holm (head kick) juga terjadi ketika bel berbunyi.
Holm membalas di dua ronde berikutnya. Petarung yang sempat mengalahkan Ronda Rousey membuat De Randamie nyaris tersungkur. Tapi pada akhirnya, wasit memenangkan De Randamie secara mutlak (unanimous decision) dan dinobatkan sebagai juara UFC kelas bulu wanita edisi pertama.
Foto/Daily Mail/Getty Images
Selepas pertarungan, De Randamie memberi penjelasan soal pukulan kontroversialnya. Dia membantah sengaja melakukannya, namun tetap meminta maaf atas apa yang terjadi. Pasalnya, sebanyak 13 dari 22 media membuat catatan yang seharunya laga dimenangkan Holm.
"Itu cuma momen yang sangat genting. Saya minta maaf. Bahkan wasit memberi tahu jika saya memukul ketika bel berbunyi. Bukan maksud saya untuk sengaja memukul setelah bel. Itu cuma puncak dari momen yang terjadi. Saya minta maaf, tapi saya tidak melakukan hal itu," ujarnya di sesi konferensi pers seperti dikutip Daily Mail.
Tapi kemenangan De Randamie juga patut dibayar mahal. Ia mengalami cedera ligamen yang membuat niatnya menghadapi Cristiane 'Cyborg' Justino di pertarungan selanjutnya mesti tertunda.
"Saya ingin menghadapi semua orang dan Cris Cyborg adalah satu sosok yang saya inginkan, jadi saya akan menghadapinya. Sekarang, saya benar-benar butuh operasi tangan, mari kita lihat setelahnya," tutupnya.
(sbn)